Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Senin, 26 Oktober 2009

Membangun Ekonomi Kerakyatan

Hentakun
Borneo Tribune, Pontianak

Menciptakan ekonomi yang berkeadilan adalah tujuan utama ekonomi kerakyatan. Lewat ekonomi kerakyatan diharapkan bisa meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan roda perekonomian, dan kemakmuran rakyat.
Hal tersebut disampaikan ketua bidang advokasi tim kampanye pasangan capres-cawapres Megawati-Prabowo, Firman Jaya Delli dalam deklarasi dan pembekalan Tim Kampanye Capres Mega-Prabowo di hotel Grand Mahkota Pontianak, Rabu (10/6).

Dalam visi Mega-Prabowo 2009-2014 adalah “Gotong royong membangun kembali Indonesia yang berdaulat bermartabat, adil dan makmur”. Misi “menegakan kedaulatan dan kepribadian bangsa yang bermartabat mewujudkan kesejahteraan sosial dengan memperkuat ekonomi kerakyatan menyelenggarakan pemerintahan demokratis-konstitusional yang bersih dan efektif membangun kembali Indonesia raya.
Dalam visi dan misi tersebut, ada delapan program aksi untuk kemakmuran rakyat diantaranya kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat. Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi yang murah serta ramah lingkungan. Tekad untuk menyelamatkan kekayaan negara dengan meninjau kembali kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional. Menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan ekspor impor dari negara untuk menyimpan dana hasil ekspor di bank dalam negeri. Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan apartemen mewah, mall serta proyek-proyek mewah lainnya. Mencapai perekonomian yang berdaulat, adil dan makmur. Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.
Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah. Membangun sarana dan prasarana transportasi massal. Meningkatkan pendapatan per kapita dari US $ 2.000 menuju US $ 4.000. Melaksanakan ekonomi kerakyatan. Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan, pedagang tradisional dan pedagang kecil. Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil. Melindungi pedagang pasar tradisional dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai dengan undang-undang.
Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migrant (TKI dan TKW).
Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang tradisional dan pedagang kecil.
Meningkatkan anggaran untuk petani, nelayan, buruh, pedagang pasar tradisional dan pedagang kecil. Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar. Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi. Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedelai, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang. Memperjuangkan pabrik pupuk urea dan NPK milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton. Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
Mendirikan kilang-kilang minyak pabrik bioetanol dan pabrik DME (pengganti LPG).
Mencetak 4 juta hektar lahan untuk aren (bahan baku bioetanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang. Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta hektar hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta Matrik Ton (MT) etanol/tahun). Menyelenggarakan Pemerintahan yang Tegas dan Efektif. Meningkatkan kesejahteraan aparatur negara. Mempercepat reformasi birokrasi. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan. Wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara. Mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP).
Menghapus pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku pelajaran setiap tahun. Membagi sedikitnya 1 juta laptop kepada mahasiswa, guru dan pelajar. Memberikan beasiswa serta fasilitas kredit bank untuk membiayai mahasiswa potensial yang kurang mampu. Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas. Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di kantong-kantong kemiskinan.
Lebih lanjut dalam visi dan misinya Mega-Prabowo akan menggerakan Revolusi Putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin. Menggembangkan karakter bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan dan melestarikan peninggalan serta warisan budaya bangsa. Menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup. Melakukan penghijauan kembali 59 juta hektar hutan yang rusak serta konservasi aneka ragam hayati dan hutan lindung. Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai.
Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan. Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa. Membangun infrastruktur untuk rakyat di pedesaan melalui delapan program desa. Listrik dan air bersih desa. Bank dan lembaga keuangan desa. Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa. Klinik desa. Pendidikan desa. Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir. Rumah sehat pedesaan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam kesempatan itu, sebagai penanggungjawab Tim Kampanye Megawati-Prabowo di Kalbar, Cornelis, mengatakan, capres nomor urut satu ini, satu-satunya capres yang berani berkomitmen untuk mengevaluasi tata ruang Kalimantan agar tidak seperti sekarang. ”Kita perlu pemerintah yang konsisten, dan memperhatikan Kalimantan seperti Mega-Prabowo,” tegas Cornelis.

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger