Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Senin, 05 Januari 2009

Adzan Magrib Cornelis Tunda Pidato


*HUT ke-80 RSU Santo Antonius

Hentakun
Borneo Tribune, Pontianak

Ada hal unik ketika Gubernur Kalbar, Cornelis, menghadiri HUT ke-80 Rumah Sakit Umum (RSU) Santo Antonius, Pontianak, Sabtu (3/1). Pidatonya dua kali terhenti, selama 10 dan 5 menit karena shalawat dan adzan magrib dari Masjid Al-Falah di seberang RSU Santo Antonius, Jalan Hasanuddin. Cornelis sengaja menghentikan pidatonya demi menghormati alunan doa kepada Sang Khalik dari saudara Muslim. Padahal waktu itu Gubernur tengah menyampaikan pidatonya yang berapi-api. “Kita tunggu dulu ya, saudara kita Muslim tengah adzan Magrib,” ujar Cornelis.

Menurut Cornelis, masalah kesehatan penting. Karenanya, mengurus rumah sakit bukan perkara gampang. ”Sejarah rumah sakit ini panjang,” kata Cornelis, yang turut mempertahankan rumah sakit Katolik tersebut tetap eksis hingga sekarang.
Selain itu, Cornelis juga mengaku sering menggunakan jasa rumah sakit yang dikelola Yayasan Dharma Insan di bawah kendali Keuskupan Agung Pontianak itu. “Saya sudah pakai berkali-kali sering opname di RSU Antonius, opnamenya gara-gara diare doang,” ujar Cornelis, yang disambut gelak tawa hadirin.
Demikian almarhum kedua orangtunya. “Selain dirawat kedua orangtua saya juga meninggal di rumah sakit ini,” kenang Cornelis.
Kemajuan RSU Santo Antonius yang sebentar lagi berpredikat RSU Type Madya ini tidak terlepas dari peranan Gereja Katolik. Komitmen Gereja Katolik terhadap misi kemanusiaan sangat luar biasa. Itu pula sesuai dengan gereja yang harus berdamai dengan sesama manusia. “Tidak ada lambang pedang, tapi damai sejahtera bagi orang yang berkenan kepada-Nya,” kata Cornelis sedikit mengutip Alkitab.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga minta manajemen rumah sakit agar bekerja profesional sesuai prosedur. Setiap karyawan jangan ada yang narkoba, korupsi karena akan merugikan rumah sakit sendiri. “Bahwa pohon anggur yang sudah tidak berbuah, ranting-ranting yang tidak menghasilkan buah dan mengganggu pertumbuhan yang lain supaya dipotong dan dimasukan dalam api unggun. Demikian juga dengan rumah sakit ini, bila ada karyawan sudah mengganggu jalannya manajemen organisasi rumah sakit, kita harus singkirkan, seperti terlibat narkoba, korupsi dan lain-lain, harus dibersihkan,” tegas Cornelis seraya meminta manajemen rumah sakit mampu bersaing, secara global agar tidak ditinggalkan orang.
Sekarang cukup banyak orang Kalbar yang berduit justru berobat ke Singapura, Malaysia. “Kedepan bagaimana mereka itu cukup berobat di sini saja. Maka, pelayanan harus ditingkatkan dan gunakan teknologi kedokteran yang tinggi,” sarannya.
Terkait itu, Wakil Direktur RSU Santo Antonius, Dr. Damianus Hipolitus, menyampaikan bahwa, sistem pola pelayanan di RSU Santo Antonius berdasar pada visi, sebagai rumah sakit pertama di Kalbar dengan pelayanan profesional, mengesankan terpercaya berdasarkan cinta kasih. Profesional dalam hal ini, pelayanan dilandasi sumpah dan etika profesi dan sesuai dengan standar keilmuan dan etika, sehingga ketika bekerja, dituntut untuk menggunakan prosedur yang benar dalam keadaan apapun. Pelayanan terhadap pasien agar, rumah sakit menerapkan service excelence, bagaimana memberikan pelayanan unggul dan mengesankan pasien. Serta tetap mengutamakan keselamatan pasien sebagai wujud dari serviam in caritate, melayani dengan cinta kasih.

Dana Solidaritas Ayub
Direktur RSU Santo Antonius, Dr. Charles Hutasoit, Sp.A, menegaskan bahwa misi rumah sakit tetap berpihak pada kaum kurang mampu secara ekonomi. “Diusahakan pelayanan dan administrasi pembayaran rumah sakit tidak memberatkan pasien,” ujar dokter yang kental logat Bataknya ini.
Untuk itu, RSU Santo Antonius menyediakan Dana Solidaritas Ayub. Dana ini dikhususkan untuk orang-orang yang dirawat di RSU Santo Antonius, namun kurang mampu secara finansial dalam pembiayaan. Di satu sisi yang kurang mampu secara ekonomi juga tetap memiliki pengharapan, merasa diperhatikan, dipedulikan dan mendapatkan pelayanan layak di RSU Santo Antonius.

1 komentar:

Candra Hermawan mengatakan...

Terima kasih...! Kita sebagai umat beragama harus saling menghormati!

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger