Sebuah rumah milik Bujang Suryadi (38) beratap daun nipah berdinding tempelan kertas semen dengan lantai tanah di Desa Matang Terap Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas tiba-tiba berubah menjadi baru.
Rumah itu telah dibedah menjadi rumah yang layak huni dengan atap seng, berdinding kayu, dengan lantai yang terbuat dari semen dan keramik yang putih bersih. Di belakang rumah masih terlihat, sisa bangunan induk yang belum dibongkar.
Menurut Kepala Desa Matang Tarap, Matnor, bedah rumah ini atas bantuan dari pemerintah untuk rumah yang tak layak huni dan rumah tersebut berada di atas tanah milik sendiri. Ada 3 buah rumah yang dibedah kali ini. Satu rumah di Desa Jelu Air, dan dua rumah di Desa Matang Tarap.
Bujang Suryadi bapak dua anak yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani dan malamnya diperbantukan untuk menjaga Kantor Camat termasuk salah satu orang yang beruntung. Selain rumahnya dibedah menjadi baru, ia juga dikunjungi oleh Gubernur Kalbar Cornelis saat kunjungan kerja pertamanya di Kabupaten Sambas.
“Warga di sini selalu hidup rukun, walaupun 70% warga di sini keturunan Tionghoa dan 30% lainnya warga Melayu. Mereka dapat bekerja sama, contohnya koordinator untuk bedah rumah warga Tionghoa, selain itu di sini ada sekolah 3 bahasa yang terbuka untuk umum,”kata Matnor.
“Kebersamaan selama ini terus kita pelihara dan ditingkatkan tanpa memandang etnis dan semua warga desa selalu dilibatkan dalam semua kegiatan,” ujar Kepala Desa ini.
Di desa Matang Tarap sebagian besar warganya bekerja sebagai petani, dan sisanya menjadi nelayan dan buruh harian.
Tak jauh dari lokasi bedah rumah terlihat sebuah bangunan tua yang dihias dengan kain merah. Di atas gedung tertulis Sekolah Mandarin Jawai Selatan yang berdiri di atas tanah seluas 50X50 meter.
Lim Jun Chiung pimpinan sekolah ini mengatakan tempat ini dibangun pada tahun 1947 oleh para donatur swasta yang ditujukan untuk warga Jawai Selatan dan sekitarnya, tanpa melihat golongan dan etnis, siapapun warga daerah ini dapat sekolah di sini secara gratis.
“Bangunan ini akan dibongkar karena berdiri di atas tanah milik pemerintah, namun kita sudah memiliki bangunan yang baru, terletak di belakang bangunan utama yang akan ditinjau langsung oleh Gubernur,” ujar Lim Jun Chiung. Di belakang, terlihat sebuah bangunan permanen, sepertinya ini satu-satunya bangunan sekolah yang terbuat dari beton di daerah ini.
Sekolah Mandarin Jawai Selatan dulunya adalah setingkat kursus. Sekarang akan dijadikan sebagai Sekolah 3 Bahasa. Bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris.
=========
Foto Gubernur Kalbar Cornelis didampingi oleh Bupati Sambas H.Burhanuddin A.Rasyid saat meninjau Bedah Rumah di di Desa Matang Terap Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas Foto Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune.

Kamis, 21 Agustus 2008
Sekolah Tiga Bahasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar