Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Minggu, 13 Maret 2011

Maulid Nabi Muhammad SAW di Pendopo Gubernur


PONTIANAK--Ribuan jamaah yang merupakan para PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat nampak khusuk mendengarkan tausiah dari ustadz kondang KH Zainudin MZ saat peringatan Maulid NAbi Muhammad SAW 1432 H yang berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar, Jalan A Yani, Selasa (3/3).

Ustadz kondang yang biasa dikenal Dai Sejuta Umat ini menyampaikan ceramah dengan gaya khasnya yang selalu diselingi contoh-contoh kehidupan di dunia serta canda-canda yang mengkiaskan keadaan manusia saat ini yang disandingkan dengan keteladanan Nabi Muhammad SAW ketika dipercaya untuk mengurus negeri ini.
Dalam ceramahnya, Zainudin menyampaikan tiga keteladan dari Nabi Muhammad yang layak untuk ditiru bagi seorang abdi negara dan pemimpin masyarakat yakni menjadikan moral sebagai modal awal untuk melayani masyarakat, pandai menginventarisir aset dan selalu memiliki komunikasi vertikal dengan baik.
Zainudin menjelaskan menjadikan moral sebagai modal awal untuk melayani masyarakat disebabkan moral yang baik dan mulia seperti yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, dapat menjadikan seorang abdi negara serta pimpinan akan memberikan pelayanan dari dalam hati dan bukan hanya dari akal saja.
Sementara itu abdi negara dan juga seorang pemimpin yang pandai menginventarisir aset akan menjadikan seorang yang pandai bersyukur serta tidak mudah sombong dengan apa yang saat ini ada.
“Hiduplah seperti filosofi tukang parkir, walaupun banyak kendaraan dari berbagai merk serta tipe tukang parkir tidak lantas sombong. Sebab seberapa pun kendaraan yang dipercayakan kepadanya dia hanya menganggap itu sebagai barang titipan dan ketika kendaraan itu diambil kembali oleh sang empunya kendaraan tukang parkir tetap tersenyum,” tuturnya di hadapan jamaah yang ditaksir sekitar 1.500 orang tersebut.
Dalam filosofi tersebut, Zainudin mengingatkan bahwa seperti itulah layaknya seorang pemimpin dan abdi negara dalam melaksanakan tugas kesehariannya, karena apa yang saat ini dimiliki tidak lebih dari sebuah barang titipan dari Allah SWT yang sewaktu-waktu datang dan pergi sehingga sang pemilik tidak merasa kecewa kepada manusia sebagai pihak yang dititipi, maka kewajiban menjaga adalah tugas terberatnya dan bukan malah sebaliknya merasa sombong dengan barang titipan tersebut.
Keteladanan Nabi Muhammad SAW yang juga harus diteladani adalah selalu memiliki komunikasi vertikal dan hal itulah salah satu bentuk pengakuan kepada yang lebih tinggi akan apa yang telah diperbuat.
“Sebagai hamba sudah selayaknya ingat kepada yang disembahnya dalam doa dan ibadahnya dan begitulah selayaknya pemimpin dan abdi negara yang selalu berkoordinasi kepada pimpinan akan apa yang telah dilakukan kepada masyarakatnya baik koreksi, arahan dan saran yang akan memberikan dampak positif terhadap hasil akhir sebuah pekerjaan,” imbuhnya lagi.
Sudah selayaknya kepemimpinan yang diamanahkan Allah SWT kepada setiap hambanya memiliki konsekuensi yang pada akhirnya menjadikan hal terbaik pada setiap bentuk pertanggungjawaban.
Pada kesempatan yang langka di Pendopo itu, Zainudin lagi-lagi menyampaikan bahwa budi pekerti dan ahlak dari Nabi Muhammad SAW patut diteladani dan dijadikan pegangan hidup bagi setiap orang.(AK/HBT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger