Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 28 Oktober 2008

SOPD, Gubernur Pilih Pejabat Profesional


NAMA MENYUSUL
Gubernur Cornelis memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan. Soal nama-nama pejabat yang akan mengisi SOPD Kalbar, Gubernur mengedepankan aspek profesionalisme. FOTO Budi Rahman/Borneo Tribune.

Cukup lama tak terdengar, isu pos jabatan yang akan mewarnai Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) kembali menggelinding. Setelah nama-nama pos jabatan yang disediakan disepakati antara pihak eksekutif dan legislatif beberapa waktu lalu, kini bola berada di tangan Gubernur.
Dimintai keterangan seputar pos jabatan di pemerintah provinsi, Gubernur Cornelis bersedia membuka sedikit keterangan seputar SOPD. Dimintai komentar usai memberikan hak pilihnya pada Pilwako di dekat rumah pribadinya di Jalan Danau Sentarum, Sabtu (25/10), Cornelis memberikan gambaran tentang penempatan orang-orang yang bakal diakomodir dalam pos-pos jabatan di bawah pemerintahannya.
Kepada sejumlah wartawan yang mengerubunginya usai pencoblosan, Cornelis dengan santai menjelaskan proses yang sudah dijalani saat ini. Menurutnya sesuai aturan ia telah mengusulkan pos-pos jabatan di Pemprov ke Departemen Dalam Negeri.
“Sekarang sedang diajukan. Setelah diajukan, diisi baru nanti dilantik,” kata Cornelis.
Ditanya tentang nama-nama yang bakal tergusur atau mengisi pos-pos jabatan nantinya, Ketua DPD PDIP Kalbar ini menjawab dengan diplomatis.
“Ya sekarang kan diserahkan kepada pemenang,” sebutnya dengan kiasan yang bermakna pada otoritasnya untuk memilih pejabat yang berkompeten.
Disinggung soal beberapa kepala-kepala dinas yang sudah uzur dan memasuki fase pensiun, Gubernur juga tidak terlalu ambil pusing. Menurutnya dalam kasus penetapan kandidat calon pejabat ini ia hanya patuh pada aturan dan prosedur yang berlaku.
“Kita sesuai aturan aja. Soal pejabat yang mau pensiun itu kan dapat diangkat, bukan diwajibkan,” kata Cornelis, tegas.
Sebagai Gubernur yang terpilih melalui Pilkada langsung, Cornelis memiliki otoritas yang cukup besar untuk menempatkan nama-nama pejabat yang akan menduduki posisi kepala dinas, badan atau kantor. Meski begitu saat ditanya tentang pertimbangan politik yang akan digunakan untuk menempatkan para pejabatnya, Cornelis mempunyai pandangan tersendiri.
“Saya lebih memilih pejabat yang profesional daripada yang loyal,” katanya lugas.
Cornelis punya alasan tersendiri kenapa dirinya lebih memilih pejabat yang profesional ketimbang yang loyal. Meski mestinya sebagai seorang pejabat politis ia lebih memilih bawahan-bawahan yang mau mendukung penuh kebijakan-kebijakan politiknya, Cornelis lebih mengedepankan tujuan utama.
“Kalau yang profesional sudah pasti loyal. Tapi kalau yang loyal belum tentu profesional,” ungkapnya.

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger