Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

Djoko Pantau Trans Kalimantan, Pontianak-Tayan Telan Rp 160 M


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Menteri Pekerjaan Umum Kabinet Indonesia Bersatu, Djoko Kirmanto bersama rombongan Dirjen PU akan menyusuri Jalan Trans Kalimantan yang rutenya mulai dari Pangkalanbun hingga ke Pontianak, Rabu (2/9).

Kepala Dinas PU Kalbar, Jakius Sinyor, Senin (31/8) di Pontianak mengatakan, menteri PU bersama rombongan menggunakan pesawat dari Jakarta, pagi ke Pangkalanbun, kemudian siang menuju perbatasan Kalteng-Kalbar persis di Kecamatan Kudangan. Rombongan menginap di Tanjung Asam, besoknya melanjutkan perjalanan menuju Pontianak dan kembali lagi ke Jakarta.
Menurut Jakius, dalam kunjungan kerja ini, Djoko Kirmanto juga akan melihat hasil kerjanya dalam menyelesaikan jalan poros selatan Trans Kalimantan terutama poros yang saat ini sudah pada tahap pengerasan dengan jarak sekitar 340 kilometer. Untuk target fungsional khusus ruas Trans Kalimantan yang melintasi Kalbar, 2010 ditargetkan 100 persen fungsional, saat ini baru mencapai 70-80 persen.
”Kita berharap kedatangan Menteri PU bisa melihat kondisi riil; Trans Kalimantan dan lokasi Jembatan Tayan,” kata Jakius.
Selain membenahi jalan sampai tahap pengaspalan, PU juga melakukan perbaikan jembatan. Dalam kunjungan kerja menteri PU nanti juga akan dilakukan peninjauan terhadap persiapan pengerjaan jembatan Tayan, yang masih berkutat pada pembebasan lahan.

Multiyears
Terkait dengan belum dikerjakannya Trans Kalimantan ruas Pontianak-Tayan yang tersisa jalan tanah sepanjang 31,5 kilomketer, Jakius mengatakan saat ini pengerjaan oleh PT Waskita Karya sudah mulai tahap pemadatan.
Menurutnya, kondisi tanah yang labil sehingga dalam pengerjaan harus direncanakan matang, sehingga hasil yang diharapkan nanti maksimal. ”Percuma kalau dikerjakan cepat namun hasilnya tidak bagus,” kata Jakius.
Untuk dana yang dibutuhkan sampai pengaspalan Rp160 miliar dengan proyek multiyears dua tahun anggaran, tahap pertama Rp38 miliar sisanya dikerjakan pada tahun kedua.
”Dalam proyek multiyears seperti ini diperlukan juga kontraktor yang sehat secara finansial, sehingga tidak menghambat pengerjaan proyek dan imbasnya ke masyarakat,” katanya lagi.(Hentakun)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger