Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 30 Maret 2008

Investor Korsel Lirik Kalbar


Investor Korea Selatan tertarik dengan komoditas Kalbar yang dianggap mampu memberikan investasi bagi masyarakat Korsel. Kedatangan empat orang investor ini disambut Pemerintah Provinsi Kalbar, di Ruai Telabang, Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (14/3) pagi.

Menurut, Doni Warma Dewa, Sekretaris Seoul Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), kedatangan Mr. Lee In Kyu, Vice President of Harim, Mr. Lee Tae Kyun, Manager Internasional Business Division, Mr. Lee Kim Chui Ki, Managing Director, dan Mr. Moon Kyung Min, Managing Director masih dalam tahap penjajakan.
Keempat orang ini, kata Doni, bermaksud menanamkan investasi dari sektor perkebunan, terutama jagung. Komoditas ini dinilai dapat menurunkan harga pakan ternak di Korsel yang kini harganya semakin melambung.
Doni menerangkan, biaya produksi untuk investasi jagung sendiri mencatat angka 30 juta US$, belum termasuk harga komersil.
Sampai sekarang, Korsel masih melakukan import jagung dari Amerika, bahan jagung yang dibutuhkan pun tidak tanggung-tanggung mencapai 300 metrik per tahun. Dengan adanya kendala dan permasalahan ini, investor Korsel pun berupaya untuk menanamkan investasi jangka panjang dengan pengelolaan dari investor Korsel.
Kalbar merupakan provinsi nomor tiga, setelah Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini, keempat investor belum memutuskan daerah mana yang cocok untuk pengembangan produk jagung.
“Negara-negara lain seperti, Vietnam, Cina dan Hongkong sudah dijajaki, dan mereka sangat tertarik ke Indonesia, karena dinilai prospek jagung disini sangat bagus,” kata Doni menjelaskan kedatangan empat orang investor tersebut.
Namun, permasalahan yang ditemui saat ini, sebagian besar lahan yang ada adalah milik petani, sedangkan para investor menginginkan lahan tersebut adalah lahan bebas atau lahan sendiri.□Aulia/Marti

1 komentar:

Johan, ST, MM mengatakan...

Bapak Cornelis yang terhormat, saya adalah putra daerah dan juga kader PDIP yang peduli dengan pembangunan di Ketapang.
Saya sangat setuju dengan adanya rencana pemkab membangun lapangan terbang Rahadi Oesman, sehingga bisa didarati oleh pesawat yang lebih besar. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah harus direlokasi? Dengan anggaran yang terbatas, menurut hemat saya sebaiknya disurvei lebih dulu apakah opsi memperpanjang landasan pesawat yang ada sekarang bisa dilakukan. Tanah disekitar lapangan terbang masih sangat luas dan rumah penduduk juga tidak padat dengan memberikan penjelasan yang baik dan ganti rugi yang memadai saya kira penduduk juga tidak akan keberatan jika harus pindah beberapa kilometer. Mengenai rumah sakit yang dekat dengan lapangan terbang, tentunya dengan menambah panjang landasan pada sisi yang menjauhi rumah sakit. Dengan demikian biaya yang diperlukan untuk membangun lapangan terbang bisa lebih hemat.
Mengenai pengerukan pelabuhan laut Sukabangun dan Kendawangan sudah seharusnya menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Ketapang. Garis pantai yang panjang sangat menguntungkan bagi Kabupaten Ketapang dalam mengembangkan potensi transportasi laut. Dengan adanya pelabuhan yang memadai pemasaran hasil bumi, tambang, dan produk produk daerah dapat maksimal. Minat investor untuk menanamkan modalnya di Ketapang juga akan semakin meningkat, karena mereka dapat mengirim dan menjual hasil produksi ke luar daerah lain. Transportasi laut yang lancar juga akan menekan harga harga kebutuhan pokok di daerah karena dapat memotong jalur distribusi secara langsung.

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger