Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 15 Januari 2009

Cornelis: Jadikan Kalbar Rumah Bersama yang Aman


Hentakun
Borneo Tribune, Pontianak

“Perayaan Natal menjadi sia-sia, bila tanpa disertai pemahaman dan perubahan sikap, reformasi diri, dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,” ujar Gubernur Kalbar, Cornelis, ketika memberikan sambutan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru bersama masyarakat Dayak di Kota Pontianak, bertempat di pendopo rumah dinas Gubernur Kalbar, Jalan A. Yani, Senin (12/1).

Menurut Cornelis, Natal adalah simbol kelahiran. Di masyarakat manapun, kelahiran dimaknai harapan baru. Kelahiran adalah pertanda dimulainya babak baru yang lebih baik, simbol continuitas dan keterjagaan. Karena itu, kelahiran Juru Selamat akan menyelamatkan manusia dan momen paling menentukan karena melalui itu, telah diajarkan kepada manusia tentang nilai kesederhanaan, perbaikan, perhatian terhadap kaum lemah dan cinta kasih sesama manusia. Semangat ini telah menjadi komitmen umat Kristiani, mencari kebenaran dan perlindungan kudus.
Cornelis berharap, nilai-nilai terkandung dan telah menjadi ajaran yang esensi dasarnya adalah menyebarkan kedamaian dan membantu tercapainya kesejahteraan manusia, hendaknya harus diwujudkan dan diaktualisasikan di kehidupan sehari-hari, untuk meraih kebahagiaan dan kebersamaan. Hal ini kata Cornelis, karena masyarakat Kalbar, beragam suku, agama dan budaya. Namun, kemajemukan jangan menjadi hambatan dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta kekeluargaan.
Melalui perayaan Natal tersebut Cornelis berpesan kepada masyarakat Dayak di Kota Pontianak, agar melibatkan diri serta pro aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk membangun Kalbar lebih maju dan agamis, serta dapat menjadikan Kalbar “rumah bersama“ yang aman, nyaman dan damai.
Gubernur juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk memberikan sumbangan pemikiran yang bersifat membangun untuk membantu mencari jalan keluar dari krisis ekonomi global yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan umat manusia, serta sumbangan pemikiran mengenai aksebilitas wilayah perbatasan dan pedalaman yang masih memerlukan perhatian.
Menjaga stabilitas daerah dan meneguhkan komitmen bersama menghadapi kemajemukan masyarakat Kalbar dalam menjalin persaudaraan agar terwujud masyarakat Kalbar yang beriman, sehat, cerdas, aman berbudaya dan sejahtera.
Gubernur menghendaki agar semangat Natal menjadi pendorong merajut relasi lintas agama dan lintas etnis yang bermutu dan berkualitas, sehingga dapat bersama mengetaskan kemiskinan. Menyikapi secara arif dalam pesta demokrasi tahun 2009, dilaksanakan dengan santun, aman, tertib dan lancar dan bebas pengaruh kepentingan politik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Kalbar yang kondusif.
Perayaan Natal tersebut selain dihadiri Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya beserta ibu, juga dihadiri Uskup Agung, Mgr. Hieronimu Bumbun, OFM.Cap, para bupati dan pejabat di lingkungan Pemprov Kalbar.□

2 komentar:

United States Of All-Borneo mengatakan...

Merry Xmas Datuk! Kalau tidak di Monterado wawancara dengan penduduk berkenaan dengan Masalah TKW, pada hari itu, saya pun tetap ada di Pendopo.

Unknown mengatakan...

Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda etnis, agama dan budaya, namun betapa indahnya jika Bapak Gubernur dapat merangkum semua unsur, sebagaimana yangg dilakukan oleh Gubernur Kalteng Teras narang. Tidak ada lagi perbedaan antar partai maupun golongan. yang ada satu yaotu bagaimana memajukan Kalbar yang tertinggal berdasarkan indeks pembangunan manusia

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger