Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 21 Agustus 2008

Deklarasi, Setia Kawan Langsung Daftar ke KPU

Pilwako Pontianak 2008


Guyuran air hujan yang membasuh Kota Pontianak tak menyurutkan semangat kader dan simpatisan partai moncong putih. Dengan penuh antusias mereka menyambut dan memberi dukungan kepada pasangan “Setia Kawan” yang akan maju sebagai calon Walikota Pontianak dari PDIP.

Diiringi ratusan massa pendukungnya, Sri Astuti Buchary-Eka Kurniawan yang menyebut nama mereka “Setia Kawan”, melakukan deklarasi dan langsung mendaftarkan diri ke KPU, Jumat (25/7). Disaksikan ribuan massa pendukung, pasangan ini berikrar akan maju dan memenangkan pertarungan politik menuju kursi Walikota Pontianak periode 2008-2013.
Sejak pukul satu lewat konsentrasi massa mulai terjadi di Taman Alun Kapuas, tempat penyelenggaraan kegiatan deklarasi tersebut. Ribuan massa dengan atribut berwarna dasar merah tumpah ruah di sekitar lokasi. Beberapa spanduk raksasa menghiasi panggung. Ada pantun Eka didalamnya, “Kalau hendak memakai baju. Jangan lupa disetrika. Kalau ingin Pontianak maju. Jangan lupa pilih Sri Astuti-Eka” begitu bunyinya.
Kepada massa pendukungnya Eka dan Sri Astuti berorasi penuh semangat. Sebagai Ketua DPC PDIP Eka menerangkan keputusan partainya memilih Sri Astuti Buchary (SAB) bukan tanpa alasan. Sebagai partai nasionalis, PDIP menurut Eka tak membeda-bedakan kelamin dan gender. SAB merupakan sosok yang dinilai tepat untuk memimpin Kota Pontianak yang telah lama tak merasakan sentuhan perempuan. Terakhir kali Pontianak dipimpin perempuan di era tahun 50-an, waktu itu Ny. Rohana Muthalib pernah menjadi kepala daerah.
Lazimnya sebuah keramaian, pada acara deklarasi tersebut massa disuguhi hiburan musik. Berbagai rupa-rupa nyanyian penambah semangat dinyanyikan oleh para biduan dan biduanita yang sengaja ditampilkan untuk menghibur para banteng mania. Massa pun berlipat semangatnya saat mendengar hentakkan musik yang menghangatkan suasana di tengah rinai hujan tersebut.
Menjelang azan Asar Eka mohon undur diri kepada massa pendukungnya. Hari itu juga mereka akan mendaftarkan diri ke KPU Kota Pontianak.
“Terima kasih saya ucapkan kepada kawan-kawan semua. Kami pamit untuk mendaftarkan diri ke KPU. Mohon doa dan dukungannya,” ujar Eka seraya turun panggung bersama pasangannya.
Massa pendukung pasangan Setia Kawan tak membiarkan calon walikota jagoannya berjalan sendiri. Tanpa komando mereka mengiringi keberangkatan Sri Astuti dan Eka ke Kantor KPU dengan suara knalpot sepeda motor meraung memecah dinginnya cuaca. Iring-iringannya massa pendukung Setia Kawan cukup panjang, namun tidak sampai menimbulkan kemacetan karena selain gerimis hujan yang membuat orang malas turun polisi juga stand by mengamankan lalu lintas.
Di Kantor KPU, tiga orang anggota dan beberapa staf dengan jas dan seragam baru bersiap menyambut kedatangan calon walikota pertama dari jalur partai ini. Persiapan penyambutan yang dilakukan oleh KPU sedikit terganggu karena matinya aliran listrik dari PLN. Terpaksa mesin genset dimainkan untuk menyinari ruang dan menghidupkan in fokus. Tetapi karena keterbatasan daya tidak semua sudut ruang bisa diterangi. Suasana di Ruang Rohana Mutahlib, Aula Bappeda tersebut pun menjadi agak remang-remang.
Hefni Supardi, Ketua KPU Kota Pontianak menyambut kedatangan calon walikota. Kepada tamunya Hefni menyampaikan berbagai hal yang terkait jadwal dan tata cara pencalonan dalam Pilwako 2008 ini. Dengan panjang lebar Hefni menjelaskan mekanisme tersebut. Mulai dari persyaratan pencalonan yang berjumlah belasan item sampai pada hal-hal teknis yang terkait dengan fase pencalonan ini.
“Masa pencalonan ini kita mulai sejak hari ini tanggal 25 Juli sampai tanggal 31 nanti. Sesuai dengan SK KPU nomor 12, syarat pencalonan dari jalur partai minimal memiliki 15 persen jumlah kursi di dewan, kalau di Kota Pontianak berarti 6 kursi. Nanti kita akan periksa kembali persyaratan-persyaratan yang kita tetapkan, kalau ada yang kurang akan kita sampaikan kembali kepada pasangan calon yang bersangkutan,” terang Hefni.
Penjelasan yang disampaikan oleh Hefni mendapat tanggap dari Eka Kurniawan. Sebagai calon wakil walikota, Eka bersama pasangannya mengaku ada beberapa item persyaratan yang belum bisa dipenuhi.
“Beberapa berkas telah kami penuhi, tetapi untuk persyaratan lain belum bisa kami penuhi karena menyangkut di pihak ketiga,” jelas Eka.
“Jadi intinya sore ini kami bawa berkas yang mampu kami bawa,” tambah Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak ini.
Di tengah-tengah proses pendaftaran yang cukup protokoler tersebut tiba-tiba muncul dr. Buchary A. Rachman yang tak lain adalah suami Sri Astuti dan masih menjabat sebagai Walikota Pontianak. kehadirannya seolah memberi dukungan moril kepada sang istri.
“Saye cuma mantau jak ni,” ujar Buchary dengan nada khasnya sembari mengambil tempat duduk di sisi sang istri.
Usai pengecekkan syarat-syarat pendaftaran yang langsung ditampilkan di in fokus acara dilanjutkan dengan konferensi pers. Di tempat yang telah disediakan di sudut ruang, pasangan Setia Kawan menggelar konferensi pers dan diikuti puluhan wartawan.
Di hadapan sejumlah wartawan Setia Kawan menyiarkan berbagai hal yang terkait dengan langkah politik mereka setelah secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon walikota Pontianak.
“Mulai besok saya akan melepaskan semua fasilitas yang saya dapat sebagai Wakil Ketua DPRD Pontianak,” tegas Eka saat ditanya posisinya di dewan.
Disinggung modal politiknya yang melebihi syarat minimal dukungan sebagai calon walikota Eka menjawab santai.
“PDIP gitu lho,” katanya sebelum menjawab serius tentang peluang dan tantangannya di Pilwako ini. Namun saat disinggung tentang strategi politik yang bakal ditempuh oleh pasangannya, Eka masih belum bersedia membukanya.
“Saya belum bisa memberi tahukan itu karena ini menyangkut strategi perang,” ujarnya.
Meski menolak membuka isu kampanyenya, Eka mengaku akan melibatkan konsultan-konsultan politik yang berkompeten untuk membantunya merumuskan agenda kampanye yang paten.
Sedikit gambaran tentang isu kampanye yang akan dijual kepada publik Kota Pontianak, Eka menyebut akan menerapkan pola sektoral. Bersama pasangannya ia akan menjual isu yang berbeda di masing-masing kecamatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sektor.
Eka juga mengatakan bahwa saat ini mesin politik PDIP sudah berjalan di lapangan. Kedatangan sejumlah fungsionaris pada acara deklarasi tersebut merupakan bukti bahwa sudah beroperasinya mesin partai yang belakangan kerapkali memenangkan Pilkada di beberapa daerah ini.
“Tidak ada kata lain, saya sudah tegaskan kepada semua kader dan fungsionaris partai untuk merebut kemenangan tidak ada cara lain. Kerja, kerja dan kerja,” tegas Eka mengulangi kata-kata yang kerap ia lontarkan untuk membakar semangat pendukungnya.□
==========
Paket calon Walikota Pontianak Sri Asuti Buchary-Eka Kurniawan mendeklarasikan diri sebagai pasangan Setia Kawan di Taman Alun Kapuas. Usai melakukan deklarasi keduanya langsung mendaftarkan diri ke KPU dengan diiringi ratusan massa pendukungnya. FOTO Budi Rahman/Borneo Tribune, Pontianak

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger