Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 03 Februari 2010

Menteri PDT Janji Percepat Jalan Pararel

Pontianak (BORNEO TRIBUNE) Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) mengatakan akan memperjuangkan jalan perarel perbatasan. Hal tersebut dilakukan guna mempercepat pembangunan di kawasan perbatasan yang terkategori tertinggal ini.

“Percepatan pembangunan jalan pararel perbatasan menjadi rekomendasi dari kunjungan ke Kalbar ini, nanti akan kita segera usulkan dan bicarakan dengan departemen terkait,” kata Menteri PDT, Helmy Faishal Zaini usai dialog revitalisasi ekonomi daerah perbatasan dan daerah tertinggal untuk mendorong mikro daerah dalam rangka pecepatan ekonomi dan kemajuan daerah bersama birokrat, pengusaha dan warga Kalbar di Hotel Mercure Pontianak, Minggu (22/11).
Helmy mengatakan percepatan pembangunan jalan pararel ini penting menunjang pembangunan dikawasan tersebut. Untuk itu pihaknya akan segera melakukan uji kelayakan dan bekerjasama dengan Departemen terkait.
Sementara itu, Bupati Sanggau, Setiman H Sudin mengatakan jalan pararel perbatasan mutlak dibangun.
“Jalan perbatasan mutlak dibangun untuk mempercepat proses pembangunan di perbatasan,” kata Setiman yang turut hadir sebagai panelis dalam acara dialog tersebut.
Dalam kesempatan itu mantan Kepala Kappet ini meminta agar Kementrian PDT memperjuangkan realisasi pembangunan jalan perbatasan. Sebab jalan ini nantinya akan dapat memcepat proses pembangunan disepanjang perbatasan terbentang dari ujung Barat Kalbar hingga ujung timur Kaltim.
Diungkapkan Setiman saat ini baru baru dibangun jalan inspeksi untuk membangun jalan pararel. Besar dana yang digunakan untuk membangun jalan inspeksi ini sebesar Rp 3,4 miliar.
Bupati Sambas, Burhanuddin Rasyid juga menginginkan hal yang sama, pembangunan jalan pararel perbatasan segera dilaksanakan.
“Kita ingin segera ada jalan pararel perbatasan untuk Kalbar mulai dari temajo hingga ujung Kapuas hulu. Malu juga kita dengan Negara tetangga yang sudah ada jalan pararelnya, Sedangkan kita masih jalan tikus,” ungkap Burhanuddin.
Untuk itu pihaknya meminta agar hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Disampaikan melalui kementrian PDT agar segera diperjuangkan kepada departemen pekerjaan umum.
“Kami minta ini menjadi perhatian khusus sehingga kita tidak lagi tertinggal dari Negara tetangga kita Malaysia,” tukasnya.
Jalan pararel perbatasan di Kalbar terbentang dari Temajok Sambas hingga Badau, Kapuas Hulu sepanjang 800 kilo meteri. Dana yang diperlukan untuk membangun jalan ini diperkirakan sebesar Rp. 4,7 – 5 TRILIUN. Dengan kondisi jaln standar, minilam lebar badan jalan sepanjan 25 meter.

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger