Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Senin, 07 November 2011

Gubernur Gelontor Rp 70 M, 2014 Dijamin Jalan Perbatasan Diaspal


FOTO: Gubernur Cornelis meninjau Jalan Trans Kalimantan Poros Utara yang menghubungkan Nanga Badau – Lanjak – Benua Martinus – Tanjung di Kapuas Hulu.
===========
BADAU--Pembangunan sarana infrastruktur jalan yang menghubungkan antara Nanga Badau – Lanjak – Benua Martinus – Tanjung Kerja itu merupakan ruas jalan negara dan merupakan bagian ruas jalan Trans Kalimantan poros utara yang menghubungkan Batas Serawak -Putussibau dan Kalimantan Timur.

“Tahun ini kita launching dengan pembangunan bertahap dipastikan 2014 sudah hitam beraspal,” kata Cornelis.
Dikatakan Gubernur, ruas jalan dengan panjang 91,23 km yang pada saat ini belum seluruhnya beraspal dengan kondisi berfariasi dari kondisi yang dikatakan baik dan rusak, sehingga peningkatan baik struktur maupun kapasitas sangat diperlukan.
“Ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan perbatasan yang mempunyai posisi sangat strategis untuk mendukung kegiatan ekonomi, sosial budaya dan Hankam,” katanya lagi.
Dengan dibangunnya ruas jalan tersebut, Gubernur menegaskan bahwa tidak benar pemerintah tidak memperhatikan pembangunan di wilayah timur Kalbar dan perbatasan, karena dengan nilai anggaran yang tidak sedikit tersebut dapat menjadi salah satu bukti adanya pemerataan pembangunan.
Peningkatan ruas jalan tersebut akan dilakukan terus menerus setiap tahun, hingga ruas jalan antara batas Serawak Malaysia – Pusussibau seluruhnya akan beraspal dengan alokasi dana setiap tahunnya.
“Dengan dibangunnya ruas jalan perbatasan di Badau akan menjadi perhatian dari Malaysia untuk juga bersegera membuka pintu perbatasan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalbar, Jakius Sinyor, yang turut serta dalam launching pembangunan infrastruktur di perbatasan Kapuas Hulu tersebut menegaskan, proyek tersebut akan dikerjakan tahun 2011 dengan empat paket pengerjaan.
Pengerjaan paket pertama adalah peningkatan struktur jalan Nanga Badau – Lanjak, dengan panjang pengerjaan sepanjang 41,23 km dengan jenis penanganan jalan tidak beraspal namun ditimbun dengan sirtu yang menyebar sepanjang 38,43 km dan HRS-WC 2,80 km. Dalam paket ini nilai yang dianggarkan dari APBN sebesar Rp.26.023 miliar.
Paket kedua adalah peningkatan struktur jalan Lanjak – Benua Martinus (Mataso) dengan panjang pengerjaan 23 km dengan sirtu yang menyebar di 21 km, HRS-WC 2 km, yang menelan anggaran dari APBN sebesar Rp.14,439 miliar.
Paket ketiga pelebaran jalan Benua Martinus/Mataso – Tanjung Kerja dengan panjang penanganan 4 km dengan pelebaran yang sebelumnya 4,50 meter menjadi 6 meter dengan metode lapis pondasi yang menelan biaya Rp.15,969 miliar.
Dan paket ke empat peningkatan struktur jalan Benua Martinus/Mataso – Tanjung Kerja dengan panjang penanganan 23 km dengan sirtu menyebar 19,80 km, dan peningkatan struktur HRS-WC 3,20 km dengan nilai anggaran sebesar 14.335 km.
“Program penanganan yang dilaksanakan oleh Dirjen Bina Marga dengan dana APBN tahun 2011,” kata Jakius.
Sedangkan ruas jalan Sejiram yang merupakan ruas jalan yang berstatus jalan provinsi juga akan dianggarkan dari APBD Kalbar sebesar Rp. 6 miliar.
Dikatakan Jakius Sinyor, keberhasilan pekerjaan tersebut, diharapkan dukungan dari masyarakat untuk merelakan lahan dan tanaman yang terkena pelebaran badan jalan, dan apabila pengerjaan telah selesai dan jalan telah operasional, maka semua pengguna jalan dan instasi terkait diharapkan melakukan pengendalian beban angkutan.
(BT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger