Anda mau bepergian ke Ketapang, atau ke Kalteng lewat Jalan Trans Kalimantan? Sebaiknya kalau belum terlanjur, urungnya saja daripada menangis di jalan. Sebaba Jalan Trans Kalimantan penghubung Tayan-Balai Berkuak-Kalteng hancur total.
Namun Gubernur Kalbar, Cornelis, ditemui usai menghadiri acara Hari Ibu, Selasa (30/12) di Pendopo Gubernur, menghimbau masyarakat agar bersabar karena jalan masih dalam perbaikan. “Sekarang mereka sedang kerja, jalan memang rusak, apalagi sekarang musim hujan, saya minta pengguna jalan janganlah membawa truk melebihi muatannya, jalan cepat hancur,” papar Cornelis sembari mengatakan, tahun 2009 pengerjaan jalan dimaksud selesai.
Jalan Trans Kalimantan dikerjakan PT. Waskita Karya dengan dana APBN dan Asia Development Bank (ADB) Rp110.943.450.000,00. dengan konsultan dari China Engineering Consultant Inc. and ASS (CECI). Mereka memulai pekerjaan dua bulan terakhir ini, alat berat pun sudah beroperasi di beberapa titik jalan.
Menurut Anastasius Bantang, Anggota DPRD Provinsi asal Ketapang ketika dihubungi (29/12), mengatakan, pengerjaan Jalan Trans Kalimantan ini baru dimulai dua bulan lalu, padahal tendernya mulai Januari 2008. Anastasius mengatakan, pengerjaan jalan pada musim penghujan saat ini tidak tepat, karena sia-sia. Selain itu, diharapkan kepada pihak terkait seperti Komisi C DPRD Provinsi Kalbar agar melakukan pengawasan lapangan. “Saya sangat menyayangkan karena waktunya tidak pas, proses tender terlalu lambat, hal ini menunjukan kinerja instansi terkait kurang profesional,” kata Anastasius.
Camat Simpang Hulu, Ketapang, Hieronimus Tanam, juga menyayangkan waktu yang tidak tepat dalam mengerjakan jalan ini, senada dengan hal itu, tokoh masyarakat Balai Berkuak, Simpang Hulu, Maretho menyampaikan kinerja kontraktor terlalu lama, sementara masyarakat sangat membutuhkan jalan tersebut sebagai satu-satunya urat nadi perekonmian masyrakat di pedalaman Ketapang.
Christoporus, pengusaha asal Simpang Hulu menyampaikan, memang harga barang saat ini tidak terlalu berpengaruh dengan putusnya Jalan Ttrans Kalimantan, namun kalau ini berkepanjangan, maka akan menyebabkan biaya tinggi, mengingat stok semakin menipis, untuk mendatangkan sembako dari Pontianak, tidak bisa, karena jalan putus, seandainya dipaksa pun biaya operasionalnya tinggi. “Kami kesulitan menaikan harga barang, karena daya beli masyarakat rendah, namun kalau kami tetap dengan harga barang standar (kenaikan standar 2-3 persen) kami akan merugi,” keluh Christoporus lagi.(Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak)

Kamis, 01 Januari 2009
Cornelis: 2009 Pengerjaan Jalan Selesai
Diposting oleh
Drs.Cornelis,MH
di
02.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar