Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 16 Februari 2011

Gubernur Hadiri Perayaan Imlek


PONTIANAK--Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH mengatakan keanekaragaman suku bangsa, agama jangan dipersoalakan yang berlebihan, dan potensi-potensi perbedaan ini harus dijadikan sebagai sebuah kekuatan dalam membangun Bangsa ini.

“Jangan jadikan perbedaan ini sebagai sumber pertikaian, sumber perkelahian, dan kita harus bersatu membangun bangsa ini,” kata Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH, Kamis (10/2) saat menghadiri Perayaan Imlek 2562 bersama Pemprov Kalbar, di Hotel Aston Pontianak.
Dikatakan Cornelis, dengan kesempatan dan peluang yang telah dimiliki ini, harus dapat digunakan dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran rakyat, dan Yayasan Bhakti Suci (YBS) saat ini dapat mengkoordinir masalah-masalah sosial, dan YBS harus dapat peran serta dalam membangun keterpinggiran warga Tionghao yang hidup di dalam kemiskinan, dan dalam memberdayakan warga miskin tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“ Mengatasi kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama, melalui YBS, saya harap dapat menyentuh warga Tionghao yang hidup dalam kemiskinan,” harap Gubernur.
Dirinya juga mengajak, seluruh elemen masyarakat, termasuk Muspida untuk dapat bersatu padu membangun Bangsa ini, khususnya Kota Pontianak. Dan dirinya juga tidak mengharapkan konflik terjadi di Kalbar.
“ Mari kita bersama-sama membangun negara ini dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan dengan semangat keberssamaan ini, kita bangun Kota Pontianak, Kalbar, dan kita hentikan pertikaian yang tidak penting, kecuali musuh datang dan hendak menyerang kita, baru kita sikat. Kalau kita sama kita, buat apa kita saling bertikai, dan sadar - sedarnya,” ajak Cornelis.
Sementara itu, Walikota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, dengan perayaan imlek bersama ini, dapat mempersatukan segenap lapisan warga Kota Pontianak yang multi etnis, dan dengan keberagaman ini, Kota Pontianak merupakan miniatur Indonesia.
“ Sebagai miniatur Indonesia, di sana banyak beragam budaya,” kata Sutarmidji, saat menyampaikan sambutan dalam Perayaan Imlek Bersama YBS.
Dirinya juga mengharapkan, segenap warga masyarakat dapat menumbuh kembangkan akar budaya apapun dan saling toleransi dalam melaksanakan keyakinan masing-masing. “Pontianak, Kota jasa dan Perdagangan, kunci untuk keberhasilan untuk Kota Pontianak, adalah ketertiban dan keamanan,” harap mantan Anggota DPRD Pontianak.
Ketua Umum YBS, The Iu Sia mengatakan, YBS adalah organisasi sosial terbuka, dan YBS juga milik masyarakat Kalbar, dan Indonesia secara keseluruhan yang tidak membeda-bedakan etnis, agama, maupun golongan. "Saya ingin tegaskan, YBS bukan organisasi eksklusif," kata Iu Sia yang juga Pengusaha Muda Kalbar.
Dikatakan oleh Iu Sia, YBS dalam menjalankan organisasi sosial ini tidak membeda-bedakan etnis, golongan, dan agama, dan YBS juga ikut serta dalam meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana, khususnya di Kalbar, dan Indonesia pada umumnya.
" YBS bukan hanya yayasan yang mengurus orang meninggal, dan anggapan ini salah kaprah," jelasnya
YBS merupakan wadah persatuan dan kesatuan warga Tionghoa, dan YBS juga tidak terpisahkan dari sosial dan budaya masyarakat Kalbar, serta mengembangkan seni dan budaya Tionghao untuk memperkaya budaya nusantara.
" Pengurus YBS terdapat unsur kesenian, budaya dan adat Tionghao, kita juga menjaga adat, dan mengembangkan seni dan budaya dengan cara tertib dan santun," ujar Iu Sia lagi.(HBT/AL)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger