Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 03 April 2008

Gawe Besar di Pendopo


Resepsi Pernikahan yang Merakyat


RESEPSI pernikahan dr Karolin Margret Natasa putri sulung dari dua bersaudara (bungsu sudah menikah, red) pasangan Drs Cornelis, MH dan Fredika, S.Pd pada hari Jumat (4/4) dengan dr. Andreas Adhy Nugroho, anak bungsu dari J.C. Sayoto dan Maria Sri Maripah dipusatkan di pendopo. Penggunaan pendopo ini bertujuan agar masyarakat dapat melihat, dan berkunjung secara langsung di kediaman Gubernur yang mungkin selama ini beberapa kalangan masyarakat tidak dapat dengan mudah berkunjung ke Pendopo Gubernur. Ini yang dimaksud dengan pernikahan merakyat.

Rangkaian acara berlangsung selama tiga hari dimulai dari Kamis,(3/4) di Pendopo Gubernur dengan acara Adat Jawa “Siraman”. Siraman bertujuan untuk saling menghayati makna kehidupan. Karena pada dasarnya tujuan dari pada pernikahan untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis dan serasi.
Jumat (4/4) bertempat di Gereja Katedral Santo Yosep pada pukul 09.00 pagi dilangsungkan acara pernikahan yang dilanjutkan dengan resepsi bertempat di Pendopo Gubernur mulai 16.00-21.00.WIB.
Salah seorang anggota panitia Pernikahan Karol dan Adhy, Kartius, undangan sudah disebar. Selain itu kerabat Bapak Cornelis, sahabat dari dalam maupun luar negeri juga diundang.
Puncak acara ini dilakukan pada hari, Sabtu (5/5) yaitu Gawe Adat Panganten. Ritual ini dimulai pada jam 07.00 pada dua tempat. Untuk mempelai pria di Rumah Betang, dan mempelai wanita di Pendopo.
Setelah Ritual Nyangahan atau Pembacaan Mantra kepada Jubata untuk rumah tangga yang harmonis, mempelai laki-laki turun dari Rumah Betang menuju Pendopo. Setelah itu dilanjutkan dengan Berapat Pengenk atau Duduk Bersanding.
Acara adat masih berlanjut dengan Berbagi Peraga Adat kepada kedua belah pihak. Usai adat tersebut disambung dengan pemberian Petuah dari Orang Tua dan Tetua Adat dan Acara diakhiri dengan Bacancak atau makan bersama (saprahan).
Menurut Kartius acara adat ini dilakukan dengan tujuan menghidupkan kembali adat dan budaya Dayak, khususnya perkawinan. Selain itu juga menampilkan ciri khas dalam berpakaian adat Dayak.□Lukas B Wijanarko/Borneo Tribune

1 komentar:

Novan Firmansyah mengatakan...

ampun rol???
3 hari 3 malam ???

tetap gak aku tadak kau undang yee ???

parah parah parah....
budak2 Xpose ngumpul semua ga ???

nice dress :P ( siapa dulu yg bikin.... ;;)

( gare2 kau aku mutar2 manggadua tanah abang ama mayestik ) cuma untuk cari manik2 buat kau....


sorry ga datang....
selamat yaaaaa......
( suami mu mirip :P )

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger