Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 27 Oktober 2009

Christiandy: Kalbar Bebas Flu Babi

Sanggau (BORNEO TRIBUNE)--“Sampai saat ini Kalbar bebas Flu babi. Kita masih bisa menjaga itu,” ujar Christiandy Sanjaya, Wakil Gubernur Kalimantan Barat saat dikonfirmasi di Pos Gabma Entikong, Rabu (16/7) kemarin.
Pernyataan Wagub tersebut disampaikan guna memberi rasa aman dan ketenangan kepada masyarakat khususnya dunia usaha yang berhubungan dengan peternakan. Sebab setelah isu flu baik burung ataupun babi merebak, mereka yang merasakan dampanya, baik langsung maupun tidak.

“Penting ini disampaikan bahwa Kalbar aman, dan untuk itu kita harus berupaya secara bersama-sama untuk menjaganya,” jelasnya.
Kalbar yang memiliki bandara udara Supadio dan pos antar Negara merupakan salah satu perhatian dari pemerintah agar jangan sampai penyebaran penyakit tersebut masuk ke Kalbar.
“Pada awal isu itu terdengar kami minta dinas kesehatan berkoordinasi dengan Polda, Danrem, Bea Cukai dan sebagainya demi mengamankan daerah ini, dan kita bersyukur sampai sekarang aman,” tambah Christandy.
Sebagai langkah antisipasi akan masuknya virus H1N1 tersebut melalui Pos Lintas Batas Entikong, Christiandy menjelaskan bahwa saat ini tenaga kesehatan di karantina pelabuhan dirasa sudah cukup namun perlu dilengkapi prasarannya baik jumlah maupun mutu alat-alat pendeteksinya.
Untuk Pos Karantina PPLB Entikong sendiri memiliki sembilan orang tenaga pelayanan yang bekerja mulai dari pukul 05.00 hingga pukul 17.00 Wib dan hanya dibagi menjadi dua regu (sip) dan dilengkapi dengan empat unit Ear Thermometer. Dan dalam satu hari pos karantina tersebut memeriksa 700 sampai 800 orang pelintas dan akan bertambah hingga 1000 pelintas saat hari libur.
Sari, salah seorang petugas di Karantina Kesehatan PPLB Entikong mengatakan, bahwa setiap pelintas akan diperiksa kesehatannya sebelum melakukan pemeriksaan paspor.
“Setiap pelintas akan dites suhu badanya dengan Ear Thermometer dan bila ada gejala awal suhu badan mencapai 38 derajat selsius maka kami akan memeriksa lebih lanjut, namun hingga saat ini belum ada gejala yang seperti itu,” jelas Sari.
Namun demikian Sari beserta rekan-rekannya mengeluhkan bahwa saat ini alat yang disediakan masih sangat sedikit dan mengharapkan alat Bantu lainya guna meringankan tugas mereka di lapangan.
Dari pantauan di lapangan pun pemeriksaan terhadap pelintas hanya sebatas kepada penumpang bis, namun beberapa sopir yang sering melintas dengan membawa barang lolos dari pemeriksaan, dan ini merupakan salah satu perhatian yang harus ditingkatkan, terutama bagi petugas di Karantina Kesehatan.
“Biasa jak tidak perlu khawatir kalau memang nasibnya ya mau gimana lagi kami percaya dengan petugas bahwa mereka bekerja dengan baik,” ujar Hendra, petugas resepsionis di penginapan Sinar Jelita Entikong.(Abdul Khoir)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger