Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

Cornelis: Isi Kemerdekaan dengan Pembangunan


JADI INSPEKTUR
Gubernur Cornelis sebagai Inspektur upacara memperingati detik-detik Proklamasi di Kantor Gubernur Kalbar, Senin (17/8), memberikan bendera merah putih kepada anggota Paskibra, Citra Kartika, untuk dikibarkan. FOTO: Ruslan/Humas Pemprov


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Upacara memperingati detik-detik Proklamasi di Kantor Gubernur Kalbar Jalan A Yani, berlangsung hikmad. Terpilih sebagai pembawa bendera, Citra Kartika (16) dari SMAN II Sintang.

Tika begitu akrab dipanggil, mengaku bangga dan tidak menyangka kalau sampai terpilih menjadi pembawa bendera, karena moment tersebut sebagai perwujudan cita-citanya untuk bertemu langsung Gubernur Kalbar.
“Saya sering melihat Pak Gubernur di koran dan televisi, tapi ketemu langsung belum, jadi penasaran,” ujar dara kelas 12 IPS I yang bercita-cita menjadi Polwan itu.
Gubernur Cornelis, usai menjadi inspektur upacara memperingati detik-detik Proklamasi, Senin (17/8), mengajak masyarakat Kalbar untuk memaknai kemerdekaan dengan cara bersama-sama mengisinya dengan pembangunan di segala bidang, agar visi dan misi terwujudnya masyarakat Kalbar yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera.
“Yang paling penting kita menyadari bahwa kita sudah merdeka, bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan, sesuai dengan tema HUT RI ke-64,” terang Cornelis.
Adapun tema yang diusung dalam HUT RI ke-64 adalah ”Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kita tingkatkan kedewasaan kehidupan berpolitik dan berdemokrasi serta kita percepat pemulihan ekonomi nasional menuju Indonesia bersatu, aman, adil, demokratis dan sejahtera”.
Cornelis juga mengatakan, kalau kesadaran berbangsa dan bernegara di Kalbar semakin baik hal tersebut tidak lepas dari kerja keras semua pihak, termasuk dalam membangun nasionalisme, juga semakin hari semakin baik.

Memaknai Kemerdekaan Bangsa
“Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keihlasan dan pengorbanan saudara-saudara sebagai pahlawan dalam pengabdian demi kebahagiaan Negara dan bangsa. Kami bersumpah dan berjanji perjuangan saudara-saudara adalah perjuangan kami pula dan jalan yang saudara tempuh adalah jalan kami pula. Kami berdoa semoga arwah saudara diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa serta mendapatkan tempat sewajarnya,”
Kalimat tersebut memecah hening 17 Agustus pukul 00.00 Wib di Taman Makam Pahlawan Darma Patria Jaya, Sungai Raya, KKR. Adalah Danrem 121/ABW, Kolonel Inf Nukman Kosadi yang membacakan renungan suci malam itu. Di hadapan ratusan pejabat di lingkungan Provinsi Kalbar. Apel kehormatan dan renungan suci merupakan acara rutin tahunan yang dilaksanakan Pemda, sbagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa para pahlawan bangsa.
“Mengenang dan menghargai jasa para pahlawan kita atas jasa-jasa mereka. Serta mendoakan agar arwahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa,” kata Gubernur Cornelis yang hadir dalam acara malam itu.
Dia berharap diperingataan kemerdekaan ini rakyat dapat mewujudkan jiwa kepahlawanan dalam membangun Indonesia. Serta tetap mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Di TMP Darma Patria Jaya ratusan pahlawan berbaring dengan tenang. Diantaranya 161 angkatan bersenjata, 6 sipil, 60 pahlawan Dwikora, 13 pejaung rakyat, 1 pahlawan tak dikenal dan 7 Widya Iswara.
Setelah malam harinya melaksanakan apel kehormatan dan renungan suci. Pukul 10.00 wib siang harinya kembali digelar upacara peringatan detik-detik proklamasi bertempat di halaman Kantor Gubernur Kalbar, Jalan A Yani.
Saat itu 64 tahun lalu, Sukarno-Hata sebagai Founding Father Indonesia membacakan teks proklamasi yang pertama kali dibacakan dihadapan ribuan rakyat Indonesia di Jakarta.
Pada saat yang sama juga dikibarkan bendera kebangsaan Indonesia oleh generasi muda Indonesia, Suhut dan Hendradiningrat. Bendera Merah Putih sendiri dijahit oleh istri Proklamator Bung Karno, Fatmawati. Bendera tesebut kemudian disebut sebagai Bendera Pusaka. Dikibarkan hanya pada pelaksanaan upacara 17 Agustus setiap tahunnya.
Sejak itu, setiap pelaksanaan upacara 17 Agustus selalu saja dihadirkan para petugas pengibar bendera pusaka. Mengiringi pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh utusan-utusan generasi muda Indonesia. Mereka putra-putri bangsa duduk dibangku SMA.
Citra Kartika Siswi SMA N 2 Sintang tampak anggun dibalut pakaian serba putih. Di lehernya melilit syal warna merah putih dan dikepalanya melekat peci hitam berlambang burung garuda. Keringat menyucur satu persatu membasahi wajah perempuan kelahiran 20 Mei 1993 ini saat sejumlah wartawan berusaha mewawancarainya.
“Deg-degan. Sekaligus bangga dan senang akhirnya bisa bertemu dengan Gubernur,” ucapnya polos.
Menjadi pengibar bendera pusaka (Paskibraka) merupakan prestise bagi sebagian siswa-siswi SMA. Apalagi jika dapat menjadi penerima dan pengibar bendera pusaka. Begitu juga yang dirasakan Citra. Citra adalah Paskibraka yang ditunjuk membawa bendera pusaka.
Sejak dua minggu terakhir dia dan beberapa rekan berasal dari seluruh kabupaten/kota berada di Pontianak. Guna mengikuti sejumlah latihan menjadi pengibar bendera. Citra sendiri mengetahui dirinya menjadi pembawa bendera pusaka sejak tiga hari setelah latihan pertama.
Anak tunggal ini mengatakan dirinya termotivasi menjadi Paskibraka dari seorang seniornya yang juga seorang Paskibraka tingkat kabupaten. Sejak SMP dia sudah becita-cinta menjadi seorang penggerek bendera. Hingga akhirnya dia berhasil menjadi seorang Paskibraka.
“Sebagai seorang Paskibraka kita harus memiliki persiapan mental dan fisik yang kuat,” tambah perempuan yang bercita-cita menjadi Polwan ini.
Dia memaknai kemerdekaan sebagai pembakar semangat pejuangan. Walau tidak berada pada kondisi seperti jaman perjuangan dulu namun dia ingin mengimplementasikan semangat perjuangan para pahlawan dengan menjadi seoarang yang dapat menjaga nama baik bangsa. Salah satunya dengan menjadi paskibraka.
“Walau tidak berjuang seperti mereka, dengan menjadi paskibraka saya bangga,” ucapnya.
Citra merupakan generasi muda Bangsa Indonesia memaknai perjuangan dengan menjadi Pakibraka. Dia begitu bangga dengan apa yang telah dicapainya.
Euforia kemerdekaan Indonesia ternyata tidak hanya dirasakan rakyat Indonesia saja. Wan Ahmah Uzir, Deputy Direktor Hospital Umum Serawak beserta rombongan dari Malaysia sengaja datang ke Kalbar dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI.
“Dalam rangka jom kayoh fun borneo. Sekaligus mengikuti perayaan independents day Indonesia,” ungkap Wan Ahmah Uzir usai mengikuti upacara bendera di Kantor Gubernur Kalbar.
Dia mengungkapkan sambutan rakyat Indonesia dalam merayakan kemerdekaannya sangat luar biasa. Semua masyarakat berpartisipasi dalam perayaan ini. “Anak kecilpun pandai buat persembahan. Pelibatan untuk semua,” katanya.
Dia mengungkapkan 64 tahun Indonesia banyak terdapat kemajuan diberbagai bidang. Dia berharap kedepaan Inonesia akan semakin maju. Serta meningkatkan kerjasama dengan Malaysia. Apalagi Indonesia dan Malaysia merupakan wilayah serumpun yang harus saling membantu.(Hentakun/Rizky Wahyuni)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger