Pontianak--Gubernur Kalbar Cornelis menyayangkan, proyek-proyek pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang belum juga kunjung beroperasi untuk memenuhi kekurangan listrik di Kalbar.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima Dewan Energi Nasional (DEN) di ruang rapat Praja I kantor Gubernur Kalbar, Rabu (9/12).
Seperti rencana pembangunan pembangkit listrik swasta di Batu Layang yang berkekuatan 2 x 25 MW sampai sekarang belum ada realisasinya.
“Seperti IPP di Batu Layang (Wajok) hanya ada pagar dengan tanah, sebatang tiang pun belum ada dibuat, bagaimana kita menggunakannya, kalau tidak mampu cabut saja ijinnya,” tegas Gubernur.
General Manager PLN Wilayah Kalbar Denny Pranoto mengatakan, pihaknya, Maret 2010 akan menyewa pembangkit 50 MW untuk menjaga satu unit pembangkit cadangan. Belum lagi kontrak dengan pembangkit listrik swasta seperti di Bengkayang 1 MW, Sanggau 1 MW, Rasau Jaya 8 MW yang disewa dari PT. Alaskusuma.
Denny juga mengharapkan agar IPP yang sudah dikerjakan agar segera beroperasi, karena akan digunakan juga untuk memenuhi krisis listrik di Kalbar.
Saat ini Kalbar menurut data PLN menyebutkan, waitinglist pelanggan mencapai 250 ribu, sedangkan total pelanggan PLN di Kalbar sekitar 540 ribu.(Borneo Tribune)
Jumat, 05 Februari 2010
Cabut IPP Tak Produktif
Diposting oleh Drs.Cornelis,MH di 21.47
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar