Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 28 Februari 2010

Kalbar Bisa Maju dengan Pariwisata


Pontianak--Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik, Rabu (24/2) sore membuka festival Cap Go Meh di Kota Pontianak.
Ribuan masyarakat dari berbagai etnis di Kota Pontianak dan sekitarnya ‘tumpah’ di Jalan Diponegoro yang disulap menjadi arena kegiatan festival Cap Go Meh 2010 untuk kali pertama di Pontianak.

Gawe yang dikemas dalam tradisi budaya Tionghoa itu selain dihadiri Menteri Kebudayan dan Pariwisata Jero Wacik, Gubernur Kalbar, Cornelis, Wagub Christiandy Sanjaya, Walikota Pontianak Sutarmidji, Kapolda Brigjen Pol Erwin TP. Lumban Tobing dan unsur Muspida Provinsi maupun Kota Pontianak.
Jero Wacik dalam sambutannya, mengatakan kedamaian merupakan modal utama dalam mendongkrak kemajuan pariwisata yang di Kalbar, khusus di Kota Pontianak. “Kedamaian merupakan dambaan setiap orang, dan hanya orang aneh yang tidak menginginkan kedamaian ini,” kata pria asal Pulau Dewata, Bali itu yang disambut tepuk tangan hadirin.
Dikatakannya, biasanya dalam setiap kunjungannya ke daerah-daerah di seluruh Indonesia, selalu akan memberikan manfaat setelah kunjungannya itu. Dan hal ini juga diharapakan dengan kunjungannya di Kota Pontianak, akan berpengaruh terhadap kemajuan Kota Pontianak khususnya, dan Kalbar pada umumnya, dan masyarakatnya akan lebih makmur.
“Setelah pulang dari sini, akan saya kampanyekan terus Kalbar, dan event-event internasional juga sudah cocok di selenggarakan disini,” ungkap Jero Wacik.
Ia akan terus memberikan dorongan dan dukungan terhadap keberadaan Kota Pontianak, dan untuk event-event yang bertaraf internasional, akan disarankan dilaksanakan di sini, maka dengan terobosan yang demikian, Kalbar pasti akan lebih maju.
“Di sini, hotelnya sudah memadai, dan event internasional sudah bisa dilaksanakan di sini apalagi didukung bandaranya juga sudah internasional,” ujarnya.
Lelaki yang sudah dua periode menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu lebih lanjut mengatakan, kehadiran dirinya di Kota Khatulistiwa ini adalah untuk meresmikan festival Cap Go Meh, dan festival ini juga bukan hanya milik masyarakat Tionghao semata, tapi milik semua masyarakat Kalbar, dan Indonesia pada umumnya.
“Semua yang disajikan dalam festival sangat menyentuh perasaan kita, semua etnis menyatu, dan ini tercermin dalam tarian tiga etnis tadi, saya juga minta kebersamaan ini dapat diaplikasi dalam hidup setiap sehari-hari,” pintanya.
Betapa indahnya perdamaian itu, kalau sudah ramai dan rukun, maka akan mudah menjadi sebuah kota wisata. Perlu diketahui, turis tidak akan senang dengan tempat yang tidak damai. Mereka pasti mencari tempat yang damai, aman dan penduduknya ramah.
“Saya melihat, potensi Kalbar sangat besar sekali, karena masyarakatnya yang rukun, toleran, itu modal kita dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. Dan Kalbar bisa maju dengan pariwisata,” kata Jero Wacik.
Dengan adanya kemajuan pariwisata, maka kesejahteraan akan berjalan dengan baik, karena moment ini dapat membawa dampat positif dengan kesejahteraan yang mengalir kepada masyarakat.
“Kita akan majukan Kalbar, kita akan jadikan tempat MICE (meeting, incentive, Converence dan Exibition) di Indonesia, dan mendorong agar MICE nasional di Kota Pontianak, karena hotelnya sudah banyak, konfrensi-konfrensi yang bertaraf internasional juga dapat dilakukan di Pontianak,” janjinya.(Borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger