Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 28 Desember 2010

Cornelis Raih Penghargaan Parahita Ekapraya


PENGHARGAAN
Gubernur Kalbar Cornelis menerima penghargaan Parahita Ekapraya yang diserahkan lansung Presiden SBY di TMII, Jakarta, Rabu (22/12). FOTO Haryanto/Setpres
==========
JAKARTA--Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH berhasil menerima penghargaan Parahita Ekapraya di puncak peringatan Hari Ibu Tingkat Nasional ke-82 yang digelar di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (22/12).

Penghargaan Parahita Ekapraya itu diterima oleh Cornelis, karena dinilai telah berhasil melaksanakan strategi pengarusutamaan gender di bumi Khatulistiwa. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, serta Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono.
Sementara itu dalam sambutannya, Presiden SBY berharap melalui peringatan Hari Ibu dapat diberikan penghormatan kepada kaum perempuan dan keluarga di seluruh tanah air. "Marilah kita tingkatkan kasih sayang kepada para ibu," kata Presiden di awal sambutannya.
Presiden SBY juga menekankan bahwa peringatan Hari Ibu di Indonesia melebihi dari apa yang diperingati pada Mother's Day di dunia internasional dan dipahami secara umum. Menurut SBY, Hari Ibu bagi bangsa Indonesia lebih dilihat dari perspektif sejarah dan perjuangan kaum perempuan yaitu semangat untuk mengubah bangsa menjadi lebih baik dan sekaligus menandai gerakan emansipasi. "Itulah cikal bakal dari gerakan perempuan Indonesia yang kemudian diperingati sebagai Hari Ibu Nasional," Presiden SBY menegaskan.
Dalam konteks kekinian, SBY meminta para ibu bertanggungjawab untuk membentuk watak, karakter dan kepribadian anak-anaknya, untuk membangun moral bangsa. Anak harus mempunyai lebih banyak waktu dengan ibunya dibanding di sekolah formal. "Tanggung jawab tidak boleh diserahkan pada lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan formal semata," pinta SBY.
"Kewajiban para ibu dan gerakan kaum perempuan ke depan adalah para ibu wajib ikut bertanggung jawab dalam membangun nilai kepribadian watak dan perilaku anak-anak kita menuju terwujudkanya karakter bangsa yang bermoral dan tangguh," kata Presiden.
Kepala Negara menambahkan kebersamaan antara orang tua khususnya ibu dengan anak-anak dalam konteks mendidik dan memberikan perhatian haruslah lebih banyak dari waktu anak-anak bertemu dengan guru atau menempuh pendidikan formal.
"Lebih banyak kebersamaan antara para ibu, orang tua dengan putra putri dibandingkan dengan para guru. Oleh karena itu dalam hal pembangunan karakter bangsa harus menjadi tanggung jawab ibu dan orang tua," tegasnya.
Presiden menegaskan, akan sangat membantu bila organisasi perempuan ataupun lembaga swadaya masyakat yang bisa mendorong agar pembangunan karakter bangsa melalui peran ibu kepada anak bisa menjadi isu utama untuk dituntaskan. (TY/HBT)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger