Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Sabtu, 06 Februari 2010

Spirit Membangun Kalbar


SUKSES MAN OF THE YEAR 2009

Pontianak--Tutup tahun diisi dengan penghargaan bagi mereka yang menjadi inspirator pembangunan di Kalimantan Barat. 10 kategori dipersembahkan. Yakni Investment Award 2009 BPMD dan Borneo Tribune Award-Man of the Year 2009.

Rabu (30/12) malam Pendopo Gubernur Kalbar tampak dipadati tamu undangan. Ada Gubernur beserta jajarannya, Anggota DPRD Kalbar, Walikota dan Bupati, Kapolda Kalbar, Rektor Untan serta tamu undangan lainnya. Mereka berkumpul dalam momentum penyerahan award. Investmen Award-Achievment Investment 2009 BPMD dan Borneo Tribune Award, Man of the Year 2009.
Lantunan lagu menggema di rumah dinas kediaman Gubernur Kalbar tersebut. Suasana tampak hangat dan penuh keakraban. Sekitar pukul 20.00 WIB acara dimulai. Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, MC memandu mengheningkan cipta mengenang wafatnya mantan Presiden RI ke IV, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang meninggal dunia tepat malam itu pukul 18.45 Wib di RSCM, Jakarta.
Usai mengheningkan cipta. Satu persatu mereka yang terlibat dalam pelaksanaan kedua penghargaan tahunan ini dipersilahkan memberikan sambutannya. Kegiatan ini merupakan kerjasama Badan Penanaman Modal Daerah Kalbar dengan Borneo Tribune. Sambutan dimulai Kepala BPMD, M. Zeet Hamdy Assovie.
Dalam sambutannya M. Zeet mengatakan Achievment Investment 2009 diberikan untuk memacu kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kabupaten/kota. Selain itu memberikan apresiasi kepada perusahaan PMDN/PMA yang telah turut membantu dan telah memberikan kontribusi dalam pengembangan perekonomian di Kalbar.
“Terkait penyelenggaraan Investment Award pada saat bersamaan dengan Man of The Year harian Borneo Tribune kami melihat ada kesamaan dan tujuan dan justru saling melengkapi sehingga penyelenggaraannya kami laksanakan bersama-sama,” jelas M. Zeet.
M. Zeet mengatakan dengan pemberian award ini akan menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan penaman modal yang dilaksanakan oleh instansi penamman modal kabupaten/kota, BPMD Provinsi, BKPM RI, investor dan masyarakat sehingga dapat menghasilkan dampak positif bagi peningkatan ekonomi daerah dn kesejahteraan masyarakat.
Perwakilan Tim Penilai PTSP dan PMDN/PMA, Sutaryo Suradji, menjelaskan dari 14 kabupaten/kota baru 9 kabupaten/kota saja yang sudah ada PTSP. Tim penilai melakukan survey lapangan dan meneliti serta mengembangkan jawaban yang diberikan oleh kabupaten/kota lewat kuisioner sebelumnya.
Sedangkan indikator penilaian berdasarkan bobot. Untuk PTSP terbaik dinilai berdasarkan komitmen Pemda (30%), kelembagaan PTSP (20%), promosi investasi (15%), akses pelayanan (25%) dan kinerja ekonomi daerah (10%).
“Sedangkan untuk PMDN/PMA dari 128 realiasasi proyek PMDN dan 59 PMA di Kalbar diseleksi dan diadakan penyaringan berdasarkan kriteria perusahaan yang berproduksi komersial serta aktif dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modalnya,” jelas dia.
Jumlah yang mempunyai kriteria ada 18 perusahaan. Kemudian dilakukan penilaian berdasarkan indikator investasi teknologi ramah lingkungan (25%), penanganan aspek lingkungan (30%), ketenagakerjaan (15%), aspek sosial/corporate social responsibility (20%) dan stabilitas usaha (10%).
Suasana mulai hangat saat Gubernur Kalbar, Cornelis memberikan sambutannya. Satu persatu bupati/walikota ditanya kehadirannya. Namun ternyata tidak banyak bupati menghadiri acara tersebut.
“Walikota Singkawang mana? Bupati Sintang juga diwakili Sekda. Maklum sibuk mau pilkada. Mengapa saya tanya satu persatu, karena Gubernur tidak ada apa-apanya. Paling banter rekomendasi. Izin-izin yang urus di tingkat dua,” kata Cornelis.
Dalam kesempatan itu Cornelis mengatakan tanggal 8 Januari 2010 dirinya akan menyerahkan DIPA kepada bupati dan walikota. Apa yang disampaikannya menjadi undangan lisan. Dia menegaskan bahwa bupati/walikota diwajibkan datang. “Bagi mereka yang tidak datang tidak akan diserahkan DIPA-nya,” tegas dia.
Dalam kesempatan tersebut Cornelis menyampaikan oleh-olehnya dari Copenhagen. Yakni pertama sepakat panas bumi sampai dengan 2050 tidak boleh lebih dari dua derajat. Kedua penurunan emis hingga di bawah 60%. Namun dia mengatakan Negara maju tidak mau karena takut beberapa perusahaannya tutup.
Ketiga pengontrolanl apa saja yang akan dilakukan oleh Negara-negara di dunia. Dan keempat masalah pendanaan. Dalam konteks Kalbar, investasi diminta tidak merusak hutan.
“Presiden bilang kita akan kelola hutan dengan baik. Tapi sekarang udara makin panas. Tahun 2050 masih lama. Kita pikir untuk anak cucu. Jangan buang sampah sembarang, tanam pohon. Soal energi saya bilang Kalbar tidak ada masalah. Ada tambang saya tambang. Ada hutan akan saya kelola. Saya akan gunakan nuklir. Kaget mereka,” ucap Cornelis diiringi riuh tepuk tangan tamu undangan.
Untuk mengembangkan iklim investasi Cornelis mengatakan perijinan di Kalbar dalam waktu 75 hari harus selesai. Jika telat dia menegaskan akan memecat pejabat bersangkutan. Dalam penyelenggaraan award ini dia menyambut baik, karena akan merangsang pemerintah daerah berbuat lebih baik lagi dalam meningkatkan investasi di Kalbar.
Dia menyambut baik terhadap langkah-langkah yang diambil Kepala BPMD dan Borneo Tribune dalam menjebatani kompetisi yang melibatkan unsur pemerintah kabupaten/kota, perusahaan, pelaku bisnis serta masyarakat.
“Ini dapat memacu sekaligus memotivasi aparatur pemerintah dalam memeberikan pelayanan sebaiknya kepada dunia usaha maupun masyarakat dalam mencipatkan iklim investasi yang kondusif,” imbuhnya.
Kompetisi perusahaan dia menjelaskan akan meningkatkan person dalam memajukan perekonomian di Kalbar. Tanpa harus mengabaikan lingkungan dan tanggungjawab sosial dalam mensejahterakan masyarakat sekitar.
“Dengan semakin ketatnya persaingan global, kegiatan ini menjadi sangat bermakna dapat berfungsi mendorong peningkatan pelayanan penanaman modal dalam mewujudkan peningkatan peran dan kualitas investasi dalam negeri maupun modal asing di Kalbar,” tukasnya.
Penghargaan PTSP terbaik diraih BP2T Kota Pontianak. Disusul kemudian Kabupaten Ketapang dan Melawi. Sementara Kota Singkawang, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Sintang hanya masuk sebagai nominator.
Walikota Pontianak, Sutarmidji dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa pelayanan perizinan menjadi visi Kota Pontianak.
“Alhamdulillah BP2T dapat penghargaan berarti visi tercapai. Kita akan berikan pelayanan lebih baik lagi, kita sudah ada standar operasional. Maret 2010 akan lebih baik saat ini perda sedang digodok. Kita inginkan pelayaan secara transparan. Jika telat akan dapat konpensasi. pengurangan retribusi sampai 3 persen perhari. yang lambat pejabatnya akan kena sanksi,” jelas Sutarmidji.
Untuk menjaga iklim investasi, Sutarmidji juga mengucapkan terimakasi kepada Polda Kalbar dan Korem. Yang telah menjaga keamanan sehingga iklim investasi terjaga baik.
Sedangkan penerima penghargaan Investmen Award bidang PMDN/PMA yakni PTPN XIII. Dirut PTPN XII Kusumandaru mengatakan bersyukur atas penghargaan tersebut. “Terimakasih atas segala suport. Kemudahan dari stakeholder. Masyarakat Kalbar telah mendukung. Serta hormat setinggi-tingginya kepada Gubernur dan Bupati yang telah menjadikan kondisi kondusif. Kegiatan kami investasi sawit, biodiesel, powerplant, mohon support semua pihak,” kata Kusumandaru.
Sementara itu untuk Man of the Year 2009 diberikan oleh Harian Borneo Tribune diraih oleh nominasi yang telah dipilih sebelumnya. Untuk Kategori Legislatif di raih M. Kebing L. Eksekutif diraih oleh Muda Mahendrawan dan Adrianus Asia Sidot. Bidang Yudikatif (penegakan hukum) Brigjen Pol Erwin TPL Tobing. Lingkungan diraih Gubernur Kalbar, Cornelis. Olahraga diraih Syarif Mahmud Alkadrie. Ekonomi dan Bisnis oleh Darwin Muhammad dan Fahruddin. Seni Budaya, Halim AR dan Mul’am. Serta Bidang Pendidikan Cahiril Effendi.(borneotribune.com)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger