Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 04 November 2007

Cornelis Merahkan Kota Pontianak


17 Dokter Lakukan Kampanye Simpatik

Oleh: Tanto Yakobus

Drs. Cornelis, MH dan Drs. Christiandy Sanjaya, SE, MM kandidat gubernur Kalbar nomor urut 4 menggeber Kota Pontianak dengan menggelar kampanye terbuka di lapangan parkir stadion Sultan Syarif Abdurrahan, Minggu (4/11) kemarin.
Untuk menghibur massa, pasangan yang selalu menyuarakan kepincangan pembangunan antara pedalaman dan kota ini menghadirkan artis ibukota, yakni Inul Daratista dan Trio Macan. Tak ketinggalan artis Kota Pontianak yang tergabung dengan Madonna Band.
Kampanye selalu dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Orasi politik dibuka oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pontianak, Eka Kurniawan, SE, MM. Dalam orasinya Eka minta warga PDI Perjuangan Kota Pontianak yang kebetulan mayoritas dari kalangan Melayu untuk tidak ragu-ragu memilih Cornelis-Sanjaya pada pemilu gubernur 15 November nanti.
“Jangan ada keraguan dari siapa pun untuk memilih pak Cornelis yang diusung PDI Perjuangan untuk menjadi gubernur Kalbar, karena beliau adalah figur nasionalis milik semua etnis,” serunya.
Kampanye terbuka yang dihadiri langsung Cornelis dan Christiandy Sanjaya itu juga menampilkan tokoh dari kalangan Tionghoa, dia adalah Suhu Ong dan Lim Piang Piang. Suhu Ong minta warga Tionghoa untuk mendukung Cornelis untuk menjadi gubernur Kalbar dengan cara mencoblos nomor 4 pada 15 November pertengahan minggu depan.
Tampil juga dari tokoh Madura Kota Pontianak, yakni Sarunli. Dia minta warga Madura memberikan kepada Cornelis dan Christiandy Sanjaya. “Kita harus memberi kepercayaan kepada pak Cornelis untuk memimpin Kalbar lima tahun ke depan,” ujarnya.
Hujan gerimis tidak menyurutkan puluhan ribu massa yang berasal dari Sungai Ambawang, Punggur, Sungai Kakap, Jeruju, Sungai Raya dan Rasau Jaya dan tentu saja Kota Pontianak untuk “membanjiri” halaman yang telah disediakan. Mereka berjingkrak-jingkrak sambil meneriakkan yel-yel “Hidup Cornelis. Hidup Cornelis-Sanjaya”.
Dalam orasi politiknya, Cornelis yang maju dengan semboyan “bersatu kita menang” itu di hadapan puluhan ribu massanya menegaskan kesiapannya memimpin Kalbar. Dia akan berlaku adil, dia akan membuktikan bahwa dirinya tidak seperti apa yang diomongkan orang bahwa dirinya pemimpin yang primordial dan rasis.
“Saya bukan tipe orang seperti itu buktinya, di DPRD Kota Pontianak, wakil ketua dewannya adalah Melayu (dia pun menyebut Eka Kurniawan maju ke depan) lalu di Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Sujiwo yang berasal dari etnis Jawa. Mana letak diskriminasi dan rasisnya,” kata Cornelis seraya bertanya ke massa. “Tidaaak,” jawab massa.
“Jadi mereka yang pandai ngomongkan saya dengan isu-isu yang tidak benar itu justru mereka sendiri yang melakukannya. Bapak ibu semua bisa lihat, tak perlu saya tunjukkan buktinya.”
“Bagi saya, NKRI itu harga mati, Pancasila harga mati dan Bhineka Tunggal Ika itu juga harga mati. Kita wajib mempertahankannya,” tegasnya.
“Jadi jangan mengisukan Cornelis macam-macam kalau belum kenal. Saya bukan tipe pemimpin yang seperti kata orang-orang itu,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Cornelis juga masih menyorot masalah kepincangan pembangunan daerah kepulauan, pesisir, pedalaman, perbatasan dan perkotaan. Selama ini pembangunan baru bisa dinikmati masyarakat perkotaan saja. “Kita harus berani membalik paradigma pembangunan yang sudah berlangsung selama ini. Yakni dengan pembangunan yang dimulai dari perbatasan, pedalaman baru ke wilayah perkotaan,” kata Cornelis lagi.
“Setuju?” tanya Cornelis.
“Setuju,” jawab massa.
“Buktikan dengan mencoblos nomor 4 pada tanggal 15 November nanti,” pinta Cornelis.
Tepat pukul 16.00 WIB, kampanye ditutup dengan lagu Gebyar-Gebyar yang dibawakan artis senior, Utha Likumahua. Massa pun membubarkan diri menuju kendaraannya masing-masing dengan tertib.
Pada saat bersamaan, tim kampanye Cornelis juga melakukan kampanye simpatik di Sungai Ambawang dengan melakukan pengobatan gratis. Kampanye simpatik ini dikoordinir oleh dr Damianus dan kawan-kawan yang dibantu sejumlah perawat dari Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Kampanye simpatik dengan berobat gratis itu sudah berlangsung sejak hari pertama kampanye. Ada 17 dokter umum dan spesialis yang terlibat dalam kampanye simpatik tersebut.□

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger