Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 11 November 2009

Sosialisai Sensus Penduduk 2010


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Gubernur Kalbar, Cornelis, mengatakan, masih banyak ditemui berbagai versi data penduduk yang dikeluarkan instansi atau lembaga. Ini sangat membingungkan bagi pihak yang berkepentingan untuk memilih data penduduk versi mana yang digunakan.

"Kualitas data penduduk juga masih rendah, tidak valid, serta tumpang tindih, banyak yang double, sehingga belum bisa dioptimalkan mendukung perencanaan dan penetapan kebijakan pembangunan di Kalbar," kata Cornelis pada seminar sehari persiapan sensus penduduk tahun 2010 di Hotel Kini Pontianak, Kamis (5/11).
Cornelis mengatakan, data kependudukan sebelumnya dievaluasi dahulu, sehingga ditemukan berbagai masukan untuk pembenahan. Kemudian, peran aktif juga diharapkan sampai tingkat desa, tokoh agama, masyarakat, tokoh adat, dan masyarakat umum.
"Sensus ini merupakan beban cukup berat untuk menghasilkan dan menyajikan data yang akurat dan valid. Apalagi sesuai MDG's kita dituntut memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, melalui penyajian data dan informasi kependudukan yang bisa mendukung pengambilan kebijakan dan perencanaan pembangunan," kata Cornelis lagi.
Sementara itu, Tahun 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan Sensus Penduduk. Kegiatan sangat penting bagi perencanaan pembangunan karena data yang didapat berupa data kependudukan yang dapat menggambarkan keadaan penduduk Indonesia hingga wilayah administrasi terkecil.
“Kita kumpulkan data karakteristik yang banyak untuk perencanaan pembangunan, selain itu evaluasi pembangunan juga dapat diketahui dari hasil sensus ini,” kata Wendy.
Sensus Penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahunan ini akan dimulai 1-31 Mei 2010. Sensus Penduduk 2010 adalah sensus keenam dengan acuan UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik, Peraturan Pemerintah No 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik, dan Rekomendasi PBB. Melibatkan sebanyak 650 ribu pencancah. Untuk mencacah seluruh penduduk di Indonesia bahkan hingga ke Luar Negeri.
“Semua orang hingga kedaerah terpencil harus tercacah, kita akan melibatkan 650 ribu petugas. Untuk itu kita perlu bantuan pemerintah daerah, Gubernur dan jajarannya dalam hal sediakan SDM, sosialisasi, pengamanan dan pengangkutannya,” tambahnya.
Berbeda dengan Sensus Penduduk sebelumnya, untuk mencapai akurasi yang tinggi, pencacahan pada SP 2010 akan dilakukan secara tim. Setiap tim terdiri dari 1 orang Koordinator Tim dan 3 (tiga) orang pencacah, dimana setiap tim akan bertanggung jawab menyelesaikan 4-6 Blok Sensus.
Anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan SP yang akan di umumkan pada 16 Agustus 2010 mecapai Rp 4 Triliun termasuk untuk persiapan yang dimulai tahun 2007. Sedangkan anggaran 2010 dianggarkan sebesar Rp 3,3 Triliun.
Gubernur Kalbar, Cornelis hadir dalam pembukaan acara tersebut mengatakan SP ini merupakan hal yang sangat penting.
“Bukan hanya untuk mengetahui jumlah penduduk bagi kepentingan daerah tapi termasuk juga untuk kepentingan keamanan Negara,” kata Cornelis.
Dia mengaku siap mendukung pelaksanaan sensus ini. Bahkan dia menjamin tidak akan ditungganginya sensus ini sebagai alat kampanye pihak tertentu. Karena pelaksanaan pencacahan bertepatan dengan pemilu kepala daerah di enam Kabupaten di Kalbar.
Untuk itu dia mengingatkan agar dalam melakukan pencacahan petugas tidak main-main. Serta perlu mendapatkan pelatihan sebelum turun ke Lapangan. Dia juga mengingatkan agar masyarakat ikut terlibat aktif dalam pencacahan. “Lapor kalau belum disensus,” sarannya. (Hentakun/Rizky Wahyuni)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger