Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 04 November 2009

Kalbar Akan Punya Pabrik Gula


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Provinsi Kalimantan Barat akan memiliki pabrik gula. Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan ada investor yang tertarik membangun pabrik tersebut di daerah ini. Hal tersebut disampaikan Christiandy usai menghadiri acara konsolidasi perencanaan dan pelaksanaan penanaman modal regional (KP3MR) se Kalimantan.

”Akan ada investor masuk membangun pabrik gula, melihat kebutuhan gula di Kalbar sangat besar. Sedangkan pabrik pengolahanya tidak ada,” ungkap Christiandi di Hotel Mercure, Selasa (3/11).
Kebutuhan gula di Kalbar mencapai 5 ribu ton perbulan. Belum lagi akan bertambah pada hari raya keagamaan. Pasokan selama ini mengandalkan impor dari luar. Untuk itulah menurutnya perlu adanya pabrik pengolahan.
Rencana pendirian pabrik tersebut ditunjang dengan luas wilayah Kalbar yang mencapai 1,5 kali luas pulau Jawa. Christiandy mengatakan dengan luas wilayah seperti ini diantaranya dapat dimanfaatkan untuk masyarakat beralih menanam tebu sebagai bahan baku produk.
”Ini sebagai salah satu usaha untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya.
Namun, untuk investasi ini dia mengatakan beberapa kendala dihadapi seperti diantaranya persoalan listrik. Dia menjelaskan beberapa waktu lalu salah satu perusahaan peleburan besi akan membuka perusaahaannya di Kalbar. Perusaahaan tersebut membutuhkan sekitar 1 juta watt listrik, hanya saja PLN Kalbar tidak menyanggupi menyediakan listrik yang diminta.
“Akhirnya perusahaan itu batal membuka disini, sangat disayangkan sekali,” tambahnya.
Untuk itu dia berharap persoalan listrik akan segera teratasi. Seperti akan direalisasikannya PLTU Batubara di Tanjung Gundul dengan kapasitas 2x25 MW dan 2x50 MW di Parit Baru.
“Pembangkit listrik di Tanjung Gundul sekarang sedang berjalan,” ungkap Christiandy.
Selain permasalahan listrik yang menjadi kendala investasi di Kalbar, infrastruktur juga termasuk di dalamnya. Seperti pelabuhan, saat ini di Kalbar belum memiliki pelabuhan representatif. Sebab itulah pemerintah berupaya membangun pelabuhan-pelabuhan untuk mendukung iklim investasi yang ada.
Ditambahkannya pula yang menjadi kendala investasi yakni rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pelatihan di masyarakat membuat usaha sulit berkembang. Lemahnya prediksi pasar dalam negeri dan belum maksimalnya pelayanan pemerintahan juga menjadi kendala investasi.(Rizky Wahyuni)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger