Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Selasa, 20 Januari 2009

Kunjungan Kerja Gubernur Kalbar (1)

MOTONG GETAH


MENOREH
Cornelis menoreh karet di Dusun Lian Sipi, Mandor, Senin (19/1) lalu. FOTO Lukas B. Wijanarko/Borneo Tribune
=================

Hentakun
Borneo Tribune, Mandor

“Aku ni dah biasa motong getah (noreh karet, red),” ujar Gubernur Kalbar, Cornelis, ketika melakukan sadap perdana karet unggul di Dusun Lian Sipi Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Senin (19/1) lalu.

Pada kesempatan sadap perdana tersebut, Cornelis didaulat menyadap karet tanpa kendala sedikitpun, selanjutnya diikuti Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Azwar Hanis, dan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Landak, Vinsensius.
Gubernur didampingi Ny. Frederika Cornelis, para Kadis di jajaran Pemprov Kalbar yang baru dilantik 14 Januari yang lalu, menyampaikan bahwa, dia sudah menoreh sejak tahun 1965. Kini ia datang ke Dusun Lian Sipi untuk mengajarkan petani setempat agar bisa menyadap karet dengan baik, dan tidak mengenai bagian batang karet. “Sejak tahun 1965 saya belajar motong getah, sekarang mau membagi pengalaman saya ke petani,” ujar Cornelis.
Menurut Cornelis, Pemprov, melalui dinas perkebunan akan melatih para kelompok tani membuat bibit sendiri dengan bimbingan tenaga penyuluh. Melalui program ini, diharapkan petani karet mandiri.
Mengenai harga karet yang anjlok, Cornelis menyampaikan memang sekarang dicari jalan keluarnya. Namun di sisi lain, petani juga mesti dapat meningkatkan kualitas karet. “Misalnya kalau untuk bahan sarung tangan, kan butuh latek yang kualitasnya bagus,” katanya.
Menurut laporan koordinator petugas lapangan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Landak, Siswandi, pengembangan karet sudah dicanangkan melalui program pengembangan kawasan agribisnis berbasis karet rakyat (Probangkara) tahun 2004 oleh Presiden Megawati di Sambas kala itu. Luas areal perkebunan tahun 2007 mencapai 1,14 juta Ha, didominasi perkebunan karet rakyat seluas 537 ribu Ha. Dengan melibatkan 239 ribu petani karet yang menghasilkan produksi 224 ribu ton. Untuk eksport Kalbar tahun 2007 didominasi sektor karet dengan kontribusi, 55 persen.
Di Landak sendiri, menurut Vinsensius, luas 81 ribu Ha dengan jumlah petani 35 ribu KK. Dan jumlah produksi 31 ribu ton. Khusus Dusun Lian Sipi Kecamatan Mandor luas areal karet 262 Ha. Terdiri dari tanaman yang belum menghasilkan 113 Ha. Tanaman yang menghasilkan 27 Ha. Dan tanaman tua 122 Ha, dengan melibatkan petani sebanyak 220 KK.
Ketua Kelompok Tani Maju Sejahtera, Kecamatan Mandor, Herman Supriansyah, menyampaikan, meski harga karet turun, mereka tetap optimis menjadi petani karet. Karena menurut mereka sampai kapanpun karet tetap akan menjadi kebutuhan dunia. (bersambung)

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger