Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 22 Januari 2008

Buah Manis Pesta Demokrasi


*Mendagri: Jadilah Teladan


Anasir bahwa Kalbar rawan konflik semakin susut. Upaya rakyat Kalbar untuk mewujudkan Pilkada damai membuahkan hasil. Ibarat benih yang disemaikan dirawat dengan baik, pohon demokrasi itu telah berbuah. Keamanan dan kedamaian terasa manis dan indah.


Perbandingan pilkada yang damai dengan yang kisruh dapat dilihat di Sulawesi Selatan. Walaupun secara struktur sosial dan infrastruktur di Sulsel jauh lebih baik dari Kalbar, tapi dalam pesta demokrasi tingkat provinsi, Kalbar jauh lebih maju ketimbang Sulsel.
Keberhasilan mewujudkan pilkada damai tentu merupakan sumbangsih banyak pihak. KPU sebagai penyelenggara bisa menjalankan program sebagaimana mestinya. Para kandidat bisa bermain sportif di mana pasangan Akil-Mecer, Oso-Lyong, dan UJ-LHK bisa legowo. Tak hanya menerima kekalahan dengan lapang dada, tapi juga memberikan ucapan selamat, serta tak kalah pentingnya ketiga calon Gubernur Kalbar tersebut semua hadir di acara pelantikan Cornelis-Christiandy sebagai gubernur dan wakil gubernur baru, periode 2008-2013.
Aparat keamanan juga tegas. Banyak kerawanan-kerawanan bisa dicekal dengan sikap tegasnya mereka. Salah satu batu uji yang paling dramatis adalah kasus Gang 17. Walaupun kasusnya murni kriminal (baku hantam setelah insiden lalu lintas) tapi banyak pihak yang mengaitkannya dengan hasil Pilkada. Tapi semua telah berlalu dan dapat diatasi dengan arif dan bijaksana. Kini rakyat menerima buah kebaikannya.
Keharuan rakyat tampak membuncah di Gedung DPRD Kalbar, Senin (14/1) kemarin. Ribuan rakyat memadati Gedung Dewan hingga luber ke jalan Ahmad Yani. Tak urung kemacetan terasa di sejumlah jalan-jalan protokol.
Keamanan memang ketat sebagai langkah antisipasi. Tetapi karena sejak H-1 semua berjalan aman dan damai, akhirnya pintu masuk Gedung Dewan diperlonggar. Siapa saja boleh masuk. Isu demo hanya isapan jempol belaka.
Di pagar depan aparat berjaga-jaga didampingi panitia penyambutan. Baik secara adat, kepartaian, maupun protokoler pelantikan. Tampak di barisan-barisan depan aparat keamanan seperti Kabid Humas Polda Kalbar, Suhadi SW, maupun Kapoltabes Awang Anwarudin. Tokoh masyarakat yang turut menyambut di halaman Gedung Dewan, antara lain Rhonny Nicholas Rhangie yang mantan Ketua Komnas HAM Perwakilan Kalbar.
Mobil keamanan seperti Barracuda disiagakan Polda di halaman depan POM Bensin Ayani. Helly Apache milik TNI pun terbang mengitari langit biru, memantau situasi dan kondisi.
Pukul 09.45 Gubernur Cornelis dan Wagub Christiandy memasuki Gedung Dewan. Massa mengelu-elukannya. Panitia menyambut di depan pintu dan beras kuning ditaburkan tanda pemberkatan dan kemakmuran.
10 menit berikutnya sirine kembali meraung-raung. Kini rombongan Usman Ja’far dan LH Kadir yang memasuki Gedung Dewan. Pemimpin Kalbar periode 2003-2008 ini hadir bersama Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto. Selain diburu para wartawan, para tokoh ini juga mendapatkan applaus hadirin. Tepuk tangan mengembang meriah.
Selain para petinggi tersebut, juga masuk dalam rombongan ini Dirjen Minduk, DPR-DPD RI. Tampak anggota DPR RI asal Kalbar dari PDIP, Agustinus Clarus dan Max Moein. Tampak pula anggota DPR RI asal PBR, Rusman H Ali.
Oso juga hadir dengan safari warna krem. Kehadirannya dipuji Camat dari Kapuas Hulu. “Hebat, Oso hadir. Dia orang yang sportif,” katanya.

Paripurna istimewa DPRD Provinsi Kalbar dengan agenda pengucapan sumpah janji dan pelantikan gubernur dan wakil gubernur Kalbar yang berlangsung di Balairung Sari di rumah rakyat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kalbar, Ir. H Zulfadhli dan didampingi para wakil ketua DPRD Kalbar berjalan secara aman dan damai.

Pukul 10.13 WIB, dengan mengucapkan ‘bismilahirrahmanirrahim’, Ketua DPRD Kalbar, Zulfahdli pun mengetukkan palu sidang sebanyak tiga kali sebagai pertanda bahwa paripurna istimewa DPRD Provinsi Kalbar dengan agenda pengucapan sumpah janji dan pelantikan gubernur dan wakil gubernur Kalbar dibuka secara resmi dan terbuka untuk umum.

Dalam untaian kata pengantarnya seraya memimpin sidang, legislator dari partai Golkar ini pun mengatakan, rasa syukurnya mengingat pesta akbar demokrasi yang berlangsung di Kalbar pada 15 November 2007 lalu dapat berjalan secara aman, damai dan demokratis.

Ketua DPRD Kalbar termuda di seantero Indonesia ini pun mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur di Kalbar sebagai pondasi guna mendukung pembangunan di segala bidang di Kalbar masih sangat penting dan memang perlu diteruskan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih. Hal tersebut sangat signifikan guna mendorong berbagai sektor pembangunan di Kalbar.

Dia pun tak lupa selaku pimpinan DPRD Kalbar turut mengucapkan terima kasih atas pengabdian yang telah dijalani oleh mantan gubernur Kalbar, Usman Ja’far dan mantan wakil gubernur Kalbar, LH Kadir dalam mengemban tugas selama lima tahun guna melakukan beragam pembangunan di Kalbar. “Saya selaku pimpinan dewan mengucapkan terima kasih atas pengabdian Pak Usman Ja’far dan Pak LH Kadir dalam memimpin Kalbar selama lima tahun. Semoga bhakti yang telah dicurahkan menjadi amal ibadah dan bermanfaat bagi masyarakat Kalbar,” ujarnya tulus.

Usai Ketua DPRD Kalbar menyampaikan pengantarnya, acara selanjutnya adalah pembacaan surat keputusan Presiden Republik Indonesia yang dibacakan oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kalbar, Drs. Ibnu Setiawan, MM. Setelah itu dilanjutkan pula dengan acara pengambilan sumpah dan janji gubernur dan wakil gubernur Kalbar terpilih oleh Mendagri. Dimana Cornelis dan Christiandy Sanjaya yang sebelumnya terlihat duduk berdampingan dengan pimpinan DPRD Kalbar, segera beranjak dan bergerak seraya berdiri tegak menghadap para pimpinan dewan untuk diambil sumpah dan janjinya oleh Mendagri. Cornelis pun diambil sumpahnya sesuai dengan ajaran agama Khatolik dan Christiandy Sanjaya dengan ajaran agama Kristen/Protestan. Mereka terlihat khusuk saat mengikuti ucapan sumpah maupun janji yang dilantunkan oleh Mendagri. Wajah pemimpin baru Kalbar ini pun terlihat cerah seraya memancarkan aura nan indah dengan berjuta makna.

Usai diambil sumpah dan janjinya, Mendagri lantas memberikan ucapan selamat kepada kedua pemimpin ini. Dan sebelum berjabat tangan, Cornelis dengan sigap mengangkat tangan kanannya seraya menempelkan di ujung ped-nya. Layaknya seorang perwira yang memberikan penghormatan kepada komandannya dan Mendagri pun lantas menyambutnya dengan senyuman. Para hadirin pun langsung memberikan tepukan. Dan setelah itu, giliran Christiandy yang pula menyambut salam dari Sang Menteri. Mereka pun menandatangi berkas sumpah maupun janji.

Prosesi selanjutnya adalah penyematan tanda pangkat dan jabatan kepada gubernur dan wakil gubernur Kalbar oleh Mendagri. Disusul dengan penandatanganan berita acara pelantikan oleh Cornelis, Usman Ja’far dan Mendagri. Setelah itu, UJ menyerahkan buku memori kepada Cornelis.

Sementara itu dalam sambutannya, Mendagri Mardiyanto mengatakan terima kasih kepada KPU maupun Panwas se-Kalbar, karena telah berhasil menyelenggarakan Pemilu secara aman, damai dan demokratis di Kalbar. Dia pun meminta gubernur dan wakil gubernur terpilih agar arif dan bijaksana dalam memimpin Kalbar serta membangun kedewasaan berpolitik yang sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

Mantan gubernur Jawa Tengah itu pun menegaskan bahwa gubernur dan wakil gubernur itu merupakan perwakilan dari pemerintah pusat yang ada di daerah. Untuk itu dia berpesan agar dapat menjadi contoh tauladan serta dapat memberikan pelayanan yang baik kepada semua masyarakat Kalbar. “Saya juga pernah minum air Kapuas dan saya juga ingin daerah ini maju,” tutur Mardiyanto seraya disambut dengan riuhnya tepukan.

Purnawirawan TNI ini pula mengucapkan selamat bekerja bagi gubernur dan wakil gubernur Kalbar yang baru saja dilantik, dan terima kasih banyak kepada mantan gubernur dan wakil gubernur Kalbar yang telah berbhakti dalam memimpin Kalbar. Mendagri juga kembali menegaskan bahwa proses pembangunan di Kalbar harus diiringi dengan menjalin komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat, sehingga berbagai kebijakan akan mudah untuk dimplementasikan. “Hal itu penting agar terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,” ungkap Mardiyanto.

Selepas itu, Kakanwil Depag Kalbar, Drs. H. Rasmi Sattar pun memimpin doa guna mengiringi semangat dan harapan masyarakat akan kemajuan dan kesejahteraan di Kalbar. Akhirnya, dengan mengucapkan ‘Alhamdulillahirrabbila’alamin’ seraya mengetuk palu sebanyak tiga kali, Zulfadhli pun menutup paripurna istimewa tersebut. Setelah itu, para hadirin pun diminta untuk berdiri guna menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Hadirin pun menyanyikan lagu itu dengan penuh khidmat. Dan kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat kepada gubernur dan wakil gubernur Kalbar terpilih oleh para hadirin.






Walikota Pontianak, Buchary A Rachman turut memenuhi undangan. Dia mengatakan beginilah manisnya demokrasi. Aman, damai dan kondusif. “Siapa pun yang menang harus kita dukung. Ini demokrasi. Yang berlalu biarlah berlalu. Semua pihak harus menerima dengan lapang dada. Tokh manusia tidak ada yang sempurna. Kita harus saling mengisi dan bersatu untuk memajukan daerah dan membangun masyarakat sejahtera.”
Bicara demokrasi, Buchary mengatakan masing-masing ada jalur dan rambu-rambunya. Dia sendiri tak merasa ada masalah untuk bekerjasama dengan Gubernur Cornelis dalam kapasitasnya sebagai Walikota untuk membangun daerah secara bersama-sama. “Saya hendak khusnul khatimah dalam 11 bulan tersisa kepemimpinan saya,” ujarnya.
Bupati Ketapang, Morkes Effendi dan Bupati Kabupaten Pontianak, Agus Salim juga tampak hadir. Masing-masing hadir memberikan ucapan selamat.
Ketua KPUD Kalbar, Aida Mokhtar seusai pelantikan selesai masih berdiri mematung di tangga turun Gedung Dewan. Dia memandang keramaian di jalan raya yang masih dejejali massa lantaran Perahu Tamba Cornelis dan Christiandy sedang bergerak keluar. Ia tersenyum. Tampak binar kebahagiaan memancar dari matanya.
“Apresiasi bagi masyarakat Kalbar. Kita bersyukur dan Alhamdulillah Pilkada kita aman, damai dan lancar. Mudah-mudahan gubernur bisa menjalankan amanah rakyat sehingga pembangunan terus meningkat dengan kondisi rakyat yang makmur, sejahtera serta dapat hidup berdampingan secara harmonis.”
Arak-arakan terus bergerak meninggalkan Gedung Dewan. Para tamu satu per satu meninggalkan lokasi DPRD sejak pukul 11.00 WIB.
Sebentar saja acara protokoler pelantikan gubernur itu. Dimulai pukul 10.00 berakhir pukul 11.00. Setelah hiruk-pikuk semua berakhir, tinggal PR pembangunan yang ada di depan mata. Membangun dengan kebersamaan. ■Andri-Nur Iskandar/Borneo Tribune

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger