Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 15 Februari 2011

Gugat Tamrin, Masyarakat Dayak Orasi di Bundaran HI


JAKARTA--Sekitar 800 orang yang tergabung dalam masyarakat Dayak menggugat kembali melakukan aksi menggugat Prof. Dr. Tamrin Amal Tamagola di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (12/1).

Aksi yang digelar kedua kalinya ini tetap menuntut agar Sosiolog UI Prof. Tamrin Amal Tamagola meminta maaf kepada masyarakat Dayak atas pernyataannya yang menilai bahwa Suku Dayak sudah biasa dengan tindakan asusila.
Pernyataan tersebut pasalnya disampaikan oleh Prof. Tamrin dalam persidangan kasus Ariel di Bandung pada 30 Desember 2010 yang lalu.
Aksi yang diikuti oleh mayoritas kaum muda ini diisi dengan orasi Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH dan Anggota DPR RI Karolin Margret Natasa.
Dalam orasinya, Cornelis menyampaikan bahwa Prof. Thamrin telah melakukan kejahatan dengan melakukan praktik "Penghakiman" terhadap etnis Dayak lewat pernyataan dan penelitian tak jelasnya. Masyarakat Dayak sudah terlanjur terluka dan merasa direndahkan oleh karena itu Prof. Tamrin bukan hanya sekedar harus minta maaf tapi dia harus membayarnya dengan hukum adat.
"Saya menilai gelar akademisnya Tamrin tidak cocok dengan pernyataannya, dia kok jadi sembarangan ngomong seperti anak kecil, sepertinya perlu ditinjau ulang bahkan dicopot saja gelarnya karena saya rasa seorang profesor tidak bisa dengan mudah menyampaikan pernyataan yang sangat tidak beralasan dan mendiskreditkan suatu etnis seperti Dayak," ungkap Cornelis kepada para wartawan disela-sela aksi tersebut.
Sementara itu, anggota DPR RI dr. Karolin Margret Natasa dalam orasinya menyatakan bahwa jika Prof. Tamrin mengatakan pernyataannya itu atas dasar penelitian, kita juga bisa melakukan penelitian tandingan untuk membuktikan bahwa masyarakat Dayak tidak serendah seperti yang dikatakan sosiolog tersebut.
"Dayak itu punya adat yang kuat dan tidak seperti yang dikatakan sosiolog Tamrin itu, jika dia bilang itu hasil penelitian, kita juga bisa membuat penelitian tandingan bersama para akdemisi," ujar Karolin dalam orasinya yg disaksikan oleh ratusan massa aksi masyarakat Dayak menggugat, Rabu (12/1) di Bundaran HI, Jakarta.
Aksi yang digelar sejak pukul 11.00 WIB tersebut akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 1 siang, dalam aksi itu selain melakukan orasi-orasi juga diselingi oleh tarian adat Dayak yang dilakukan oleh para pemuka adat dan kaum muda. (rilis/forti)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger