Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 14 Mei 2010

Kalimantan Usul Rel Kereta Api

JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2010 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/4).

Musrenbangnas 2010 kali ini bertemakan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung Pemantapan Tata Kelola dan Sinergi Pusat-Daerah.
Ribuan orang hadir memadati ruangan di menara bidara Hotel terletak di jalan Gatoto Subroto tersebut. Berasal dari seluruh Indonesia terdiri dari para Menteri, Kepala Daerah, Gubernur dan Bupati, Pejabat tinggi negara dan kepala lembaga pemerintah non departemen. Tampak hadir pula Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis beserta Bupati/Walikota se Kalbar alam acara yang berlangsung hingga 1 Mei mendatang.
Musrenbangnas 2010 dilaksanakan dalam menyempurnakan rencana kerja pemerintah (RKP) 2011 dan menjadi rancangan akhir RKP 2011 dengan mengacu pada naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010-2014. RPJMN sendiri mulai diimplementasikan pada tahun 2010.
“Dalam kesempatan ini dilakukan sinkronisasi dan penyempurnaan rancangan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga 2011 menjadi rancangan akhir rencana kerja 2011 dengan memperhatikan prioritas pembangunan yang tertuang dalam rancangan RKP 2011 serta prioritas dan aspirasi daerah sesuai kesepakatan hasil Musrenbang Provinsi,” jelasnya.
Untuk itu Presiden mengingatkan peserta yang terdiri dari pejabat daerah tersebut memerhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang dipaparkan.
"Semua agar menyimak dengan baik. Jangan tidur, jangan bicara sendiri. Kalau bicara sendiri lebih baik keluar. Kalau tidur, basuhlah supaya fresh kembali," ingatnya.
Sebab kata dia acara ini penting untuk rakyat Indonesia. Dia mengingatkan bahwa acara ini jangan hanya diangga sebagai kegiatan rutin tahunan melainkan upaya perumusan rencana pembangunan nasional.
"Jangan dianggap pekerjaan biasa dan rutin saja. Gunakanlah ajang ini untuk bersama-sama merumuskan rencana pembangunan agar betul-betul berhasil," ujar SBY.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Salsiah Alisjahbana juga mengungkapkan musrembangnas ini merupakan singkronisasi antara program kerja yang ada di tingkat nasional dengan daerah.
"Murenbangnas ini untuk melakukan sinkronisasi program dan penyempurnaan rancangan rencana kerja kementrian/lembaga 2011 menjadi rancangan akhir dari Rencana Kerja Pemerintah 2011 yang memperhatikan prioritas dan aspirasi daerah sesuai kesepakatan hasil Musrenbang provinsi yang disampaikan dalam usulan pendanaan pemerintah derah," kata dia.
Selain itu diharapkan juga dapat dilakukan sinkronisasi program, kegiatan pokok, lokasi kegiatan, dan pagu anggaran yang disusun oleh Kementerian/Lembaga yang bersifat penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan.
“Juga untuk memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan pemerintah, baik melalui kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang bersumber dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta dana perimbangan agar terwujud penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu terdapat dalam musrembang ini dijabarkan dalam 11 prioritas pembangunan nasional pada 2011. Yakni reformasi birokrasi dan tata kelola, pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim investasi dan usaha, energi, lingkungan hidup dan bencana, daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik, serta kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Kesepakatan yang diperoleh dalam Musrenbangnas nantinya akan ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi pusat (Rakorpus) II pasca musrenbangnas untuk mempertajam sasaran bidang dan wilayah dalam rancangan akhir RKP 2011 sebelum ditetapakn sebagai Peraturan Presiden (Perpres).

Kalimantan Usulkan Rel Kereta Api
Seluruh Gubernur di Kalimantan bersepakat mengusulkan pembangunan rel kereta api melintasi pulau Kalimantan.
“Mendukung kelancaran pengangkutan Sumber Daya Alam seperti hasil pertambangan dan perkebunan, diperlukan sarana dan prasaran angkutan masal. Untuk itu pembangunan jaringan jalan kereta api mutlak di perlukan,” kata Gubernur Kaltim Awang Faruok.
Wacana pembangunan rel kereta api dikenal dengan sebutan trans Borneo Railway ini telah diwacanakan sejak beberapa tahun belakangan. Tahun 2000 pernah dilakukan studi kelayakan oleh Departemen Perhubungan, namun tidak berkembang.
Untuk itu dikatakannya dengan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki Kalimantan mengerakkan moda transportasi massal ini seperti batu bara maka dia yakin dapat terwujud. “Sudah masuk juga dalam musrembang tahun lalu, sekarang kita ajukan kembali masuk dalam skala prioritas,” tambahnya.
Gubernur Kabar, Cornelis juga menyambut baik adanya wacana pembangunan rel kereta api ini selain pembangunan jalan-jalan nasional dan tarns Kalimantan.
Pembangunan ini untuk mengantisipasi perkembangan kawasan industry skala besar Samatan Serawak Malysia, Mega Proyek Gas Alam Natuna serta pembukaan kawasan otorita Paloh dan Sajinagn di Kabupaten Sambas.
Rencana pembangunan jalur kereta api du Kakbar meliputi jalur Pontianak Pontianak – Singkawang – Sambas – Paloh – Aruk Sajingan – Bengkayang - Landak sepanjang 515 km untuk rute I. Rute II meliputi Pontianak – Tayan – Sanggau – Sintang – Putusibau sepanjang 600 km. Kebutuhan Prakiraan Biaya Rp. 60 M.(www.borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger