Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 01 Januari 2009

Antam Siap Kerok Bauksit Tayan

PT. Aneka Tambang (Antam) sejak tahun 1991 memulai eksplorasi bauksit di Kecamatan Tayan. Kini perusahaan yang mengandeng investor Jepang itu akan membangun pabrik di dua tempat, yakni di Tayan dan Mempawah. Nantinya, prabrik bauksit tersbut diproyeksikan memberi konstribusi besar bagi pembangunan di daerah ini.

JBIC (Japan Bank Internasional Cooperation) yakni bank khusus milik pemerintah Jepang yang membiayai proyek-proyek internasional Jepang di berbagai negara, termasuk di Indonesia bersama perwakilan PT. Antam menemui Gubernur Kalbar.
Minggu (14/12) perwakilan JBIC, Kazuyuki Arasawa dan Antam yang diwakili Calvin Biswan melakukan pertemuan dengan Gubernur Cornelis, di Pendopo—membahas perkembangan pembangunan pabrik bauksit di Tayan.
Lebih jauh pihaknya akan mengkaji kembali mengenai amdal, efek sosial, lingkungan, ekosistem sampai kepada pemindahan penduduk, mata pencaharian penduduk yang menurut rencana di Tayan akan di pindahkan dua RT akibat pembangunan KP (Kawasan Pabrik) PT. Antam Tbk.
Terkait tenaga kerja, Jumani, Direktur Human Relation Development PT. Antam Tbk, menjelaskan, program mereka adalah bagaimana memberdayakan masyarakat yang ada di sekitar tambang. “Masyarakat sekitar diutamakan sebagai karyawan tetap,” janjinya.
Dalam struktur kepegawaian nanti akan ada beberapa level karyawan, yakni suvervisor dan manager ke atas. Berbicara masalah engineering (tenaga insinyur) pria jangkung ini akan tetap mengutamakan orang-orang Kalbar yang lulusan pertambangan mau kembali ke Kalbar. Kalau tidak, dengan sangat menyesal Antam kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki program studi pertambangan.
Tetapi upaya Antam adalah bagaimana menjaring putra-putri Kalbar yang kuliah di Pertambangan untuk kembali ke daerahnya. “Penyerapan tenaga kerja lokal pun akan mendapat kendala karena untuk level engineering masyarakat Tayan masih susah di cari,” jelasnya seraya menjelaskan, untuk jangka panjang, Antam bisa mendidik putera daerah setempat untuk bersekolah terutama yang berprestasi untuk di didik di bidang pertambangan.
Sementara Gubernur Cornelis, sendiri meminta jangan sampai ada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). “Antam jangan ada PHK!” ujarnya datar. Cornelis sendiri menjamin kalau investor yang masuk akan aman. Selain tambang, Cornelis juga minta investor dapat membangun pabrik ban, mengingat produksi karet sangat besar di Kalbar.
“Selama ini karet hanya diekspor setengah jadi sehingga harganya murah, kalau dibangun pabrik ban di sini mungkin harga karet lebih mahal,” kata Cornelis sembari meminta Antam agar target 2009 proyek harus dimulai.
Calvin Biswan, Site Reparation and Coummity Development Director PT. Antam mengatakan, Antam sendiri tidak berniat hanya menambang saja, tapi akan membangun suatu pabrik pengolahan dari tambang bauksit itu sendiri. “Kita akan membangun alumina plan pabrik alumina CGA (Cemical Great alumina),” ujar Calvin seraya menjelaskan investor yang inves di Antam hanya tiga, yakni PT. Antam Tbk, Showadenko Jepang dan Marubeni Corporation.
“Sedangkan kedatanagn JBIC, guna melakukan studi kelayakan karena mereka akan mendanai sebagian proyek ini dan mendapat jaminan bukan hanya dari JBIC tapi juga Mizuwo Bank,” jelasnya.
Proyek Antam di Tayan meliputi Mining Geologis Antam 21.120 Ha. Lalu di Mungguk Pasir dijadikan dua proyek yakni di wilayah KP. Cemikal Great Alumina kerjasaman Shwadenko dan Marubeni Corporation luasnya 21.120 Ha. Sedangkan di selatan yang merupakan sisa dari 21.120 Ha akan digarap kerjasama dengan Rusia yang MoU 2007 lalu disaksikan Presiden SBY.(Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak)

1 komentar:

retno maulana mengatakan...

kapan ya pembukaan lowongannya?? mohon informasinya. sekedar informasi saya putra daerah kalbar, sarjana pertambangan, sekarang bekerja di perusahaan tambang di luar kalbar, dan ingin sekali kembali ke kalbar.

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger