Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Jumat, 25 Februari 2011

Gubernur Deadline Evakuasi Kapal

PONTIANAK--Pasca tengelamnya KLM Rahmatia Sentosa, Kamis (10/2) tengah malam pekan lalu, di pelabuhan Muara Jungkat, Kabupaten Pontianak mengakibatkan aktivitas pelabuhan lumpuh total. Sampai Kamis (24/2) sore alur pelabuhan masih tersednat, sehingga kapal yang hendak menditribusikan barang-barang termasuk BBM terhalangi.

Menyikapi alur pelabuhan yang masih tersendat, Pemerintah Provinsi Kalbar meminta evakuasi kapal segera diselesaikan pihak terkait. Bahkan Gubernur Cornelis memberikan deadlaine agar evakuasi kapal KLM Rahmatia Sentosa segera diselesaikan.
”Deadline ada. Tempo hari saya minta Senin sudah selesai, tapi ternyata masih belum juga,” kata Cornelis kepada sejumlah wartawan usai acara penyerahan SK CPNS di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Kamis (24/2).
Gubernur mengatakan Ia telah beberapa kali meminta pihak terkait untuk melakukan evakuasi sesegera mungkin, agar alur pelabuhan dan aktivitas kembali normal.
Namun, berdasarkan informasi yang didapat di lapangan sampai Kamis kemarin, evakuasi kapal masih menggunakan tenaga manual. ”Saya sudah minta beberapa kali agar segera ditangani. Makanya didatangkanlah peralatan dari Jakarta. Inikan sudah diluar kemampuan kita,” kata Cornelis.
Tersendatnya alur pelabuhan Muara Jungkat pasca karamnya Kapal KLM Rahmatia Sentosa mengakibatkan masalah yang cukup riskan. Terutama penditribusian barang-barang ke Kalbar termasuk BBM dan lain sebagainya.
Insiden tersebut cukup meresahkan masayarakat di sejumlah daerah. Terutama menyebabkan kelangkaan BBM terjadi di daerah perhuluan seperti Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu. Kelangkaan BBM juga memicu kenaikan harga jenis premium oleh sejumlah pengecer maupun SPBU. Contohnya di Kabupaten Sintang-Melawi mencapai Rp 10.000 hingga 15.000 perliternya.
”Masalah minyak ini menjadi persoalan, selain dibatasi pemerintah, juga ditambah dengan masalah ini. Nanti saya cek lagi,” kata Cornelis.
Sementara itu, terkait masalah terjadinya kelangkaan BBM untuk kesekian kalinya di kota Pontianak maupun di sejumlah daerah di Kalbar, pihak PT Pertamina Wilayah Kalbar mengatakan, pengaruh kelangkaan BBM disebabkan penditribusi masih terhambat. Hal itu dikarenakan masih berlansungnya kegiatan evakuasi kapal KLM Rahmatia Sentosa. Sehingga cukup menganggu aktivitas kapal-kapal milik Pertamina yang hendak menditribusikan BBM ke pelabuhan maupun ke Depot Pertamina.
”Suplay BBM terganggu dan tidak maksimal akibat alur masih terkendala kapal tenggelam,” kata Jhon Haidir Pemasar Representatif Pertamina Ritel Wilayah VI Kalbar ketika di konfimasi via telepon, Kamis sore.
Sebelumnya, Kepala Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Pontianak, Sudiono, mengabarkan pihaknya akan berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal KLM Rahmatia Sentosa yang tengelam diperairan Muara Jungat. Ia mengatakan pihaknya telah bernegosiasi dengan ahli selam dari Batam dan Jakarta untuk mengevakusai kapal dengan sistem balon udara.(BK/HBT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger