Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Senin, 26 Oktober 2009

Tahun Depan Kodam Berdiri

Tahun 2010 dipastikan Kalbar akan menjadi Komando Daerah Militer (Kodam) dan terpisah dari Kodam Tanjungpura di Balik Papan, Kalimantan Timur. Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Selasa (30/6).
Ia mengatakan Kalimantan dengan wilayah yang begitu luas dan memiliki perbatasan dengan negara Malaysia sepanjang 2.004 kilometer tidak mungkin dikelola oleh satu wilayah pertahanan.

“Karena itu, pembentukan satu Kodam baru di Kalbar menjadi hal yang sangat mendesak,“ katanya.
Dengan dibentuknya kodam baru ini, rencananya Kalimantan akan dibagi dua, Kodam Tanjungpura berada di Kalbar dan membawahi wilayah Kalsel sedangkan kodam yang ada sekarang ini di Kalteng akan kembali semula bernama Kodam Mulawarman.
“Kita rencanakan tahun depan Kodam Tanjungpura sudah berdiri. Tahun ini merupakan tahun persiapan,“ katanya.
Untuk penambahan jumlah personel dan alutsista yang mendukung adanya Kodam akan didatangkan dari Jawa.
Djoko menegaskan agar masyarakat tidak perlu cemas akan adanya militerisme di Kalbar dengan berdirinya Kodam. Tapi justru dengan adanya Kodam, keamanan Kalbar dari ancaman luar dapat ditangkal.
“Pembentukan Kodam menjadi prioritas pengembangan strategi TNI karena memang panjang perbatasan Kalimantan dengan Malaysia sangat panjang dan sangat susah mengendalikannya jika dikelola oleh satu Kodam,“ tegasnya.
Persoalan perbatasan yang selama ini rawan dicaplok oleh Malaysia, Djoko menegaskan TNI sudah mengerahkan pasukannya untuk menjaga perbatasan baik darat, laut dan udara.
“Tidak akan ada sejengkal tanah Indonesia yang dapat direbut bangsa lain,” ujarnya.
Mengenai persoalan alusista yang dimiliki TNI, Djoko mengatakan, pemerintah sudah berupaya melakukan perbaikan alutsista bagi TNI. Sekarang ini, TNI sudah mendata, berapa jumlah alusista yang rusak parah, sedang, ringan dan yang masih dapat digunakan.
Untuk penambahan alusista, Djoko mengungkapkan pemerintah sudah berupaya maksimal dalam melengkapi persenjataan TNI. Beberapa alusista bagi TNI sudah didatangkan seperti pesawat Sukhoi untuk TNI AU dan perbaikan delapam pesawat Herkules.
“Sementara TNI AL, kita sudah membeli empat kapal Forket kelas Sigma dan TNI AD juga sudah ditambah kekuatannya denga enam pesawat tempur,“ ungkapnya.
Sedangkan pengadaan alutsista di satuan Batalion, TNI tidak lagi membeli dari luar negeri. Tapi sudah menggunakan produk dalam negeri seperti senjata dan panser.
Tantra Nur Andi
Borneo Tribune, Pontianak

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger