Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 28 Februari 2010

Budaya Dapat Sejahterahkan Masyarakat


Singkawang--Puncak perayaan Cap Go Meh 2561 di Kota Singkawang tahun 2010, terasa lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya. Sebanyak 776 Tatung atau loya ikut dalam pesta hari ke lima belas penanggalan Imlek, Minggu (28/2).

Pawai Tatung dilepas dan disaksikan langsung Menko Kesra Agung Laksono, Gubernur Cornelis, Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Erwin TPL Tobing, Walikota Singkawang Hasan Karman, serta sejumlah pejabat teras baik provinsi maupun Kota Singkawang.
Sejak pagi buta, para Tatung telah berkumpul di lapangan Sepakbola Kridasana Kota Singkawang. Perkumpulan Tatung dan pengawal dipusatkan disana. Lapangan disesaki manusia dengan dominasi warna merah.
Para Tatung dilepas sekitar pukul 08.00 WIB. Satu persatu Tatung yang duduk diatas kursi dengan pisau tajam ditandu berjalan. Mereka melintasi Jalan Kridasana, Pelita, Gusti Sulung Lelanang, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Budi Utomo, Niaga, Hasan Saad, Setia Budi, dan finish di altar yang didirikan di Jalan Niaga.
Diperkirakan kurang lebih empat jam lama Tatung itu berpawai. Beragam atraksi mereka tunjukkan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti memanggsa anjing dan ayam hidup-hidup. Dan mereka dengan sengaja menusuk bagian tubuh dengan kawat, terutama di sekitar mulutnya.
Semua atraksi Tatung itu menjadi pemandangan mengasyikkan dan sekaligus mengerikan bagi ribuan manusia yang turun di jalan. Pertunjukkan itu juga disaksikan Agung Laksono dan pejabat lainnya. Diperkirakan kurang lebih satu jam atau lebih para pejabat menyaksikan atraksi tersebut.
Agung Laksono menaruh apresiasi yang tinggi pelaksanaan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Agung mengharapkan, festival Cap Go Meh itu dapat ditiru daerah lain untuk memajukan pariwisata di daerahnya. Menurut Agung, pariwisata itu dapat mensejahterahkan kehidupan masyarakat.
“Kita berharap kebudayaan dan salah satunya Cap Go Meh dapat dijadikan daya pikat pariwisata demi sejahterahkan masyarakat,” kata Agung.
Agung mengatakan, premarital dengan bekerjasama dengan badan dunia seperti UNWTo dan UNESCO, telah memberikan arahan kepada pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat umum lainnya, untuk menjadikan kebudayaan sesuatu hal yang dapat mengatasi kemiskinan.
“Pengentasan kemiskinan melalui budaya ini yang kita harapkan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar.(Borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger