Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 29 Desember 2010

Rakyat Jelata dan Pejabat Membaur di Pendopo Gubernur

PONTIANAK--Gerbang Pendopo Gubernur Kalimantan Barat yang terletak di Jalan Ahmad Yani terbuka lebar, Sabtu (25/12) sejak pukul 10.00 WIB. Seolah tanpa henti, para pengunjung terus berdatangan untuk silaturahmi dan mengucapkan Selamat Natal kepada Gubernur dan keluarganya di Istana Rakyat tersebut.

Sebuah pohon Natal raksasa setinggi 37,5 meter, yang masuk dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) di tengah halaman menjadi saksi dari keterbukaan tuan rumah dan kemeriahan Natal yang tercipta di penghujung tahun 2010 ini.
Cuaca cerah Kota Pontianak di hari Natal kemarin, sangat mendukung kemeriahan umat Kristiani yang sedang merayakan Natal. Suasana itu juga terasa di Pendopo Gubernur Kalbar yang menggelar open house. Gubernur Cornelis beserta istri tercinta, Frederika Cornelis, anak, dan menantunya, menyambut tamu-tamu yang datang dengan ramah. Senyum selalu mengembang di bibir keduanya ketika bersalaman atau ketika berbincang ringan dengan tamu. Mereka yang hadir di pendopo terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kalangan pejabat sampai dengan rakyat jelata.
Pengunjung juga tidak dimonopoli oleh kalangan tertentu. Orang nomor satu Kalbar ini memang selalu menekankan bahwa tidak ada kelas-kelas dalam masyarakat untuk menjalin silaturahmi dengan dirinya apalagi di hari Natal yang damai sejahtera ini. Meskipun mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Beragam suku dan bermacam-macam agama. Ada berbagai hidangan yang disediakan untuk mereka, serta adapula acara hiburan berupa alunan musik dari Amigos Band.
Open house dilaksanakan selama dua hari berturut-turut, yakni Sabtu (25/12) pukul 10.00 sampai dengan 17.00 dan dilanjutkan pukul 18.00 sampai jam 21.00. Kemudian Minggu (26/12) dimulai pukul 10.00 sampai 17.00, dilanjutkan pada pukul 18.00 sampai 21.00.
Para tamu terus mengalir pada acara open house yang digelar dua hari kemarin. Mereka memenuhi hampir seluruh ruangan di Pendopo Gubernur, mulai dari ruang depan, ruang tengah hingga ke ruang belakang. Semua ruang yang ada, sebelumnya memang sudah ditata dan didekorasi sedemikian rupa sehingga mencerminkan nuansa Natal. Di sana-sini terlihat pohon Natal dengan beragam ukuran. Kursi-kursi dan meja sudah disusun dengan rapi. Begitu juga dengan ornament-ornament Natal terlihat jelas mulai dari teras pintu utama dihiasi dengan pohon dan goa Natal tempat bayu Yesus berbaring di palungnya.
Bagi Gubernur, Natal tahun ini yang paling penting adalah dapat memberikan rasa kedamaian dan sejahtera bagi seluruh rakyat Kalbar. Sebagaimana hal itu juga disampaikan oleh Pastor Damian Doraman, saat homili misa malam Natal (24/12) yang diikuti juga Gubernur beserta keluarganya di Gereja Katedral Pontianak.
“Layaknya bangsa yang baru saja keluar dari peperangan, tentu masih banyak yang merasa tertekan karena harta benda habis, pemuda-pemuda yang gagah perkasa, banyak yang gugur di medan perang, dan para wanita yang sudah menikah banyak yang menjada karena suami mereka menjadi korban perang serta anak-anak yatim piatu memasuki masa hidup yang serba tidak pasti. Di tengah situasi seperti inilah, Yesus lahir. Kelahiran Yesus membawa sukacita dan para malaikat tidak mampu menahan sukacita itu dan bersorak-sorai. Itulah kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi bagi manusia yang Ia kasihi,” kata Pastor Damian menggambarkan saat peristiwa kelahiran Yesus pada lebih 2000 tahun lalu.
Semua itu merupakan suatu bentuk kemuliaan kasih dan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Seiring dengan makna Natal yang merupakan wujud damai sejahtera kasih Tuhan kepada manusia, Cornelis juga berpesan kepada seluruh umat Kristiani agar dapat mensyukuri kebaikan yang telah diberikan Tuhan tersebut.
“Kita harus selalu jalin silaturahmi dengan baik sesama manusia. Mari kita sama-sama ciptakan rasa aman dan damai sejahtera di negara kita terutama di Provinsi Kalbar,” ujarnya. Selain itu, dia pun mengajak agar semua dapat memelihara hubungan baik antarsesama umat manusia tanpa membedakan suku, agama atau ras. “Di hadapan Tuhan kita semua sama,” ujarnya lagi.(TY/HBT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger