Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Senin, 15 Maret 2010

Menbudpar Tantang Proposal Even Nasional-Internasional


Pontianak--Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik tak bisa menyembunyikan rasa harunya terhadap sambutan warga Kota Pontianak dalam pembukaan Festival Cap Go Meh (24/2) lalu. Ia terkagum-kagum sejak turun dari mobil mercy RI 54 yang digunakannya saat memasuki arena di Jalan Diponegoro.

Siang hari itu suasana cerah dan kawasan Jalan Diponegoro sudah padat pengunjung. Ribuan lampion merah yang membentang dari pohon ke pohon angsana seolah melambai-lambai kedatangan Menbudpar bersama rombongan. Bendera dan umbul-umbul pun berkibar-kibar seolah menggambarkan kegembiraan Gong Xi Fat Cai 2561 yang bertepatan dengan 2010 Masehi. Terik panas matahari saat itu tak dihiraukan warga. Mereka tumplek blek menikmati situasi.
Payung hitam pun membentang dibukakan anggota panitia Chandra Kirana kepada Menbudpar. Sementara Gubernur dipayungkan oleh Andrew Yuen. Irama tak dun dung dung pun terdengar membahana karena sepanjang jalan berderet sejumlah atraksi tatung, barongsay, silat dan naga. Jalan masuk bagaikan iringan semut beriring. Ribuan warga menikmati perhelatan festival yang baru perdana dihelat di ibukota Provinsi Kalbar.
Tampak hadir mendampingi Menbudpar selain Gubernur Cornelis beserta istri, juga Wagub Christiandy Sanjaya bersama istri, Kapolda Erwin TPL Tobing, Kadisbudpar Kamaruzzaman, Walikota Pontianak Sutarmidji, Ketua MABT Harso Utomo Suwito, Ketua DPRD Kota Hartono Azas, Pemred Borneo Tribune Tanto Yakobus dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Panggung seluas 8x16 meter telah menunggu dengan segala asesorisnya. Warna oriental sangat kental. Pada bagian kaki atap panggung berderet lampion merah sedangkan pada backdrop tertulis Selamat Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh 2561.
Para undangan duduk di paviliun kehormatan. Panggung kecil ini duduk di badan jalan. Jalur padat itu diblokir untuk sementara, sedangkan warga luber di sisi kiri dan kanan panggung utama.
Ketika lagu Indonesia Raya dinyanyikan dengan gegap gempita, nasionalisme getar terasa. Kekhidmatan acara dilanjutkan doa yang dipimpin tokoh agama Kong Hu Cu, Sutadi.
Jero Wacik yang duduk berdampingan dengan Gubernur kerap kali terlibat pembicaraan-pembicaraan kecil. Agaknya ada pertanyaan-pertanyaan khusus tentang tari yang diperagakan di badan jalan, maupun ada promosi-promosi khusus yang dijelaskan Gubernur Cornelis. Keduanya tampak karib.
Tarian yang tampil menunjukkan akulturasi etnis Dayak, Melayu dan Tionghoa. Tema sentral yang dituangkannya adalah damai itu indah untuk bumi Nusantara.
Pesan damai ini ditangkap kuat oleh Menbudpar. Ia tampil memuji keamanan yang terwujud di Kalbar. “Hanya dengan keamanan yang stabil pariwisata bisa tumbuh dan berkembang,” ujarnya saat pidato pembukaan acara.
Menurut Jero Wacik, sejak dia mendarat di Bandara Soepadio suasana semarak sudah terasa. Hal itu terbukti ketika memasuki jantung kota. “Saya akan turut mempromosikan Kalbar. Biasanya jika saya hadir ke suatu tempat setelah itu daerah tersebut akan ramai dikunjungi wisatawan,” tuturnya disambut applaus meriah.
Menbudpar juga menekankan sesuatu yang sangat penting dan strategis untuk ditindaklanjuti. Apa itu? Bahwa dia akan menempatkan sejumlah agenda berskala nasional dan internasional di Bumi Khatulistiwa.
“Kota Pontianak sudah memenuhi persyaratan karena hotelnya memadai, kamar-kamarnya cukup, keamanannya stabil dan destinasinya menarik.”
Agenda nasional dan internasional apa saja yang akan dijatuhkan ke Kota Pontianak, Jero Wacik saat diwawancarai secara khusus tidak menjawab rinci. Ia menantang proposal dari komunitas pendengar pidatonya yang notabene ada pemangku kepentingan di Kalbar. Lantas siapa yang akan memajukan proposal? Silahkan ke Departemen Pariwsata, apakah Dinas Pariwisata Kalbar, Pemkot Pontianak, event organizer, atau konsorsium yang terintegrasi. Go ahead. (borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger