Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 30 Maret 2010

Wapres Tanam 75 Ribu Pohon


Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya di Pontianak, Kalbar, Wapres Boediono bersama tujuh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, melakukan penanaman 75 ribu pohon—untuk mendukung program nasional penanaman satu miliar pohon di seluruh Indonesia.

Penanaman pohon itu sebagai antisipasi tentang perubahan iklim dunia. Kalbar salah satu paru-paru dunia, sudah selayaknya melakukan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia.
“Negara-negara di dunia ini sangat mengharapkan keikut sertaan masyarakat Kalbar, karena ini suatu bentuk pengorbanan demi keselamatan dunia,” kata Boediono saat penanaman simbolis 75 ribu bibit pohon di Taman Pantasia, Kabuaten Kubu Raya, Jalan A Yani II, Sabtu (27/03).
Menurut Boediono sebagai salah satu tanggung jawab masyarakat Kalbar terhadap dunia untuk, maka menanam pohon adalah upaya mencegah terjadinya perubahan iklim. Sebab Kalbar tidak bisa serta merta melepas tanggung jawab sebagai masyarakat dunia. Namun disamping itu dirinya menyatakan masyarakat dunia harus mengetahui, bahwa untuk melaksanakan kegiatan besar itu, haruslah didukung dengan dana yang tidak sedikit pula.
“Untuk itu kita perlu melakukan perundingan untuk perubahan iklim kepada masyarakat internasional,” ungkap Boediono.
Menurutnya, Indonesia telah cukup aktif dalam menjembatani proses penanganan perubahan iklim akibat pemanasan global seperti yang telah diprediksikan oleh para ilmuwan, cara yang paling efektif bagi kata Boediono, adalah dengan cara menanam pohon, dan ini bukanlah hal yang sulit bagi masyarakat Kalbar, katanya.
Mentri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan, masih terdapat 120 juta Ha atau hampir 50% hutan Kalbar dalam keadaan krisis dan 500 ribu Ha yang harus dikelola bersama rakyat karena baru 200 Ha, yang dilakukan. Utuk itulah dirinya mengharapkan dengan adanya program ini bisa mempercepat penyelamatan iklim dunia.

Kunjungi SMK 3
Selanjutnya Wapres didampingi ibu Herawati Boediono mengunjungi SMK 3 di Jalan S Parman Pontianak. Dalam kesempatan itu Wapres yang juga didampingi Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh mengungkapkan pendidikan di daerah ini masih tertinggal dari provinsi lainnya, yakni menempati rangking 4 dari 33 provinsi.
“Saya terus terang prihatin mendengar dan melihat indikator-indikator pendidikan di Kalbar masih jauh tertinggal. Namun ini bukan serta merta komunitas pendidikan Kalbar harus patah hati, tapi justru memacu untuk mengejar ketertinggalan. Dan itu butuh tekad yang kuat serta niat yang tulus,” kata Boediono dihadapan para guru dan praktisi pendidikan di Kalbar.
Boediono mengakui memang masih banyak daerah-daerah tertinggal khususnya Provinsi Kalbar pada bidang pendidikan yang ditandai dengan macam-macam kekurangan pada setiap sektornya, seperti sarana dan prasarana bangunan serta jumlah guru yang belum merata. Untuk itu Pemerintah akan bekerja keras mengupayakan percepatan pertumbuhan dunia pendidikan di daerah.
“Harus ada arah yang jelas dan langkah yang tegas ke arah perbaikan tersebut. Kepedulian dari pemerintah pusat jangan diragukan lagi, karena tugas Negara harus melaksanakan tanggungjawabnya untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas bermartabat,” papar Boediono.
Sebelumnya acara seremoni dihariri 200 siswa dari SMA /SMK/MA se Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Dalam kesempatan itu Wapres memberi bantuan beasiswa dibawah kementrian BUMN, diantaranya PT Pertaminan untuk 1750 siswa sebesar RP. 1.162.500 yang diterima Kadis Pendidikan Provinsi Kalbar, A Akim. Kemudian penyerahan 2 mesin genset dari PT Pelindo 2 kepada SMK 3 senilai Rp 250 Juta dan 15 unit komputer senilai Rp. 90 Juta yang diterima Walikota Pontianak, serta dan pemberian beasiswa kepada pelajar kurang mampu dari Kementrian Agama MI, MTS, MA sebesar Rp. 10.898.640.(borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger