Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

OSO Gelar Buka Puasa dan Doa Bersama


BUKA PUASA
Gubernur Cornelis menghadiri buka puasa bersama Osman Sapta Odang di pelataran Hotel Grand Mahkota (4/9). Sejumlah pejabat dan tokoh Kalbar turut hadir. FOTO Budi Rahman/Borneo Tribune


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Kemarin, Jumat (4/9) keluarga besar Oesman Sapta Odang menggelar buka puasa bersama di parkiran Hotel Grand Mahkota. Momen buka puasa ini dirangkai dengan doa bersama untuk mendiang Ketua MABM Kalbar, Abang Imien Thaha yang wafat sepekan lalu.

Dalam buka puasa dan doa bersama ini, juga dihadiri Gubernur Kalbar, Cornelis beserta istri, Kapolda Kalbar, Brigjen Polisi Erwin TPL. Tobing, Konsulat Malaysia, Wakil Walikota Pontianak, Paryadi serta beberapa tamu undangan lainnya.
Selain itu, turut diundang perwakilan dari organisasi masyarakat, pengurus partai politik dan anak-anak yatim dari panti asuhan Aisiyah Tunas Harapan dan panti asuhan Mu’tasin Billah. Sedangkan ustadz yang memberikan tausiyah dan memimpin doa bersama adalah Said Agil Siradj yang diundang secara khusus oleh pengusaha yang lebih akrab disapa OSO.
“Atas nama keluarga besar, kami turut berduka cita atas berpulangnya almarhum Abang Imien Thaha, saudara, teman seperjuangan serta pendiri Kadin Kalbar dan HIPMI,“ ujar OSO mengawali pembukaan acara. Menurut OSO, sosok almarhum adalah seseorang yang selalu mencari perdamaian antar suku, etnis dan agama sehingga dirinya merasa sangat kehilangan.
Momen bulan puasa ini juga menurut OSO merupakan saat yang tepat untuk saling maaf memaafkan.
Sementara itu, sambil menunggu berbuka puasa, Said Agil Siradj memberikan tausiyah kepada tamu undangan. Dalam ceramahnya, Said menuturkan kondisi umat di jaman Jahilliyah sebelum adanya Nabi Muhammad SAW.
“Arab di jaman dahulu belum bisa disebut sebuah negara. Karena Tuhan saja ada 360 buah. Tidak memiliki agama dan mudah berperang dengan suku lainnya,“ ucap Said.
Arab disaat tersebut masyarakatnya buta huruf dan kalau memiliki anak perempuan dikubur hidup-hidup. Kehadiran Nabi Muhammad untuk membawa bangsa Arab ke jalan yang benar dan berdakwah juga tidak mudah karena mendapat tantangan dari bangsanya sendiri. “Makanya, selama 13 tahun di Mekkah hanya 120 orang yang mengikuti Muhammad memeluk Islam,“ katanya.
Ketika masuk ke kota Yastrib, Nabi Muhammad menemukan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar dan Yahudi. Di kota yang berganti nama Madinah inilah Nabi Muhammad berhasil membangun sebuah negara yang beradab, bukan hanya sebuah negara Islam. “Delapan tahun membangun, Muhammad kemudian berhasil kembali ke Mekkah dengan penuh kemenangan,“ tuturnya.
Said Agil juga mengingatkan ilmu pengetahuan yang akan mengangkat derajat kita. Tanpa ilmu, maka pemahaman kita terhadap agama menjadi dangkal dan bisa menyalahartikan fungsi agama Islam sendiri. “Seperti membunuh dan mengebom itu bukanlah ajaran Islam, karena Islam tidak pernah mengajarkan demikian,“ tegas Said.
Seusai tausiyah agama kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama OSO dengan tamu undangan lainnnya. Seusai shalat Magrib, acara dilanjutkan dengan berdoa bersama untuk almarhum Abang Imien Thaha yang dipimpin oleh Said Agil Siradj.(Eka Susilo)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger