Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 01 Januari 2009

Akhirnya, Konsulat Beri Keterangan Resmi

Pemerintah Malaysia melalui Konsulatnya di Pontianak, M. Zairi M. Basri, akhirnya memberi penjelasan resmi kepada Pemerintah Provinsi Kalbar, berkaitan penembakan empat warga Indonesia di Kota Semarahan, Malaysia, beberapa waktu lalu. Kedatangan M. Zairi M. Basri, diterima langsung Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Syakirman, di ruang kerjanya, Jumat (19/12).

Berdasarkan penjelasan resmi Konsulat kepada Pemprov Kalbar, bahwa peristiwa penembakan tersebut memang terjadi pada 4 Desember 2008 jam 5.30 waktu Malaysia. Seperti yang diberitakan koran ini sebelumnya. Korban yang mati tertembak tersebut tidak semuanya warga Indonesia, ada juga warga Malaysia. Korban tersebut yaitu Sayuti bin Abdul Naser, Abang Mahmud Hadi bin Abang Safri, Sunardi bin Lasri, Marhaban bin Syamsudin dan satu warga Malaysia Azalizam bin Samad.
Setelah diterimanya penjelasan resmi dari Konsulat Malaysia, Pemprov akan mempelajarinya dulu, untuk selanjutnya dijelaskan kepada publik mengenai duduk persoalan yang sebenarnya. Hal ini untuk menghindari ada klaim atau tuntutan dari masyarakat terhadap peristiwa penembakan itu, sehingga perlu meminta konfirmasi ke Konsulat Malaysia, terutama untuk mengantisipasi jangan sampai ada kesimpangsiuran pemberitaan di media massa. “Kalau kita menjelaskan barang yang ndak jelaskan susah,” ujar Syakirman.
Menurut Syakirman, setelah adanya penjelasan Konsulat Malaysia, Pemprov akan menjelaskan juga kepada Bupati Sanggau mengenai duduk persoalan sebenarnya. Pemerintah Pusat juga akan bertanya mengenai masalah ini, sehingga, penjelasan Konsulat Malaysia ini juga akan menjadi laporan kepada Pemerintah Pusat. ”Kalau sudah jelas masalahnya, kita tidak perlu langkah diplomasi lagi, kemudian masyarakat kita juga memahami kondisinya,” terang Syakirman.
Sementara itu, pihak Pemerintah Malaysia sendiri menekankan bahwa laporan resmi mengenai kejadian ini dibuat berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan spekulasi semata, pihak PDRM (Polis Diraja Malaysia) masih terus mengembangkan kasus ini. Konsulat Malaysia juga meminta peristiwa ini jangan sampai dikaitkan dengan hubungan bilateral Malaysia-Indonesia yang selama ini intim dan sangat erat.
Sebelumnya Gubernur Kalbar, Cornelis, sempat protes Konsulat Malaysia di Pontianak terkait penembakan empat warga Kalbar di Sarawak tersebut. Gubernur minta klarifikasi resmi dari Konsulat agar Pemerintah Provinsi bisa bersikap, termasuk bisa menjelaskan persoalan sebenarnya kepada masyarakat maupun Pemerintah Pusat di Jakarta.
Sebaba selama ini kabarnya jadi simpang siur akibat pemberitaan media yang tidak balance. Termasuk jumlah korban, dimana diberitakan lima warga Kalbar, ternyata warga Kalbar tewas hanya empat, sementara satunya warga Malaysia.(Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger