Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

Persiapan Penerimaan CPNS, Gubernur Panggil Bupati dan Walikota

Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Untuk menyamakan persepsi dan mengeliminir permasalahan-permasalahan terkait penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), Gubernur Kalbar Cornelis mengundang Bupati dan Walikota se-Kalbar.
Tujuanya, agar dalam penerimaan CPNS kelak lebih baik dan tidak menimbulkan banyak permasalah, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalbar, Lensus Kandri, bahwa kuota penerimaan CPNS di Kalbar mencapai 4.810 formasi, yang terdiri 3945 formasi umum dan 865 tenaga honorer.
Kota Singkawang mendapat formasi terbanyak, yakni 456 yang terdiri formasi umum 417 dan sisanya honorer. “Formasi ini belum termasuk prioritas bagi olahragawan berprestasi, karena belum ada ketetapan menteri aparatur negara (Menpan),” terang Lensus, Jumat (11/9).
Kabupaten Melawi menempatkan formasi umum di atas seluruh kabupaten lainya, yakni 441 formasi sehingga untuk Melawi secara keseluruhan menerima CPNS 442, honorer hanya satu orang itupun menurut Lensus tidak diangkat karena dianggap bermasalah.
Lensus menjelaskan, formasi CPNS tidak ditentukan provinsi namun ditentukan langsung oleh Menpan di Jakarta. Terkait penerimaan di Singkawang formasi lebih banyak, ada kemungkinan kekurangan pegawai dan pegawai banyak yang pensiun.
Menurut Lensur, penetapan jadwal pengumuman tes belum turun sampai sekarang dari Menpan, namun tanggal pengangkatan tetap satu Januari tahun 2010.
Terkait masalah soal sesuai perturan perudang-undangan dan Pemprov Kalbar akan buat sendiri atau kerjasama dengan pihak ketiga dan diajurkan dengan perguruan tinggi dan sudah di lakukan.
Untuk kabupaten/kota jika mau bergabung dengan provinsi, dipersilakan, namun jika mau bekerjasama dengan pihak ketiga juga di persilakan. “Bagi yang ingin sama (kabupaten/kota) dengan provinsi tinggal memfasilitasi saja,” terang Lensus.
Karena tambah Lensus, berbeda antara pembina pegawai provinsi dan pembina pegawai kabupaten/kota. Soal pun tidak harus sama, yang penting waktu pelaksanaanya harus sama.
Terkait kebutuhan pegawai di kabupaten/kota lebih kepada guru dengan tenaga kesehatan, tenaga teknis sangat sedikit. Kalau provinsi tenaga kesehatan paling banyak, karena sebelumnya 75 ada penambahan menjadi 92, tenaga teknik hanya 21 dan di luar itu tenaga honorer 230 sehingga jumlah di provinsi 343 formasi.(Hentakun)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger