Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 12 April 2011

Akan Menyusul CGA Toho

Maket CGA Tayan

PONTIANAK--Setelah peresmian pembangunan pabrik Chamichal Grade Alumina (CGA) Tayan oleh PT Indonesia Chamichal Alunima--anak perusahaan PT Aneka Tambang (Antam), Senin (11/4) lalu, pada tahun 2012 akan menyusul CGA Toho, Kabupaten Pontianak.

Direktur Utama PT. Antam, Alwinsyah Lubis usai peresmian pembangunan CGA Tayan menjelaskan, pihaknya saat ini masih terus mengupayakan realisasi CGA Toho yang sudah memasuki tahap middle study. "Nilai investasinya cukup besar yakni sekitar 1 miliar dolar AS," kata Alwinsyah Lubis.
Dijelaskannya potensi bauksit yang ada di Kecamatan Toho layak untuk dikembangkan dan dari survay serta penelitian beberapa tahun menyebutkan untuk proyek CGA Toho nanti memiliki kapasitas sebesar 1,2 juta ton pertahun.
Dari perbandingan CGA Tayan yang dalam satu tahun akan memprodusi pertahunnya sebesar 300 ribu ton akan tersaingi dengan produksi CGA Toho yang mencapai 1,2 juta ton pertahun, dan jika dibandingkan dari bahan bakunya berupa bauksit dimana CGA Tayan dalam dua hari membutuhkan 500 ton maka di CGA Toho diperkirakan 2000 ton perharinya atau dalam satu tahun diperkirakan hingga mencapai 60 juta ton bauksit.
Gubernur Kalbar Cornelis yang menyambut baik rencana CGA Toho tersebut. Dia akan memberi perhatian besar, bahkan akan terus memperjuangkan terwujudnya pabrik hingga beroperasi.
Selain upaya koordinasi, Pemprov kata Cornelis, saat ini tengah bernegosiasi dengan pihak Malaysia berkenaan pasokan listrik untuk proyek CGA tersebut karena saat ini investasi di Kalbar banyak terkendala ketersediaan pasokan listrik. "Saat ini tengah dalam proses negosiasi dengan Malaysia terkait listrik,” ujar Cornelis.
Kebutuhan listrik untuk memenuhi pabrik CGA Toho, Cornelis menyebutkan angka 600 Mega Watt (MW) hingga 1.200 MW, dengan rencana tersebut, Imbuh Cornelis tidak membutuhkan investasi dalam jumlah banyak karena listrik di Sarawak, sudah ada hingga di daerah perbatasan Kalbar.
Sementara itu Bupati Kabupaten Pontianak, Ria Noorsan dengan terus diperjuangkan baik oleh Pemkab maupun Pemprov dan juga PT Antam semakin memberikan harapan kepada daerahnya untuk terus bangkit mensejahterakan masyarakatnya. Ia berharap pabrik tersebut akan berdampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Relokasi Industri
Di bagian lain, Menteri Perindustrian RI MS. Hidayat menyatakan pasca tsunami di Jepang dan peluang investasi dari luar, saat ini Indonesia tengah melakukan lobi besar-besaran untuk melakukan relokasi industri dari Jepang dan juga Taiwan.
Industri yang sudah dilakukan lobi dan berpeluang menanamkan investasinya di Indonesia yakni industri elektronik, plastik, fiber, komponen otomotif yang berasal dari Jepang, sedangkan dari Taiwan yang akan masuk dengan sisitim paket adalah Petrokimia dan juga manufaktur.
“Saat ini kita tengah melakukan lobi dan melalui BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) akan memfasilitasi,” kata Hidayat.
Mantan ketua Kadin itu memandang dengan relokasi tersebut, merupakan salah satu bentuk peluang yang tiap daerah harus mendukung dan menangkap setiap peluang tersebut untuk ditarik sebagai investasi sesuai dengan potensi masing-masing guna mempercepat kemajuan daerah.
Sesuai kebijakan pemerintah, disektor industri Indonesia akan dibangun dengan sitim klaster-klaster sesuai dengan potensi daerah masing-masing dengan mengacu enam industri yang akan dikembangkan yakni, Industri padat karya, industri kecil menengah, industri padat modal, industri berbasis sumber daya alam, industri khusus dan industri pertubuhan tinggi.
Kepala BKPM RI Gita Wirjawan menyebutkan bahwa potensi investasi ke Indonesia masih terkendala tiga faktor yang harus diperhatikan daerah yang juga didukung pusat yakni ketersediaan infrastruktur terutama jalan, pelabuhan dan juga tenaga listrik. “Selama ini banyak investasi yang akan masuk selalu mempertanyakan fasilitas listrik, pelabuhan dan jalan,” ungkap Wirjawan.
Untuk ketersediaan listrik guna mendukung relokasi industri yang saat ini tengah digencarkan, Indonesia harus mampu membangun listrik dengan kapasitas 3000 megawat (MW) pertahun.(AK/BT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger