Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Rabu, 28 Juli 2010

Gubernur Resmikan Gereja Santo Martinus Balai Berkuak


Pontianak (BORNEO TRIBUNE)--Gubernur Provinsi Kalbar, Cornelis, pada kesempatan kunjungan kerjanya di Balai Berkuak, ibukota Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang, Minggu (25/7), meresmikan Gereja Paroki Santo Martinus Balai Berkuak.

Ketua panitia pembangunan gereja, Aloysius Rahmat, mengatakan, dibangunnya gereja tersebut karena gereja paroki sudah tidak memungkinkan kondisinya, dan sudah tidak bisa menampung umat yang terus bertambah, sehingga dibangun gereja baru yang mampu nmenampung kapasitas 700 umat, dengan nilai kurang lebih satu miliar rupiah.
Dalam sambutannya Gubernur Cornelis mengatakan, gereja megah yang dibangun sejak Tahun 2005 dengan iuran umat dan sumbangan donator tersebut diharapkan memperkuat keimanan dan kesejahteraan masyarakat.
“Gereja juga diharapkan tidak hanya bicara soal akhirat saja, tapi soal kesejahteraan masyarakat juga mesti menjadi fokus utamanya,” pinta Cornelis yang saat itu kembali memberikan sumbangan dan perlengkapan gereja untuk paroki setempat.
Bupati Ketapang Morkes Effendi, lewat sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I F. Sungkalang, mengatakan, agar umat beragama di Kabupaten Ketapang tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tumbuh sikap saling memahami dan menghargai.
Uskup Ketapang Mgr. Blasius Pujaraharja, Pr juga pada kesempatan itu mengatakan, Gereja Katolik Paroki Santo Martinus, yang sudah dibangun dengan dana miliaran rupiah dan agar dikelola dan dirawat. “Jadikan gereja ini monumen yang abadi,” tukasnya.

Cegah Narkoba
Pada bagian lain, Gubernur Cornelis mengampanyekan anti narkoba terhadap generasi muda di Kalbar termasuk di tempat ibadah. Hal itu dia katakan ketika memberikan sambutan peresmian Gereja Katolik Paroki Santo Martinus Balai Berkuak.
Ribuan umat Katolik di beberapa kecamatan, dan beberapa pejabat teras Kabupaten Ketapang hadir memenuhi halaman gereja yang baru diresmikan itu.
“Gereja harus menjaga generasi muda dari pengaruh narkoba, minuman keras yang berlebihan, dan segala macam pengaruh negatif,” kata Cornelis.
Sementara itu Wakil Gubernur Kalbar yang juga Ketua Badan Narkotika Provinsi Kalbar, beberapa waktu sebelumnya mengkuatirkan narkoba merajalela di Kalbar. Data BNN menyebutkan setiap hari di Indonesia 41 orang meninggal karena narkoba. Maka diperlukan perhatian ekstra, dan negara sudah menetapkan itu dengan terbitnya UU nomor 35 Tahun 2009, yang akan membuat BNN berdiri sendiri, dan memiliki perwakilan di daerah.

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger