Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 20 Juli 2010

Kunjungan Gubernur di Sintang Murni Kedinasan


JEMBATAN RUSAK PARAH
Dalam kodisi jembatan yang rusak parah sempat menghambat perjalanan Gubernur dalam kunjungan kerjanya di dua kecamatan Kabupaten Sintang, Rabu (14/7). FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune
=============
Pontianak (Borneo Tribune)--Kunjungan kerja Gubernur Kalbar, Cornelis di Kabupaten Sintang, murni merupakan kunjungan kedinasan. Sebelumnya disebut-sebut kehadiran gubernur dan rombongan di dua kecamatan yang sedang melakukan pemungutan suara ulang, sarat dengan muatan politis.

Gubernur Cornelis dengan tegas membantah jika kunjungannya ke Kecamatan Kayan Hulu dan Kayan Hilir tanggal 14 Juli 2010 lalu sarat dengan agenda politik. “Saya berada di Sintang dalam kapasitas saya sebagai seorang Gubernur. Jadwalnya juga sudah diagendakan jauh sebelumnya,” tegas Gubernur usai coffee morning di Pontianak, Senin (19/7).
Menurut Cornelis, sebelum singgah di Sintang dan meninjau sejumlah ruas jalan di Kecamatan Kayan Hilir dan Kayan Hulu, pihaknya juga sudah mengunjungi Kabupaten Kapuas Hulu.
“Sangat wajar jika saya melakukan kunjungan di saat melintasi satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Apalagi memang sudah teragendakan. Saya juga mengenakan pakaian dinas dan kendaraan berplat merah KB 1. Artinya, kunjungan ini resmi dilakukan secara kedinasan. Salah satunya adalah meninjau infrastruktur jalan yang kondisinya rusak parah itu,” ungkap Cornelis.
Cornelis menjelaskan, dari hasil kunjungannya itu diketahui kondisi ruas jalan di Sintang sepanjang 135,300 kilometer sudah mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Jalan ini menempuh rute dari Simpang Medang--Nanga Mau--Nanga Tebidah--Serawai.
Awalnya, jalan tersebut murni berstatus jalan kabupaten dan dikelola penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang. Seiring perkembangan pembangunan yang ditandai dengan adanya pemekaran wilayah, maka pada Tahun 2008 lalu, ruas jalan tersebut resmi berganti status menjadi jalan provinsi.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyebutkan, ruas jalan yang rusak itu meliputi Simpang Medang–Nanga Mau 37 kilometer, Nanga Mau–Nanga Tebidah 31 kilometer, Nanga Tebidah–Bunyau 27 kilometer, dan Bunyau–Serawai 40,300 kilometer. “Nah, jalan inilah yang dikelola Dinas PU melalui Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) Wilayah II,” jelas Cornelis.
Saat ini, UPJJ Wilayah II tengah fokus pada pemeliharaan jalan sepanjang 68 kilometer. Pemerintah tengah menyiapkan total kebutuhan anggaran pemeliharan jalan sekitar Rp150 miliar yang bersumber dari dana APBN. “Jadi, tidak ada agenda politik dalam kunjungan saya di Sintang. Kita meninjau infrastruktur jalan di sana, dan saat ini kita akan tidaklanjuti hasilnya ke pusat,” tegasnya.

2 komentar:

Asfan Astaman mengatakan...

Pak, ini Asfan Astaman. Belakangan ini saya sering ke Nanga Pinoh. Jalan propinsinya rusak berat.
Pak, yang presentasi tgl 12 Oktober di tempat Gubernur adalah saudara saya sendiri, Lisaman Malikasim. Dia bawa prospek greencity dan PLTA dari group tempat kerjanya (Lockheed USA). Sayalah yang menarik dia ke sisni. Di Jakarta, mereka akan saya pertemukan dgn sejumlah menteri dan teman-teman saya yg jadi dirjen. Juga akan dikenalkan ke Cikeas.

Agon Ballor mengatakan...

pak, ini agon dari kampung Nyawan, Kec. Menjalin, Kab. Landak. saya minta tolong diperhatikan keadaan jalan di kampung Nyawan, kenapa sampai sekarang belum di aspal?? padahal jalan menuju arah tempoak semuanya telah di aspal, kenapa jalan kami belum??? saya sebagai warga dan pemuda yang berdomisili di kampung Nyawan merasa pemerintah kurang adil terhadap kami masyarakat Nyawan...

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger