Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata....

Kamis, 01 Januari 2009

Cornelis: Pemilu 2009 Intelek

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Cornelis menyatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2009, merupakan Pemilu intelek. Alasannya, Pemilu ini ada perubahan. Dulunya mencoblos menggunakan paku, yang akan datang cukup mencentang dengan pulpen.

Menurutnya, agar memudahkan pemilih yang buta huruf, maka sosialisasi yang tinggal berapa bulan ini, mesti dibantu pemerintah untuk sosialisasi. Supaya pemilih jangan salah centang. “Karena kalau lebih dari satu centang, itu batal,” kata Cornelis.

Pada 2009, Indonesia akan melaksanakan dua agenda nasional. Yaitu, Pemilu memilih anggota DPR, DPD dan DPRD, serta Pemilu memilih Presiden dan Wakil Presiden.

“Kita telah mengetahui bahwa, agenda ini adalah fungsi yang dilaksanakan pemerintah pusat,” kata Cornelis. Namun, Menteri Dalam Negeri meminta, Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan, bantuan dan fasilitas untuk menyukseskan perhelatan ini. Petunjuknya akan dikeluarkan dalam bentuk Peraturan Presiden (perpres).

Cornelis mengatakan, kalau Pemilu yang akan datang, lebih mencerdaskan. Sehingga peran media massa, diharapkan juga dapat membantu sosialisasi Pemilu, model baru ini. “Jadi ini sangat inteleklah. Pemilu ini intelek, jadi kami mohon kepada para wartawan untuk ikut mengekspos perubahan-perubahan yang telah terjadi dalam mekanisme Pemilu,” kata Cornelis.

Sejak 1971-2004, Pemilu masih menggunakan paku. Maka, DPR membuat Undang-Undang Pemilu, agar tidak membolehkan lagi mencoblos menggunakan paku.

“Paku lambang kekerasan,” kata Cornelis.

Sosialisasi rencananya akan dilakukan oleh pemerintah bersama dengan KPU, terutama mengenai cara mencentang jangan sampai ganda. Ia memberikan contoh. Buka dulu gambar partai. Setelah itu, baru mencentang nomor urut Caleg DPR RI.

Dalam mensosialisasi mekanisme Pemilu, PNS akan dilibatkan sesuai dengan tugas masing-masing. Yang menjadi permasalahan adalah masalah pendanaan.

Menyangkut masalah ini, Cornelis ingin Pemerintah Pusat nantinya berbagi masalah keuangan bersama Pemda. “Sehingga didapat solusi terbaik, terkait pendanaan dan sesuai dengan kemampuan dan kepentingan wilayah kerja,” kata Cornelis.□Hentakun/Borneo Tribune, Pontianak

0 komentar:

 
Copyright  © 2007 | Design by uniQue             Icon from : FamFamFam             Powered by Powered By Blogger