Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 01 Januari 2009

Cornelis Raih “Man of The Year 2008”


MAN OF THE YEAR
Dirut PT Borneo Tribune Press, W. Suwito, SH., MH., menyerahkan penghargaan “Man of The Year 2008” kepada Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH., di hotel Gajahmada (30/12). Penghargaan “Man of The Year 2008” Harian Borneo Tribune juga diberikan kepada Ketua DPRD Kalbar, IR. H. Zulfadhli, Anggota DPR-RI IR. Fanshurullah Asa, dan Dirut Bank Kalbar, Djamaluddin Malik. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune
=================

Hentakun
Borneo Tribune, Pontianak

Tidak salah, kalau Anggota DPR-RI Fraksi Golkar, Yuddy Chrisnandi, mengatakan, Gubernur Kalbar, Cornelis, adalah solusi pembangunan Kalbar, dengan mengimplementasikan konsep kepemimpinan yang berakar dari rakyat, serta program-progam sosial ekonomi yang berbasis kepentingan rakyat.

Hal ini, diperkuat penilaian yang luar biasa dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nation Development Program (UNDP) memberi nilai tertinggi terhadap proses demokratisasi di Kalbar sehingga Kalbar mendapat rangking pertama dalam demokratisasi, sehingga Pilkada dan Pilwako di Kalbar bejalan aman, tertib dan lancar, walau sebelum pelaksanaan, diakui sempat membuatnya deg-degan dan tidak nyaman tidur.
Tentunya, tahap kesuksesan kepemimpinan, Cornelis tidak berhenti di situ, pekerjaan rumah di tahun mendatang berat. apalagi kemiskinan di Kalbar memerlukan penanganan serius, ditambah mutu manusia yang masih harus ditingkatkan serta pembagunan infrastruktur sebagai pendukung semua itu juga harus berjalan bersama, agar tidak terjadi tumpang tindih, yang mengakibatkan pola pembangunan tidak seimbang.
Harian Borneo Tribune, menobatkan Cornelis sebagai Man of The Year 2008 bidang pemerintahan, menjadi motivasi baginya agar lebih baik lagi dalam memimpin masyarakat Kalbar, terutama menyelamatkan rakyat dari jurang kemiskinan.
Seusai menerima penghargaan yang dihelat di hotel Gajahmada (30/12) tersebut, Cornelis tidak bisa menyembunyikan rasa harunya, dalam sambutan dia mengatakan, “Saya belum layak menerima ini, saya belum terbukti, namun saya berharap ini memacu dan memotivasi kita untuk bekerja lebih baik, sehingga kita bersungguh-sungguh dan bertangung jawab mengelola negeri ini,” ujarnya.
Ny Frederika Cornelis, tidak menyangka kalau ada penilaian seperti ini. Namun, dia berharap, penghargaan ini menjadi motivasi agar Gubernur lebih baik lagi memimpin masyarakat Kalbar kedepan. ”Mudah-mudahan dengan penghargaan ini, Bapak punya motivasi tersendiri demi kesejahteraan masyarakat Kalbar,” ujarnya.
Beberapa konsep Gubernur Cornelis yang terkesan menggelitik, namun tepat sasaran, seperti perjuangan membangun toleransi antar umat beragama di Kalbar, dalam sambutan sebelum penganugerahan, dia menyampaikan bahwa ketika mau mencalonkan diri menjadi Gubernur mendapat rekomendasi Kyai NU, mengingat di Kalbar agamanya beraneka ragam, dan ini berlangsung sejak sebelum merdeka, bahkan ratusan tahun, dia menyayangkan kenapa setelah merdeka masalah agama sering diperdebatkan. Sehingga ketika pencalonan, Cornelis memisahkan urusan agama dengan politik, sampai sekarangpun, karena kepemimpinannya yang berlandaskan persatuan dan demokrasi untuk kesejahteraan rakyat Kalbar.
Bahkan sikap toleransinya ditunjukan dengan membuat sejarah baru, Gubernur Kalbar pertama mengantar dan menjemput langsung jemaah Haji asal Kalbar ke Batam. Untuk urusan satu ini, Gubernur sangat hati-hati, tak henti-hentinya dia berpesan kepada petugas yang mengurus Jemaah agar professional dan sabar mengurus jemaah, terutama yang sudah berumur, sehingga dari keberangkatan sampai kepulangan berjalan lancar.
Berkaitan masalah kesehatan, peringkat HIV/AIDS di Kalbar tinggi, menurut Cornelis, disebabkan kualitas iman terlalu rendah, selain itu, lalu lintas orang luar negeri terlalu tinggi, sehinga sulit dikontrol. Begitu juga dengan kemiskinan, akibat kesalahan masa lalu yang menyerahkan ribuan hektar HPH ke perusahaan, masyarakat Kalbar tidak mendapat apa-apa dari pengelolaan hutan tersebut. Padahal menurut Cornelis, aset hutan banyak, tapi rakyat miskin. “Anehnya, kita memikirkan dia miskin, tapi dia tidak befikir kalau dia miskin,” ujar Cornelis disambut gelak tawa hadirin.
Selain Cornelis, penghargaan Man of The Year 2008 juga diberikan kepada Ketua DPRD Provinsi Kalbar, Zulfadhli, Anggota DPR-RI Dapil Kalbar, Fanshurullah Asa, dan Dirut Bank Kalbar, Djamaluddin Malik. Masing-masing untuk kategori pemerintahan, pendidikan dan bisnis.
Sementara itu, dalam sambutannya, W. Suwito, Direktur Utama Borneo Tribune mengatakan bahwa satu hari sebelum tutup tahun dengan bangga Borneo Tribune bisa memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang selama tahun ini paling sering diberitakan media massa. Dan penghargaan itu sesuai bidang yang digelutinya masing-masing.

1 komentar:

United States Of All-Borneo mengatakan...

Congratulations Datuk! Bukan senang nak dipilih. Nak maintain akan menjadi lebih sukar. You will make it Datuk.

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger