Pengembangan Diri, Etika dan Public Speaking
Menjadi seorang istri pejabat daerah, ataupun pemimpin di rumah dan di luar rumah haruslah mampu merangkap diri sebagai sosial model bagi anggota maupun masyarakat.
Guna mensiasati hal tersebut, tim penggerak PKK mengadakan latihan pengelolaan program dan penyuluhan (LP3-PKK) bagi tim penggerak PKK provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan--salah satu materinya adalah pengembangan diri, etika dan public speaking yang dilaksanakan selama dua hari, sejak Rabu (12/3) hingga hari ini, Kamis (13/3) di hotel Kini Pontianak.
Menurut Ketua Panitia, Sitorini Marlan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengembangan diri bagi para istri pejabat dari cara berbicara, memimpin, pergaulan, dan pengelolaan program pokok PKK.
Hasil dari kegiatan ini, jelasnya, para istri mampu meningkatkan diri dalam kemampuan berorganisasi, keterampilan, mampu dalam memimpin organisasi, serta mengelola PKK.
“Kegiatan seperti ini tidak setiap tahun dilakukan, ada beberapa pimpinan yang baru dilantik seperti daerah pemekaran, kita harap pembekalan ini dapat diterapkan ketika terjun ke masyarakat,” kata Sitorini, Rabu (12/3) kemarin.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini, sejak Rabu kemarin berjumlah 60 orang, sedangkan untuk hari ini berjumlah 40 peserta. Kegiatan ini, kata Sitorini juga akan berlanjut pada 14-15 Maret mendatang, dengan lokasi yang berbeda namun dengan konsep kegiatan yang sama.
LP3-PKK ini, kata Sitorini dilaksanakan sesuai dengan usulan program, berhubung adanya pemimpin baru yang dilantik.
Hal yang sama dikatakan Frederika Cornelis, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar. Menurutnya, latihan yang dilaksanakan selama empat hari ini merupakan materi yang wajib diikuti oleh para istri pejabat, karena dituntut untuk dapat bersikap dan berpenampilan sesuai dengan norma-norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, seperti cara bergaul, berbicara, berbusana dan makan-minum.
Alasannya, tantangan yang dihadapi tim penggerak PKK sangat berat, diantaranya adalah SDM kader yang masih lemah, luasnya wilayah dan terbatasnya anggaran yang tersedia.
“Karena PKK bersifat koordinatif dan konsultatif, sehingga sangat diperlukan hubungan kerja yang harmonis dan pertemuan berkala antara tim penggerak PKK di semua jenjang,” kata Frederika dalam acara yang digelar kemarin.
Instansi terkait yang juga bertindak sebagai dewan penyantun PKK, menurutnya harus saling mengisi sehingga pelaksanaan semua program dapat saling mengisi dan bersinergi.
Head Trainer ‘Layanan Pengembang’ Group Ciputra, Ny. L. Bambang Widaryatmo, yang bertindak sebagai narasumber acara ini mengatakan, banyak hal yang harus diperhatikan oleh istri pejabat, selaku pemimpin organisasi wanita di masing-masing daerah.
Menurutnya, apabila hal ini diabaikan, maka akan hilang nilai kewibawaan sebagai pemimpin. “Sikap, menentukan image baik atau buruknya seseorang, sekaligus kepribadiannya,” kata Ny. Bambang di hadapan seluruh peserta yang mengikuti kegiatan kemarin.
Ny. Bambang mengatakan, LP3-PKK ini bukan hanya bisa dilaksanakan dalam berbagai kondisi, dengan harapan, tingkah laku dan penampilan para istri pejabat dapat dihargai dan di puji oleh masyarakat dan anggota.□Aulia Marty/Borneo Tribune
Minggu, 16 Maret 2008
Tingkatkan Sosial Model
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar