Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

Cornelis Penuhi Undangan Arnold


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Gubernur Kalbar, Cornelis akan memenuhi undangan Gubernur Negara Bagian California Amerika Serikat, Arnold Alois Schwarzenegger. Mantan aktor laga tersebut mengundang 70 gubernur sedunia untuk menghadiri pertemuan di Los Angeles.

Pertemuan 70 gubernur sedunia yang diprakarsai Gubernur California, Arnold tersebut khusus membahas pemanasan global yang kini tengah mengancam dunia.
Gubernur Cornelis diundang, karena posisi Pulau Kalimantan umumnya dan Kalbar khususnya sebagai paru-paru dunia. Dan diyakini walau hutannya masih lebat namun lapisan ozon semakin menipis akibat hutan habis dibabat.
Usai menerima Menteri Pembangunan Sosial dan Urbanisasi Negeri Sarawak Malaysia Dato Sri William Mawan Anak Ikom bersama rombongan Sarawak Dayak National Union, di Istana Rakyat, Selasa (22/9) Pontianak, Cornelis mengatakan, dirinya bersama gubernur negara lainnya diundang membicarakan masalah pemanasan global dengan gubernur Arnold. Terutama terkait pembuatan draf Protocol Kyoto yang secara operasional belum dilaksanakan.
Pertemuan para gubernur ini rencananya menyusun draf operasional yang kemudian Desember 2009 akan dibawa ke Copenhagen.
“Kita akan menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan masyarakat dunia menghadapi pemanasan global sesuai rekomendasi Protocol Kyoto,” terang Cornelis.
Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim atau yang dikenal sebagai UNFCCC.
UNFCCC ini diadopsi pada pertemuan bumi di Rio de Jenerio pada 1992. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi Protokol Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan.
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang, yang isinya sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2 persen dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29 persen).
Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca--karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC--yang dihitung sebagai rata-rataselama masa lima tahun antara 2008-12.
Target nasional berkiasar dari pengurangan 6 persen untuk Uni Eropa, 7 persen untuk AS, 6 persen untuk Jepang, 0 persen untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8 persen untuk Australia dan 10 persen untuk Islandia.
Target penurunan emisi dikenal dengan nama Quantified Emission Limitation and Reducation Commitment (QELROs) merupakan pokok permasalahan dalam seluruh urusan Protokol Kyoto dengan memiliki implikasi serta mengikat secara hukum, adanya periode komitmen, digunakannya rosot (sink) untuk mencapai target, adanya jatah emisi setiap pihak di Annex I, dan dimasukannya enam jenis gas rumah kaca seperti CO2, CH4, N2O, HFC, PFC dan SF6 (basket of gases) dan disertakan dengan CO2.
Dihubungi terpisah, Kabag Humas dan Protokoler Setda Provinsi Kalbar, Johanes Numsuan Madsun menjelaskan, undangan ini, dikhususkan untuk provinsi yang berpotensi berpengaruh terhadap perubahan iklim. Kalbar dianggap strategis karena memiliki hutan dan beberapa tahun ini dianggap sebagai sumber asap, padahal Kalimantan secara umum adalah jantung dunia. Pertemuan tersebut rencananya mulai 30 September sampai 2 Oktober di Loss Angeles, Amerika Serikat.(Hentakun)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger