Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 13 Maret 2011

Fenomena Rusuh dan Terprovokasi Isu, Nasionalisme Kerdil?


PONTIANAK--Sejak reformasi 10 tahun terakhir, tidak pernah lagi ada penataran P4 (pedoman, penghayatan dan pengamalan Pancasila) di sekolah maupun kampus. Praktis, nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara terkikis habis. Anak-anak usia sekolah bahkan mahasiswa ada tidak hafal sama sekali Pancasila, apalagi Pembukaan UUD 1945.

nanti kepada sekolah yang berhak dan berhasil mewakili Kalbar ke Beda dengan tempo sebelum reformasi, P4 menjadi prasyarat mutlak memasuki sekolah maupun bangku kuliah. Setiap sekolah memberkalukan penataran P4 sesuai tingkatannya. Praktis rasa nasionalisme tumbuh dengan baik di masyarakat, terutama kalangan pelajar.
Kini, nilai dasar itu tidak lagi menjadi pelajaran penting di sekolah. Akibatnya, muncul fenomena rusuh dan mudah terprovokasi. Ciri masyarakat yang demikian akibat terkikisnya rasa nasionalisme sehingga tidak punya prinsip dan mudah termakan isu yang menyesatkan.
Hal itu dikatakan Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR RI usai menyaksikan seleksi lomba Cerdas Cermat Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara tingkat provinsi Kalbar di hotel Kapuas Palace, Kamis (10/3).
“Rasa nasionalise masyarakat saat ini harus dipupuk, begitu pun wawasan terhadap empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara harus ditingkatkan agar rasa cinta tanah air dan kebinekaan tumbuh lebih baik yang selanjutnya berimplikasi terhadap keutuhan berbangsa dan negara,” terang Lukman Hakim.
Masalah yang saat ini dihadapi masyarakat berkaitan dengan rasa nasionalisme akan dapat diatasi jika masyarakatnya kembali mau memahami dan mengamalkan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. ”Dulu wajib dalam penataran P4,” jelasnya.
Lukman Hakim juga merasa prihatin kondisi masyarakat saat ini, dimana lebih mementingkan kelompok dan golongan daripada kepentingan yang lebih besar, sehingga saat masyarakat dihadapkan dengan masalah-masalah yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan bermusyawarah ternyata diselesaikan dengan cara kekerasan yang bertentangan dengan nilai dan norma dalam Pancasila.
Di tempat yang sama, Gubernur Cornelis menyampaikan bahwa generasi muda yang nantinya meneruskan tongkat estapet kepemimpinan bangsa harus dibekali wawasan yang cukup terhadap empat pilar itu, sehingga dalam sikap dan tingkah laku selalu memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
“Umur manusia bisa dibatasi, namun umur sebuah negara tidak bisa dibatasi dan negara itu bisa tetap ada jika manusianya tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi falsafah hidup sesuai norma Pancasila,” tegas Cornelis.

4 Pilar Generasi Muda
Empat pilar tersebut bertujuan agar generasi muda mengetahui, mengerti dan melaksanakan proses kembudayaan dan politik dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
LCC yang dilaksanakan selama 5 hari ini diikuti 18 regu yang berasal dari 14 SMAN se Kalbar untuk mencari juara pertama yang akan mewakili Kalbar pada LCC tingkat nasional yang direncanakan pada September mendatang di Jakarta.
Melihat peserta yang begitu antusias, juri daerah Kalbar dan dosen Hukum Tata Negara UNTAN, Turiman Facchrudin Noor mengatakan rasa bangga dan gembiranya atas penampilan peserta LCC.
Namun demikian, Ia mengetakan Pemprov seharusnya terus mengadakan pembinaan maksimal kepada peserta khususnya tingkat nasional.
Kadis Pendidikan Kalbar yang diwakili Kabid Pendidikan Menengah dan Umum, Marjono Riyanto Asan mengatakan melalui LCC masyarakat bisa melihat dan menilai apakah hasil pembinaan dan didikan lembaga pendidikan mampu dan kompeten melahirkan generasi muda yang memiliki jati diri.
Pada LCC tersebut, 3 sekolah melaju ke babak final, yakni SMAN 3 Ketapang, SMAN 1 Sungai Pinyuh, dan SMAN 1 Pontianak. Dan yang berhak mewakili Kalbar di tingkat nasional adalah SMAN 1 Pontianak yang berhasil unggul dari SMAN 1 Sungai Pinyuh sebagai jaura kedua dan tempat ketiga SMAN 3 Ketapang.(CN/AB/HBT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger