Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 24 Oktober 2008

Siti Fatonah Kepala BKKBN Kalbar


Pergantian pucuk pimpinan di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat dilakukan. Harapan besar untuk meningkatkan kualitas keluarga di Kalimantan Barat disematkan di pundak pejabat yang baru dilantik.

Bertempat di Ruai Telabang, Kantor Gubernur, acara pelantikan pejabat eselon II ini berjalan tertib dan lancar. Gubernur Kalbar, Cornelis memimpin langsung acara penting di badan pengelola urusan keluarga berencana ini.
Siti Fatonah diangkat menjadi Kepala BKKBN yang baru menggantikan pejabat sebelumnya. Dengan jabatannya sebagai Kepala BKKBN, Siti Fatonah mendapat tunjangan jabatan sebesar Rp. 3 Juta lebih per bulannya.
Faozan Al Fikri, pejabat sebelumnya dipromosikan menjadi Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana di BKKBN Pusat dan telah dilantik sebelumnya, 25 Agustus lalu.
Dalam sambutannya Gubernur mengharapkan Kepala BKKBN yang baru bisa lebih memajukan tingkat kesejahteraan keluarga di Kalbar. Selain itu BKBBN yang focus kegiatannya ada pada keluarga dan sesuai dengan namanya diharapkan menjalin koordinasi dengan instansi lainnya, baik dinas-dinas maupun kepolisian dan tentara.
Melihat besarnya peran BKKBN, Gubernur juga berharap pejabat yang baru bisa menjadikan pelayanan pada masyarakat sebagai kebijakan prioritas. Hal ini tak lepas dari peran dan posisi warga yang begitu istimewa di hadapan konstitusi. “Manusia yang ada di negeri ini dilindungi oleh Negara. Kalau tidak percaya lihat pembukaan Undang-undang,” kata Gubernur.
Soal penduduk dan warga Negara disinggung khusus oleh Gubernur. Dengan bahasanya yang khas dan bernas Gubernur Cornelis mengingatkan Kepala BKKBN yang baru dilantik untuk benar-benar fokus dan konsen pada tugas dan tanggung jawabnya.
Dikatakan oleh Gubernur kondisi Pulau Jawa kini semakin sulit seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang begitu besar di masa lalu dan tidak diiringi dengan ketersediaan ruang hidup. Dia mengkhawatirkan ini dapat terjadi di Kalbar bila tidak diantisipasi oleh semua pihak.
“Kita di Kalbar juga terancam mengalami nasib yang serupa di Jawa, terutama di kampung-kampung. Apalagi sekarang listrik sering mati, orang lebih cepat tidur,” kata Gubernur penuh makna.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kependudukan Indonesia (SPDKI) tahun 2007, angka kelahiran total di Kalbar menunjukkan penurunan dari 2,9 pada periode 2003 menjadi 2,8. Sementara peningkatan angka kesertaan ber KB juga terjadi, dari 57,8 pada tahun 2003 menjadi 62,7 pada periode SDKI tahun 2007.
Saat dimintai komentar usai acara pelantikan, Siti Fatonah mengaku telah menyiapkan sejumlah program yang sejalan dengan harapan yang disampaikan oleh Gubernur. Namun secara garis besar ia mengaku masih akan melanjutkan program yang telah dirintis oleh Faozan Al Fikri, Kepala sebelumnya yang dinilai cukup berhasil. “Kita akan lanjutkan program yang sudah dilakukan oleh Pak Faozan,” katanya kepada sejumlah wartawan yang menggerubutinya.□Budi Rahman/Borneo Tribune, Pontianak

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger