Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 12 Desember 2008

Gubernur Sambut Baik Pembentukan Lanud Baru

Pembentukan Lanud baru bukan tidak beralasan, karena ini kepentingan strategis TNI AU khususnya yang berada langsung di wilayah perbatasan dengan negara lain dalam membangun sistem pertahanan udara yang kuat dan terpadu guna menghilangkan timbulnya ancaman, gangguan, pelanggaran wilayah, teror, sabotase, serta kejahatan trans nasional.

Perimbangan kekuatan pertahanan udara dan darat yang rencananya diwujudkan dengan pembentukan Kodam pada tahun yang sama di wilayah ini sebagai wujud membangun sistem pertahanan negara yang kuat dan terpadu. Karena, ditinjau dari letak geografisnya Kalbar berbatasan dengan negara tetangga, maka wilayah ini rawan bagi jalan masuk pihak luar dalam melakukan intervensi, penyeludupan serta perdagangan manusia baik langsung maupun tidak langsung yang suatu ketika bisa saja memunculkan ancaman dalam bentuk apapun sehingga mengganggu keamanan dan kenyamanan hubungan dua negara.
Wacana pembentukan Lanud baru di wilayah Kalbar yang di sampaikan langsung oleh Danlanud Supadio, Yadi Indrayadi disambut baik Gubernur Kalbar, yang ditemui usai penanda tanganan MoU anti korupsi di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar.
Menurut Cornelis, pembangunan Lanud baru oleh TNI- AU tidak menjadi masalah, selama itu menjadi kewenangan Pemprov akan duibantu sesuai dengan kapasitasnya. "Sepanjang itu jadi kewenangan kita, itu kita bantu tak masalah,” ujar Cornelis.
Pernyataan tersebut ditegaskannya ketika diadakan Courtessy Call tim terpadu pembentukan Lanud TNI-AU di Putussibau di Ruang Kerja Gubernur Kalbar (3/12). Pada dasarnya Pemerintah Provinsi Lalbar menyambut baik pembentukan Lanud TNI-AU di Putussibau dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, karena kehadiran Lanud ini akan memperkuat pertahanan udara yang sudah ada di Kalbar yaitu Lanud Supadio danLanud Sanggau Ledo.
Rencananya, pengembangan Bandara Pangsuma ini telah direncanakan Pemprov tahun 2012 dengan pengembangan landas pacu sepanjang 2.500 meter lebar 45 meter dari semula 120 meter dan lebar 18 meter, sehingga diperkirakan dapat menampung Pesawat jenis Boing 737 seri 200. Mengenai status lahan, Gubernur menjelaskan bahwa, tanah tempat Bandara Pangsuma, milik Pemprov + 29 Ha, Departemen Perhubungan + 2 Ha, milik Pemkab Kapuas Hulu 150 M2 yang digunakan untuk VIP Room Pemda.
Pemprov Kalbar mengharapkan dengan dibentuknya Lanud TNI-AU di Putussibau akan membawa manfaat cukup besar kepada masyarakat di Kapuas Hulu, khususnya peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat Putussibau, dan diharapkan pula kerjasama antara Pemprov dan TNI akan semakin meningkat, padu, harmonis dal rangka mewujudkan masyarakat Kalbar yang beriman, sehat, cerdas, aman, berbudaya dan sejahtera.(Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger