Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 30 Maret 2010

Boediono Puji Keberhasilan PNPM di Kalbar


Pontianak--Dinilai berhasil, pemerintah akan terus lanjutkan PNPM mandiri. Di Kalbar PNPM sudah menjangkau 174 kecamatan dengan dana Rp 276,367 miliar

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) adalah contoh demokrasi pada tingkat akar rumput. Sebab program ini dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demikian kata Wakil Presiden RI, Boediono, Jumat (26/3) saat menyerahkan bantuan PNPM mandiri di Dusun Keramat, Desa Kuala Dua, KKR.
“PNPM adalah program pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat,” katanya.
Dikatakannya salah satu kebijakan yang akan terus dilakukan oleh Kabinet Indonesi Bersatu II adalah membuat program pembangunan yang masyarakat dapat ikut serta di dalamnya. Inilah keunggulan dari PNPM di mana proyek-proyek pembangunan dilakukan oleh masyarakat sendiri.
“Selama ini proyek PNPM mandiri baik pedesaan maupun perkotaan umumnya berhasil,” tegasnya.
Diungkapkan Boediono keberhasilan PNPM tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang sangat besar. Dalam program ini pemerintah hanya memberikan dana sementara pelaksanaan program dikelola oleh masyarakat.
PNPM juga merupakan program pembangunan yang langsung menyentuh rakyat karena dana pembangunan dapat langsung dirasakan oleh rakyat tanpa birokrasi yang ribet.
“Saya minta masyarakat harus mengawal program ini agar program ini benar-benar berbasis pada pembangunan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Cornelis mengatakan PNPM sudah menjangkau 174 kecamatan di seluruh Kalbar dengan alokasi dana Rp 276,367 miliar terdiri dari APBN Rp 213,517 miliar dan APBD Rp 60,890 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mendanai 1.679 kegiatan masyarakat di berbagai bidang dengan alokasi dana Rp 183,294 miliar atau 75,93 persen dari total dana alokasi untuk PNPM.
“Dana PNPM digunakan masyarakat untuk pembangunan jalan perkampungan, pembangunan sarana pedesaan, pembangunan Posyandu, jembatan dan penyediaan air bersih. Sebagian lagi untuk kegiatan ekonomi produktif berupa pengembangan usaha produktif,” jelasnya.
Sementara dana lain dialokasikan untuk simpanan kelompok sebesar Rp 35,037 miliar atau 14,5 persen, pendidikan Rp 48,67 miliar atau 4,15 persen, kesehatan Rp 17,447 miliar atau 8,80 persen.
Cornelis mengungkapkan contoh keberhasilan PNPM adalah pembangunan jembatan beton Kuala Dua yang akhirnya dapat membuka akses tumbuhnya perekonomian masyarakat di dusun-dusun sekitar Kuala Dua.
“Manfaat lain dari adanya PNPM adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta meningkatnya kapasitas kelompok masyarakat,” jelasnya.
Melalui PNPM ini, lanjut Cornelis diharapkan dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dengan membuat penganggaran yang berbasis pada masyarakat.
Dalam kesempatan itu, beberapa orang dari berbagai kelompok usaha menerima bantuan dana PNPM.
Mereka yang mendapatkan dana PNPM dari BRI adalah Suryadi, pembuat kerupuk yang mendapat bantuan Rp5 juta dan Syarifah Nurjanah, pengusaha minuman yang mendapat bantuan Rp 4 juta untuk mengembangkan usahanya.
Dari BNI, bantuan dana PNPM diberikan kepada Usmar, pengusaha sembako. Ia mendapatkan bantuan sebesar Rp 15 juta dan Fahrudin, pengusaha jasa warnet yang mendapatkan bantuan Rp 25 juta.
Bank Mandiri memberikan bantuan dana PNPM kepada Suryanto, pengumpul barang bekas yang mendapatkan bantuan Rp 30 juta dan Aminudin, pedagang ayam yang mendapatkan Rp 100 juta untuk mengembangkan usahanya.
Sementara itu, Bank Tabungan Niaga memberikan bantuan kepada Hanafi, pengusaha kerambah ikan. Ia mendapatkan dana Rp 45 juta dan Hamki, pengusaha industri Lindah Buaya yang mendapatkan dana Rp 85 juta. Bank Bukopin memberikan bantuan PNPM kepada PT Mekar Arja Jasa yang mendapatkan dana sebesar Rp 200 juta dan PT Marlin Indah yang mendapat bantuan sebesar Rp 180 juta. Bank Syariah Mandiri memberikan bantuan PNPM-nya kepada Iswanto, pedagang dan pengusaha perbaikan Ac. Ia mendapat dana sebesar Rp 200 juta dan CU Sarana Karya mendapatkan bantuan Rp 500 juta.(borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger