Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Sabtu, 06 September 2008

Presiden: Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat di Perbatasan


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kesejahteraan masyarakat Indonesia yang tinggal di perbatasan khususnya di Kalimantan Barat diperhatikan sehingga tidak terjadi kesenjangan dengan masyarakat negara tetangga.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.
Cornelis yang didampingi oleh Wagub Christiandy Sanjaya mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan antara lain melalui sektor ekonomi yaitu dengan memperbaiki akses di perbatasan.
"Untuk hal itu perlu ada kerjasama ekonomi sehingga seimbang. Pengembangan ekonomi bisa melalui sektor perkebunan dan pertambangan, hal ini sudah dibicarakan dengan pemerintah pusat dan Departemen Kehutanan," kata Cornelis.
Gubernur menambahkan sejumlah langkah lain juga akan dilakukan Pemprov Kalbar untuk memastikan agar masyarakat di perbatasan dan juga wilayah perbatasan tetap dalam kondisi yang baik.
"Provinsi bertugas menjaga situasi dan kondisi masyarakat. Bagaimana kita menata administrasi kependudukan maksudnya kartu keluarga, KTP," paparnya.
Ia menambahkan hal lain tentang perbatasan yang sudah dibenahi adalah mengenai titik koordinat perbatasan.
"Seperti titik-titiknya itu sudah selesai dikerjakan. Jadi titik koordinatnya sudah selesai antara pemerintah Malaysia dan Indonesia. Kita sudah beritahukan pada para camat di perbatasan agar titik koordinatnya tidak berubah. Selama ini kelengkapan kependudukan itu sudah baik hanya harus lebih ekstra lagi supaya masyarakat kita terkendali," kata Cornelius.
Hal lain yang menjadi perhatian Presiden, menurut Cornelius adalah pembangunan koridor jalan yang menghubungkan sejumlah wilayah di Provinsi.
"Kalau koridor dari Paloh sampai ke Kapuas Hulu panjangnya 847 km. Ini yang sedang dipikirkan oleh Bapak Presiden. Bagaimana jalan di koridor ini kita bangun segera. Dananya sekitar Rp4,7 triliun tapi secara teknis belum kita bicarakan nanti Oktober akan kita bicarakan. Bila jalan itu dibuka potensinya cukup tinggi, antara lain potensi ekonomi," paparnya.□Antara/Borneo Tribune, Pontianak

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger