Kalbar Dibagi Empat Kawasan Pembangunan
Berdasarkan Data Statistik untuk perbandingan angka kemiskinan regional Kalimantan pada Maret 2007 menyatakan tingkat kemiskinan Kalimantan Barat pada posisi pertama di antara provinsi lain, yaitu sebesar 12,91% atau 584.300 jiwa, di mana sebagian besar berada di pedesaan dengan jumlah 13,47% atau 440.200 jiwa.
Tingkat kemiskinan yang berada di perkotaan 11,45% atau sejumlah 144.100 jiwa, dengan 1.270 desa dikategorikan tertinggal. Demikian diungkapkan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis, MH pada peringatan hari keluarga nasional ke-15, dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-5 tahun 2008 di Desa Jelu Air, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, Kamis (10/7).
“Untuk mengubah kondisi tersebut agar menjadi lebih baik, Pemerintah Provinsi telah membagi wilayah Pembangunan Provinsi Kalbar menjadi 4 wilayah, yaitu perbatasan, pedalaman, pesisir, dan kepulauan, dan akan difokuskan kepada pembangunan pedesaan sesuai dengan karakteristik dan potensi lokal agar dapat menjadi desa mandiri, baik mandiri pangan maupun energi,” ungkap Cornelis.
Berkaitan dengan kecamatan dan desa yang bebatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia seperti Kecamatan Paloh, dan Sanjingan Besar, terutama desa yang berbatasan lansung dengan Malaysia seperti desa Temajuk dan Sebunga, Gubernur mengimbau agar pemerintah setempat dan aparat terkait yang berada di wilawah tersebut selalu memantau perkembangan dan aktivitas di wilayahnya masing-masing.
Sementara itu Bupati Kabupaten Sambas Ir H Burhanuddin A.Rasyid dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ke-5 dan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-15 di Desa Jelu Air, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas ini dilakukan berbagai kegiatan baik fisik maupun non fisik. Untuk kegiatan fisik seperti bedah rumah, pengecatan rumah-rumah ibadah, penataan lingkungan dan balai masyarakat, normalisasi kebersihan parit, pengadaan air bersih atau sumur bor, pembuatan plang nama desa, serta pembangunan MCK (masak-cuci-kakus), sedangkan untuk kegiatan non fisik yaitu penyuluhan pedidikan, HIV/AIDS, perpajakan, agama, kamtibnas, pembina administrasi desa, pelatihan keterampilan kelompok perempuan, penyuluhan staf pendataan desa, pameran hasil cipta karya tim penggerak PKK pokja PKK.
Bupati Sambas Burhanuddin A.Rasyid juga mengatakan untuk Nilai tertinggi dari hasil Ujian Nasional tingkat SD di Kalbar 2007-2008, berhasil diraih oleh Sutiana pelajar asal Desa Dungun Condong, sebuah desa terpencil di Kabupaten Sambas. Sutiana mendapatkan hasil tertinggi tingkat Kalbar dengan nilai 28,60.
Dalam kunjungan pertama Gubenur Kalbar Cornelis di Kabupaten Sambas ini juga menijau Sekolah 3 Bahasa dan lokasi bedah rumah, yang didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Sambas serta jajaran Muspida Sambas. Rangkaian kunjungan diakhiri dengan pengguntingan pita, sekaligus membuka pameran hasil cipta karya tim penggerak PKK pokja PKK, di Sekolah 3 Bahasa oleh Ketua Tim Penggerak PKK Ny Frederika Cornelis.
=======
BANGUN DESA
Gubernur Kalbar Cornelis didampingi oleh Bupati Sambas Burhanuddin A. Rasyid saat melakukan Kujungan Kerja pertamanya di Kabupaten Sambas, bersamaan dengan Harganas ke-15 dan BBRGM ke 5. FOTO Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune

Kamis, 21 Agustus 2008
Cornelis Prioritaskan Bangun Desa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar